Lingkungan Sehat melalui Berita, Membaca, dan Puisi

Apa yang ada dibenakmu, ketika kamu mendengar kalimat “lingkungan sehat”? Apakah saudara akan berpikir bahwa lingkungan sehat merupakan suatu lingkungan yang bebas dari polusi udara dan pencemaran lingkungan? Ataukah lingkungan sehat merupakan lingkungan yang dihiasi oleh banyak tanaman atau tumbuh – tumbuhan, sehingga udara yang dihasilkan banyak mengandung oksigen?

Pernahkah saudara berpikir bahwa ligkungan sehat dapat berkaitan dengan berbagai informasi yang diterima oleh seorang individu? Artikel ini akan membahas tentang lingkungan sehat, kaitannya dengan informasi yang akan diterima oleh seorang individu.

Informasi yang diterima oleh seorang individu dari lingkungan yang ada di luar dirinya akan dapat memberikan pengaruh tertentu ke dalam diri pribadi individu tersebut. Salah satunya yaitu berita.

Menanggapi Isi dalam Berita dan Nonberita

Pernahkah saudara mendengarkan radio atau televisi atau melihat berita yang ada di internet? Siaran yang dipancarkan atau yang dihasilkan atau yang disampaikan oleh media elektronik memberikan beragam manfaat bagi kehidupan individu.

Sebab media elektronik pada saat ini menjadi salah satu sumber informasi manusia. Siaran dalam media elektronik, pastinya akan memberitakan sesuatu kondisi yang menyebabkan individu untuk melihat, mendengar, dan meyakininya.

Bahkan bukan hanya sampai pada meyakini suatu berita saja, kebebasan dalam berpendapat memberikan kesempatan seorang individu untuk menyampaikan semua ide – ide yang ada dipikirannya.

Ide tersebut sebagai wujud bahwa individu memberikan suatu gagasan yang dapat berguna, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain berita yang termuat atau terlihat dalam media elektronik, ada hal lain pula, yang perlu diperhatikan, yaitu nonberita.

Siaran non berita menjadi penting untuk didengarkan oleh seorang individu. Sebab, bisa jadi bahwa siaran nonberita akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi diri individu yang mendengarnya. Lalu apa sajakah yang termasuk dalam siaran nonberita? Apakah siaran nonberita itu berarti bahwa informasi tersebut tidak disiarkan?

Wawancara, perbincangan dengan tokoh terkenal, dan tips – tips menarik merupakan beberapa contoh dari siaran nonberita.Penyampaian informasi dalam nonberita dengan menggunakan media massa mempunyai tujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat dan disusun dalam karya ilmiah populer (merupakan pengetahuan, ide, dan gagasan yang disampaikan oleh penulis berdasarkan pengalaman pribadi).

Sedangkan definisi berita dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI adalah keterangan atau cerita yang berhubungan dengan kejadian atau peristiwa yang sedang dibicarakan atau hangat. Secara harfiah, berita merupakan laporan yang bersifat fakta, menarik, aktual, dan penting.

Hal di atas menunjukkan bahwa berita menyampaikan suatu informasi yang bersifat fakta yaitu apa adanya sesuai dengan kondisi yang sedang dialami sebenarnya. Sedangkan nonberita, bahwa informasi yang disampaikan tersebut dapat berupa ide atau gagasan dari penyampai pesan, dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki melalui pengalaman.

Dalam membuat suatu ringkasan untuk siaran maupun informasi yang berwujud berita, individu perlu untuk menemukan hal – hal yang menjadi pokok – pokok bahasan yang dimuat dalam berita tersebut. Tujuannya agar informasi yang disampaikan dapat diterima individu untuk kemudian disampaikan kembali, sesuai dengan informasi awal yang diperoleh.

Menemukan pokok – pokok penting yang ada dalam berita dapat dilakukan dengan cara menggunakan 6 pertanyaan, dengan rumus yang dinamakan 5W + 1H, yaitu who atau siapa, where atau dimana, when atau kapan, what atau apa, dan how atau bagaimana. Pertanyaan = pertanyaan tersebut dapat digunakan sebagai acuan.

Di bagian awal teks berita merupakan bagian yang menjawab tentang keenam pertanyaan tersebut. Bagian awa dari berita, dapat juga disebut sebagai lead. Lead memberikan paparan klimaks kejadian, secara ringkas, lengkap, dan jelas.

Individu harus mampu memahami bagian lead dari suatu berita untuk memperoleh informasi. Setelah kita memahami tentang berita dan non berita, serta cara meringkas suatu berita, selanjutnya akan dijelaskan tentang  memperkenalkan diri sendiri dan orang lain di dalam suatu forum resmi.

