Penyebaran Agama Kristen di Indonesia

Penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa – bangsa Eropa, bukan hanya untuk mencari dan merampas harta kekayaan, melainkan juga untuk membujuk rakyat agar memeluk agama kristen. Agama kristen terdiri dari Katolik dan Protestan. Agama Katolik di seluruh dunia disebarkan sejak abad ke – 15 masehi.

Seruan tersebut, dilakukan oleh Paus terhadap bangsa Portugis dan Spanyol. Paus merupakan pemimpin gereja tertinggi di Roma. Misi merupakan organisasi yang bertugas untuk menyebarkan agama tersebut.

Penyebaran agama kristen semakin marak setelah Spanyol sampai di Kepulauan Maluku. Spanyol dan Portugis merupakan negara yang sama – sama membawa agama kristen – katolik.

Fransiscus Xaverius merupakan seorang tokoh misionaris yang aktif dalam menyebarkan agama kristen katolik di Kepulauan Maluku. Xaverius merupakan seorang pastor Basque, Spanyol, dan merupakan salah stau dari lima pengikut kristus atau yang dikenal dengan nama Jesuit. Xaverius merupakan misionaris Jesuit pertama dan paling terkenal di Asia.

Xaverius menerjemahkan doa – doa utama agama kristen katolik berikut sepuluh perintah Allah ke dalam bahasa Melayu. Kegigihannya dalam menyebarkan agama kristen di Ambon, Morotai, dan Ternate. Xaverius terkenal akan kejujuran dan kebaikannya dalam membantu kesulitan yang dialami rakyat. Agama kristen protestan, banyak disebarkan oleh orang – orang Belanda. Agama kristen disebarkan secara intensif oleh misionaris khusus.

Kelompok penyebar agama protestan dinamakan dengan zending. Tokoh – tokoh zending Belanda yang ada di Indonesia, antara lain Dr. Nomensen, Hernius, dan Sebastian Danchaerts. Kegiatan yang dilakukan oleh zending Belanda yang berada di Indonesia, antara lain.

  1. Mendirikan NZG atau Nederlandsch Zendeling Genootschaap, yaitu organisasi yang berupaya untuk menyebarkan agama protestan ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia.
  2. Mendirikan sekolah – sekolah yang berperan dalam usaha untuk menyebarkan agama protestan
  3. Menyebarkan agama protestan di daerah Tapanuli, Talaud, Maluku, dan Timor.

Datangnya VOC di Indonesia menyurutkan misi yang dibawa oleh Portugis yang selama dua abad tidak dapat bekerja karena terdesak keberadaan zending Belanda. Kegiatan jemaat kristen Katolik yang tersisa, hanya ada di Flores dan Timor. Agama Kristen Katolik baru memperoleh hak yang sama, semenjak diperintah oleh Gubernur Jenderal Daendels di Hindia – Belanda.

Artikel terkait: Sejarah Sarekat Islam

Adanya hak yang sama tersebut, menyebabkan misionaris mulai dapat menyebarkan kembali agamanya ke daerah – daerah di Indonesia yang belum terjangkau agama Islam atau agama lain. Penyebaran agama kristen di Maluku menjadi sangat gigih, ketika mulai didirikan Gereja Protestan Maluku atau GPM. Gereja tersebut berdiri pada tanggal 6 September 1935.

Organisasi GPM merupakan organisasi yang digunakan sebagai wadah untuk menampung penganut – penganut Kristen protestan di seluruh wilayah Maluku dan Papua bagian selatan. Agama kristen juga tumbu di wilayah Sulawesi Utara, tepatnya di Manado, Pulau Sangir, dan Pulau Siau. Selain ketiga pulau tersebut, kristen protestan, juga tumbuh di wilayah Talaud, Tondano, Minahasa, Tomohon, Luwu, Poso, dan Mamasa.

Sejak tahun 1556, orang – orang di Nusa Tenggara Timur, orang – orang Timor, Pulau ende, Larantuka, lewonama di Flores, telah banyak yang dibaptis. Penyebaran agama kristen juga terjadi di wilayah Pulau Jawa. Di Jawa persebaran agama kristen hanya berlangsung di Blambangan dan Panurukan, Jawa Timur.

Dari wilayah Blambangan dan Panurukan, agama katolik juga mulai menyebar ke wilayah barat Pulau Jawa, antara lain Semarang, Yogyakarta, dan Batavia. Agama kristen protestan cukup berkembang di wilayah Jawa Timur.

Di wilayah Jawa Timur, agama kristen berkembang di daerah Mojowarno dan Ngoro, dekat Jombang. Sedangkan di Jawa Tengah, agama kristen mulai tumbuh dan berkembang di Kebumen, Wonosobo, Magelang, Ambarwa, Cilacap, Salitiga, Banyumas, Purworejo, dan Probolinggo.

Di wilayah Jawa Barat, pusat penyebaran agama kristen, berada di daerah Bogor, Sukabumi, dan Lembang atau Bandung. Pada tanggal 7 Oktober 1861, di Batak menjadi pusat kegiatan keagamaan, melalui organisasi Huria Kristen Batak Protestan atau HKBP di Sipirok.

Di Sumatra Utara masyarakat batak yang menganut Kristen, diantaranya didaerah Angkola Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir, Sibolga, Buluh Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu, dan Kepulauan Nias.

Referensi:

  1. Sardiman. 2007. Sejarah 2: SMA Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: Yudhistira.
  2. www.seputarpendidikan.com/2014/11/penyebaran-agama-kristen-di-indonesia.html
  3. Prawoto. 2006. Seri IPS: Sejarah 1 SMP Kelas VII. Jakarta: Yudhistira.
  4. Kurnia, A., dan Suryana. M. 2007. Sejarah SMP Kelas VIII. Jakarta: Yudhistira.
*Penulis: Indriyana Rachmawati