Artikel terkait: +10 Kumpulan Contoh Teks Deskripsi Terupdate

Memperkenalkan Diri Sendiri dan Orang Lain di dalam Suatu forum resmi

Berbicara dalam suatu forum, terutama yang bersifat resmi membutuhkan bahasa yang komunikatif. Komunikatif berarti mampu mengajak penonton atau yang mendengarkan pembicaraan menjadi tertarik, karena tidak monoton.

Pembicara yang monoton akan menjadikan individu yang mendengar akan melakukan tindakan lain, yang berbeda dengan tujuan forum atau mungkin pendengar akan ikut berbicara sendiri dengan teman yang ada di samping kanan dan kirinya.

Penting untuk memperkenalkan diri sendiri pada orang lain dalam suatu forum resmi. Bukan hanya diri sendiri saja yang diperkenalkan, perlu pula memperkenalkan individu lain yang terlibat sebagai pembicara dalam forum tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, ketika memperkenalkan diri dihadapan penonton. Hal tersebut, antara lain.

  1. Menggunakan bahasa yang resmi dan sopan, agar pendengar merasa nyaman dengan kalimat yang disampaikan.
  2. Nada bicara yang digunakan atau suara tidak perlu tinggi atau keras, sebab akan mendorong pendengar untuk melakukan aktivitas lain, sehingga enggan untuk memahami informasi yang sedang disampaikan.
  3. Tidak boleh merendahkan diri secara berlebihan dihadapan orang lain.
  4. Memperkenalkan diri atau orang lain dengan menjelaskan identitas, antara lain nama lengkap, pekerjaan, dan pengalaman di organisasi.

Memperkenalkan diri sendiri dan orang lain dalam suatu forum menjadi hal yang penting untuk dilakukan, agar penonton mengetahui siapa diri kita atau asal usul pembicara. Selanjutnya, setelah memahami tentang cara memperkenalkan diri dan orang lain di salam forum resmi, akan lebih baik kita juga mempelajari tentang membaca, terutama membaca cepat.

Membaca cepat

Membaca cepat merupakan membaca suatu teks atau kalimat dengan mengutamakan suatu kecepatan yaitu 250 kata/ menit, tanpa mengabaikan pemahaman terhadap teks bacaan. Kecepatan dalam membaca, pada umumnya dikaitkan dengan keperluan atau aspek dari bacaan yang sedang digali dan tujuan membaca.

Agar seorang individu dapat membaca cepat, maka dia membutuhkan suatu latihan dan keuletan. Latihan perlu dilakukan secara berulang – ulang dan terus – menerus, untuk mencapai hasil yang optimal.

Individu yang membaca cepat diperkenankan untuk mengurangi bacaan sekitar 30 – 40 %. Hal tersebut dimaksudkan untuk membuang informasi yang dinilai tidak perlu ditanggapi. Biasanya informasi yang tidak perlu ditanggapi merupakan informasi yang telah diketahui oleh pihak lain dan merupakan kalimat yang tidak memberikan pengaruh apapun, meskipun dihilangkan. Pernyataan tersebut dapat diartikan sebagai meringkas isi teks.

Meringkas isi teks merupakan menyingkat bagian dari tulisan yang terlalu panjang lebar, namun tetap memperhatikan urutan dari isi teks. Langkah – langkah yang dapat dilakukan, sebagai berikut

  1. Membaca naskah yang asli
  2. Mencatat gagasan utama dalam paragraf
  3. Menuliskan kembali gagasan utama, dan disesuaikan dengan urutan isi dalam teks, berupa kalimat yang runtut.

Meringkas merupakan hal penting untuk membantu individu memahami isi bacaan. Kegiatan membaca tidak lengkap rasanya, jika tanpa melahirkan suatu karya berdasarkan ide yang dikembangkan, salah satunya puisi.

Mengembangkan Ide dengan Menulis Puisi Lama

Puisi merupakan perwujudan pikiran, perasaan, dan pengalaman intelektual yang dialami oleh penyair dan bersifat imajinatif, dan diungkapkan kembali dengan menggunakan bahasa yang jujur dan bersungguh – sungguh.

Sedangkan puisi lama merupakan puisi yang diikat oleh syarat – syarat tertentu, antara lain jumlah suku kata dalam setiap larik, jumlah larik dalam setiap bait, muatan setiap bait, serta pola rima dan irama. Pelajari juga: Nilai nilai Kepahlawanan dalam Puisi.

Referensi:

  1. Tim Guru Indonesia. 2010. Buku Pintar Pelajaran SMA IPA 6 in 1. Jakarta: Wahyu Media.
  2. Sutarni, S dan Sukardi. 2008. Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X. Jakarta: Quadra.
  3. Setiadi. 2015. Publikasi Ilmiah Guru. Yogyakarta: Deepublish
  4. Indrawati. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia 1: Untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
*Penulis: Indriyana Rachmawati

Materi lain: