Profil Negara Gambia

Hai Sobat portal-ilmu, kita bertemu lagi. Dipertemuan kita yang kesekian kali ini, aku ingin mengajakmu berbicara tentang sesuatu. Aku ingin pembicaraan kita kali ini untuk membahas sebuah negara. Tepatnya, negara Gambia. Konon, menurut cerita yang berkembang, asal mula nama Gambia diperoleh dari sungai Gambia yang mengalir di tengah negara tersebut. Sungai ini juga mengalir ke Samudra Atlantik di bagian barat.

Selayang Pandang Negara Gambia

Negara Gambia merupakan salah satu negara yang terdapat di salah satu benua Afrika. Negara Gambia ini kini telah menjadi negara republik Islam. Presiden Gambia yang bernama Yahya Jemmeh telah mendeklarasikan tentang Gambia sebagai Republik Islam.

Yahya Jemmeh telah menjadi presiden di negara Gambia selama 21 tahun. Pendeklarasian yang dilakukan oleh Yahya Jemmeh karena di dorong oleh agama yang dianut oleh penduduk Gambia, yang mayoritas memeluk agama Islam. Selain itu, alasan lain yang menyebabkan menjadi Republik Islam yaitu negara Gambia ingin memutuskan ikatan dengan masa koloni.

Lebih lanjut, proklamasi yang dilakukan presiden Gambia untuk memilih menjadi republik Islam, karena sejalan dengan nilai-nilai identitas religius Gambia. Dengan berubahnya bentuk pemerintahan menjadi Republik Islam, maka negara Gambia menjadi negara keempat di dunia yang melakukan perubahan tersebut.

Meskipun, telah menjadi negara Republik Islam, namun Yahya Jemmeh tidak akan mengatur cara berpakaian dari masing – masing warga negara Gambia. Bahkan, presiden Gambia memberikan kebebasan bagi warga negaranya yang menganut agama yang lain atau yang bukan Islam, untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Sebanyak 90 % warga negara Gambia menganut agama Islam. Negara Gambia ini bahkan mengandalkan sektor wisata untuk meningkatkan perekonomian bangsa. Namun, sayangnya hubungan negara Gambia dengan negara-negara di Barat mulai memburuk.

Bahkan Uni Eropa pernah melakukan penarikan bantuan berupa dana untuk negara Gambia. Pada hal, negara Gambia ini merupakan salah satu negara yang miskin dan hanya mengandalkan pada ekspor hasil pertanian dan perikanan. Penghentian pemberian bantuan tersebut dilatarbelakangi oleh catatan HAM atau Hak Asasi Manusia yang buruk di negara Gambia.

Pada bulan Oktober 2013, Yahya Jemmeh telah menarik negara Gambia dari perkumpulan negara persemakmuran. Bahkan, Jemmeh menyebut organisasi persemakmuran tersebut sebagai organisasi yang berbentuk neo-kolonial. Kemudian, pada tahun 2007, Yahya Jemmeh telah mengklaim bahwa mereka telah menemukan herbal.

Obat herbal tersebut dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit AIDS. Jammeh juga dikenal sebagai seorang presiden yang sering memberikan komentar yang keras, terutama pada warga yang mengalami penyimpangan seksual, sepeti homo.

Bahkan, pada sidang umum di PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yahya Jemmeh mengatakan pada peserta sidang yang hadir, bahwa negara Gambia akan melakukan eksekusi mati pada homoseksual. Eksekusi mati tersebut disebabkan karena para homoseksual, telah melawan kodrat alam.

Lebih lanjut, negara yang telah menjadi Republik Islam, selain negara Gambia, masih terdapat negara yang lain. Negara-negara tersebut yaitu sebagai berikut Iran, Pakistan, dan Mauritania yang terletak di benua Afrika. Mauritania merupakan negara pertama yang mengubah bentuk pemerintahannya menjadi Republik Islam. Namun, pemerintahan yang masih digunakan oleh negara Mauritania, masih semi-presidensial. Walaupun begitu, negara tersebut masih memiliki parlemen.

Demikian, selayang pandang tentang negara Gambia. Negara yang telah berubah menjadi Republik Islam. Meskipun demikian, Islam tidak menjadi nama resmi dari negara atau agama resmi negara, namun menjadi agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Gambia.

Negara ini memilih untuk tidak lagi bergabung dengan persemakmuran Inggris. Bahkan, negara Gambia ini juga sudah tidak mendapatkan bantuan dari Uni Eropa, berupa dana. Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, pada hal negara Gambia ini dikenal sebagai salah satu negara yang miskin di dunia.

Selanjutnya, bagaimanakah bentuk negara Gambia? Perhatikan gambar di bawah ini.

Bentuk Negara Gambia

Bendera Negara Gambia

Bendera negara Gambia di bawah memiliki empat warna yang berbeda, yaitu merah, biru, putih, dan hijau. Adapun makna dari masing-masing warna yang terdapat di bendera negara Gambia tersebut, yaitu sebagai berikut.

Warna merah dalam bendera melambangkan tentang matahari. Selain menggambarkan tentang matahari, juga menggambarkan tentang sabana.

Warna putih yang terdapat dalam bendera melambangkan tentang perdamaian.

Warna biru yang terdapat dalam bendera melambangkan tentang sungai Gambi yang mengalir di negara Gambia.

Warna hijau yang terdapat dalam bendera melambangkan tentang tanah dan hutan yang terdapat di negara Gambia.

Lambang Negara Gambia

via: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d4/Coat_of_arms_of_The_Gambia.svg/2000px-Coat_of_arms_of_The_Gambia.svg.png
Nama AsliGambia
Nama Resmi Negara GambiaRepublik of The Gambia
Ibu Kota Negara GambiaBanjul
Bentuk Negara GambiaRepublik Presidensial
Motto Negara GambiaProgress, Peace, Prosperity atau Kemajuan, Perdamaian, Kemakmuran.
Pemerintahan Lokal Negara Gambia5 devisi
Lagu Kebangsaan Negara GambiaFor the Gambia, Our Homeland, Brotherhood Awake Gabon
Nama Kepala Negara GambiaPresiden Yahya A.J.J. Jammeh, yang telah menjabat sebagai kepala negara, sejak Oktober 1996.
Nama Wakil Kepala Negara GambiaWakil Presiden Isatou Njie-Saidy, yang telah menjabat sebagai wakil presiden negara Gambia, semenjak Maret 1997.
Nama Kepala Pemerintah Negara GambiaPresiden Yahya A.J.J Jammeh. Kepala negara dan kepala pemerintahan negara Gambia dipimpin oleh presiden.
Nama Wakil Kepala Pemerintah Negara GambiaWakil Presiden Isatou Njie-Saidy
Kota terbesar Negara GambiaKota Serrekunda
Hari Nasional Negara Gambia18 Februari. Dijadikan sebagai hari nasional sebab pada tanggal 18 Februari 1965, negara Gambia berhasil memerdekakan diri dari Negara Inggris. Sebab negara Gambia merupakan negara bekas jajahan Inggris.
Kemerdekaan Negara GambiaDari Inggris
Zona Waktu Negara GambiaUTC
Kode Telepon Negara Gambia220
Letak Geografis Negara Gambia Posisi geografis yang dimiliki oleh negara Gambia ini sangat unik. Dikatakan unik sebab apabila dianalogikan bahwa negara Senegal merupakan mulut dan negara Gambia merupakan Lidah. Oleh karena itu, negara tetangga Gambia di sebelah utara, timur, dan selatan, hanya negara Senegal saja.Sebelah utara Negara Gambia berbatasan dengan Senegal.Sebelah selatan Negara Gambia berbatasan dengan Senegal.Sebelah timur Negara Gambia berbatasan dengan Senegal.Sebelah barat Negara Gambia berbatasan dengan Samudra Atlantik.

Meskipun, bertetangga dengan negara Senegal, setiap warga Gambia yang ingin bepergian ke luar negeri tidak harus melewati Senegal.

Hal tersebut disebabkan, masih terdapat pintu untuk mobilitas keluar dan masuk. Pintu mobilitas keluar-masuk tersebut melalui pantainya yang pendek di Lautan Atlantik.

Jika tidak demikian, maka tiap warga negara Gambia yang hendak bepergian ke luar negeri harus menggunakan semacam visa untuk dapat melewati wilayah Senegal.

Luas Wilayah Negara Gambia11.295 km2
Iklim Negara GambiaTropis
Jumlah Penduduk Negara Gambia1.925.527. Berdasarkan survey yang dilakukan pada bulan Juli 2014.
Angka Kepadatan Penduduk Negara Gambia140 jiwa/ km2.
Bahasa Nasional Negara GambiaBahasa Inggris. Selain sebagai bahasa nasional, Bahasa Inggris juga sebagai bahasa resmi penduduk di negara Gambia. Bahasa lain yang digunakan oleh penduduk negara Gambia yaitu Mandika, Wolof, dan Fula.
Suku Bangsa Negara GambiaMandinka, Fula, dan Wolot
Agama Penduduk Negara GambiaAgama Islam yang dianut oleh penduduk negara Gambia sebesar 90 %.Agama Tradisional yang dianut oleh penduduk negara Gambia sebesar 2 %.Agama Kristen yang dianut oleh penduduk negara Gambia sebesar 8 %.Agama Kristen Injil yang dianut oleh penduduk negara Gambia sebanyak 13.400 orang.
Pertahanan dan Keamanan Negara GambiaOffice of the Chief of Defense Staff: Staff

National Army atau GNA

Gambia Navy atau GN

Republican National Guard atau RNG, yang didirikan pada tahun 2010

Pembukaan Hubungan Diplomatik dengan Indonesia30 Mei 1982
Wilayah Rangkapan atau ObservasiKBRI Dakar, Senegal.
Persetujuan Bilateral antara Negara Gambia dengan RI   Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik, yang ditandatangani di Jakarta, pada tanggal 9 September 1994.

Namun, belum diratifikasi. MoU between the Government of the Republic of the Gambia on Agricultural Cooperation, yang ditanda tangani di Jakarta, pada bulan Juli 2005.

MoU on the Establishment of Joint Commission for Bilateral Cooperation RI-Gambia, yang ditandatangani di Jakarta, pada tanggal 13 Maret 2014.

Keadaan Ekonomi Penduduk Negara Gambia:

  • Mata Uang Penduduk Negara Gambia ⇒ Gambian Dalasis, yang disingkat GMD.
  • Produk Domestic Bruto atau PDB Negara Gambia ⇒ US$ 3,67 milyar (sekitar tahun 2013)
  • Pertumbuhan Produk Domestic Bruto atau PDB ⇒ 6,4 % (sekitar tahun 2013)
  • Produk Domestic Bruto atau PDB per kapita ⇒ US$ 2.000 (sekitar tahun 2013)
  • Komposisi Produk Domestic Bruto per sektor           :

Sektor Pertanian ⇒ 19,7 %

Sektor Industri ⇒ 12,6 %

Sektor Jasa ⇒ 67,7 % (yang terjadi sekitar tahun 2013)

  • Produk Industri Negara Gambia ⇒ Pemrosesan kacang tanah, iklan, kulit, turis, minuman, merakit mesin pertanian.
  • Produk Pertanian Negara Gambia ⇒ Perkayuan, pekerjaan mental, pakaian beras, millet, sorgum, kacang tanah, jagung, wijen, singkong atau manioc, sawit.Negara Gambia merupakan negara kecil. Negara ini terletak di Afrika Barat. Negara Gambia ini tercatat sebagai negara agraris. Di mana penduduknya masih menggunakan pola cocok tanam yang bersifat tradisional. Negara Gambia ini sangat mengandalkan kacang tanah, sebagai komoditas utama.
  • Komoditi Ekspor Negara Gambia ⇒ Ternak, domba, kambing.
  • Komoditi Impor Negara Gambia ⇒ Produk kacang tanah, ikan, kapas, sawit, bahan makanan, manufaktur, bahan bakar.
  • Inflasi Negara Gambia ⇒ Mesin dan peralatan transportasi.
  • Sumber Daya Alam Negara Gambia ⇒ 6 % (yang terjadi sekitar tahun 2013). Sumber daya alam yang terdapat di negara Gambia, terdiri dari ikan, timah, zircon, minyak, pasir silika, titanium, tanah liat.

Profil tentang Hubungan Dagang atau Ekonomi dan Sosial Budaya

1# Berdasarkan data statistik total nilai perdagangan yang terjadi antara negara Republik Indonesia dengan negara Gambia pada tahun 2013 telah mencapai US$ 38,49 juta.

Perdagangan tersebut terdiri dari kegiatan ekspor sebesar US$ 38,49 juta dan kegiatan impor sebesar US$ 1.300. Tren yang ditunjukkan dari total nilai perdagangan ini menunjukkan hasil yang positif 22,72 %, sepanjang periode 2009-2013.

2# Pengiriman dua tenaga ahli pertanian dan satu petani Indonesia ke Agricultural Rural Farmers Training Centre atau ARFTC, Jenoi, Gambia, pada tanggal 10 September sampai 23 November 2011.

Tujuan dari pengiriman ketiga orang tersebut yaitu untuk memberikan pembinaan secara intensif pada 25 petani yang terdapa di daerah Jenoi oleh Kementerian Pertanian dan YAMPI.

3# Terdapat pelajar dari negara Gambia yang mengikuti Program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang pada tahun 2012.

4# Kementerian Pertanian melakukan hibah hand tractor pada bulan Januari sampai Februari 2014 untuk negara Gambia dan beberapa negara Afrika Sub-Sahara yang lain.

Kondisi Geografi Negara Gambia

Luas wilayah yang dimiliki oleh negara Gambia, yaitu 10.689 km2. Negara Gambia merupakan suatu daerah kantong sempit di tepi sungai. Sungai itu sepanjang 400 km yang memisahkan Casamance, wilayah milik Senegal dengan wilayah Senegal yang lain.

Populasi penduduk di negara Gambia, dijabarkan lebih lanjut, sebagai berikut.

Populasi penduduk negara Gambia

Penduduk  perkotaan di negara Gambia sekitar 58,1 %. Bahkan, setengah dari populasi hidup di wilayah Banjul yang lebih luas. Populasi negara Gambia yang berusia kurang dari 15 tahun, sebesar 42 %. Sedangkan, usia harapan hidup penduduk negara Gambia yaitu 55,7 tahun.

Demikian penjelasan tentang populasi yang ada di negara Gambia. Lalu bagimana dengan keadaan penduduk negara Gambia, yang berhubungan dengan etnis-etnis yang hidup di negara ini.

Keadaan Penduduk Negara Gambia

Keadaan penduduk yang dimiliki oleh negara Gambia, terdiri dari beberapa etnis. Ada sekitar 25 kelompok etnis yang saling berkaitan di negara Gambia ini. Etnis-etnis tersebut, antara lain:

  1. Etnis Malinke, yang berjumlah sebesar 42,5 %. Etnis Mandinkan atau Mandingo, yang berjumlah sebesar 40,5 %.
  2. Etnis Atlantik, yang berjumlah sebesar 5,9 %. Terdiri dari Etnis Serere-Sine, yang berjumlah sebesar 2,0 %, Etnis Balanta, yang berjumlah sebesar 2,0 %, dan Etnis Manjaco, yang berjumlah sebesar 1,7 %.
  3. Etnis Jola, yang berjumlah sebesar 4,7 %. Terdapat tiga kelompok, di mana sebagian besar merupakan Jola-Fonyi.
  4. Etnis Wolof, yang berjumlah sebesar 12,6 %.
  5. Etnis Fulani atau Fula, yang berjumlah sebesar 17,3 %.
  6. Etnis Soninke atau Serahule, yang berjumlah sebesar 9,9 %.
  7. Etnis Afrika Sub-Sahara yang lain 10,1 %
  8. Etnis-etnis lain yang berada di negara Gambia, sebanyak 1,7%. Salah satunya etnis Maure, sebanyak 1,5 %.

Tingkat melek huruf penduduk negara Gambia yaitu 38 %. Sekalipun, negara Gambia ini menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Namun, di negara Gambia ini terdapat 23 bahasa dengan 10 bahasa asli.

Demikian penjelasan tentang keadaan penduduk di negara Gambia. Di mana di negara gambia terdapat 23 etnis yang mendiami wilayah tersebut. Dengan keragaman etnis tersebut bagaimana kondisi ekonomi negara Gambia? Hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut pada pembahasan di bawah ini.

Kondisi Ekonomi Negara Gambia

Perekonomian yang terkenal di negara Gambia, yaitu sektor pertanian. Pada sektor pertanian ini, penduduk negara Gambia menggunakan sistem cocok tanam secara tradisional dengan mengandalkan pada produksi kacang tanah. Kacang tanah ini, seperti yang telah dijelaskan di pemaparan di atas, sebagai komoditas yang utama dari negara Gambia.

Kemudian, selain dari sektor pertanian, kondisi ekonomi negara Gambia diperoleh dari sektor pariwisata, bantuan asing, dan kegiatan ekonomi “abu-abu”. Dikatakan kegiatan ekonomi “abu-abu” sebab terjadi kegiatan penyelundupan atau penjualan barang secara ilegal. Penyelundupan ini dilakukan melalui celah-celah yang terbuka dengan negara Senegal.

Lebih lanjut, pengiriman uang dari orang-orang Gambia yang berada di luar negeri menjadi pendorong utama untuk kemajuan eknomi negara ini. Bahkan, terdapat kemungkinan di negara Gambia ini terdapat cadangan minyak dan gas di Gambia.

Dengan kondisi ekonomi yang demikian, Indeks Pembangunan Manusia atau IPM negara Gambia menempati posisi 169 dari 182 negara. Utang negara Gambia ini sekitar 114 % dari PDB atau Produk Domestic Bruto. Pendapatan per kapita penduduk negara Gambia yaitu $497 atau 1% dari Amerika Serikat.

Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa negara Gambia menjadi salah satu negara yang terdapat kegiatan penyelundupan barang-barang ilegal. Penyelundupan tersebut dapat terjadi karena ada kesempatan yang diperoleh melalui celah-celah negara Senegal. Selanjutnya, bagaimanakah keadaan politik yang terdapat di negara Gambia ini? Keadaan politik tersebut akan dijelaskan di bawah ini.

Keadaan Politik Negara Gambia

Negara Gambia berhasil memerdekakan diri dari Britania Raya, tepatnya pada tahun 1965. Kudeta yang dilakukan di negara Gambia telah berhasil digagalkan. Penggagalan tersebut dengan menggunakan bantuan yang diberikan oleh pasukan Senegal. Kondisi tersebut, pada akhirnya menciptakan berbagai upaya yang tidak berkembang untuk membentuk suatu konfederasi Senegambia.

Gagasan tentang konfederasi Senegambia bermula dari diresmikannya Republik Gambia, setelah memperoleh kemerdekaan dan diangkatnya David Gawara sebagai presiden pertama di Gambia. Pada tahun 1400 H, presiden David Gawara ini meminta bantuan militer dari negara Senegal untuk menciptakan keamanan di negara Gambia. Namun, sayangnya setahun kemudian, tepatnya 1401 H, David Gawara digulingkan dari pemerintahannya.

Hal tersebut terjadi pada saat muncul kudeta militer dan kukoi Sambai. Kudeta militer dan Kukoi Sambai ini berhasil mengambil alih kendali negeri. Kekuatan militer Senegal masuk ke negara Gambia. Mereka menumpaskan gerakan pemberontakan dan mengambil alih kembali, kekuatan David Gawara. Keadaan tersebut dikarenakan munculnya rencana penyatuan Senegal dan Gambia untuk menjadi satu.

Penyatuan Senegal dan Gambia ini diberi nama Konfederasi Senegambia. Konfederasi ini akan memilih Abdou Diouf sebagai presidennya dan David Gawara sebagai wakil presidennya. Namun, akhirnya di antara kedua tokoh tersebut yaitu Diouf dan Gawara, mengalami perselisihan.

Sampai pada akhirnya, konfederasi ini dibubarkan pada tahun 1989. Kemudian, pada tahun 1994 terjadi kudeta yang tidak berdarah. Hal tersebut menjadikan negara Gambia menjadi berada di bawah pemerintahan militer.

Pemerintahan militer ini, selanjutnya berubah menjadi pemerintahan sipil, melalui suatu pemilihan umum atau pemilu multipartai. Walaupun demikian, negara Gambia masih melakukan pengontrolan secara ketat tentang aktivitas politik dan media.

Dengan keadaan politik yang demikian di negara Gambia. Di mana negara masih mengontrol kegiatan yang berhubungan dengan politik dan media. Bagaimanakah bentuk kepala pemerintahan di negara Gambia? Hal tersebut akan dijelaskan di bawah ini.

Kepala Pemerintahan Negara Gambia

Penjabaran lebih lanjut tentang kepala pemerintahan di Negara Gambia, yaitu sebagai berikut.

Kepala negara: Ratu Elizabeth II, yang menjabat pada tahun 1965 sampai 1970.

Gubernur Jenderal:

  1. Sir John Warburton Paul, yang menjabat pada tahun 1965 sampai 1966.
  2. Sir Farimang Mamadi Singateh, yang menjabat pada tahun 1966 sampai 1970.

Daftar Nama Presiden:

  1. Sir David Dawda Kairaba Jawara, yang menjabat pada tahun 1970 sampai 1994.
  2. Sir Kukoi Samba Sanyang, yang menjabat pada tahun 1981 sampai 1981. Sir Kukoi Samba Sanyang merupakan seorang pimpinan Dewan Revolusi Nasional yang pernah berkuasa di negara Gambia, pada tanggal 30 Juli 1981 sampai 5 Agustus 1981.
  3. Sir Yahya Abdul-Azziz Jemus Junkung Jammeh, yang menjabat pada tahun 1994 sampai 1996. Sir Yahya A.J.J. jammeh merupakan pimpinan Armed Forces Provisional Ruling Council, yang berkuasa pada tanggal 22 Juli 1994 sampai 28 September 1996.
  4. Sir Yahya Abdul Azziz Jemus Junkung Jammeh, menjabat sebagai kepala pemerintahan pada tanggal 28 September 1996 sampai 18 Oktober 1996.
  5. Sir Yahya Abdul-Azziz Jemus Junkung Jammeh, menjabat sebagai presiden sejak tanggal 18 Oktober 1996.

Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa negara Gambia telah mengalami lima kali pergantian presiden. Sir Yahya Abdul-Azziz Jemus Junkung Jammeh merupakan presiden yang paling lama menjabat di negara Gambia. Karena kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan, maka Sir Yahya Abdul-Azziz Jemus Junkung Jammeh, juga merangkap kedua posisi tersebut.

Di bawah perintahan Sir Yahya Abdul-Azziz Jemus Junkung Jammeh, bagaimanakah gambaran religi penduduk negara Gambia? Penjelasan di bawah ini akan memberikan gambaran tentang religi penduduk negara Gambia.

Religi Negara Gambia

Negara Gambia merupakan salah satu negara yang sangat menjunjung tinggi tentang kebebasan dalam beragama. Bahkan, negara ini juga memiliki toleransi agama yang penuh dengan kedamaian, di tengah komunitas yang mayoritas beragama Muslim. Jumlah Muslim di negara Gambia, sangat besar, sedangkan agama yang paling cepat berkembang yaitu Kristen.

Muslim di negara Gambia ini memiliki kebiasaan yang unik. Kebiasaan ini berhubungan dengan kesenangan mereka untuk menyelenggarakan pernikahan, lamaran, atau pertunangan di bulan Ramadhan. Tradisi untuk menyelenggaran lamaran, pernikahan, dan pertunangan di bulan Ramadhan ini dinamakan dengan Takama Takima.

Adapun penjabaran dari sebaran agama yang berada di negara Gambia, yaitu sebagai berikut.

Sedangkan agama Kristen yang berkembang di negara Gambia, dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Selanjutnya, gereja yang berada di negara Gambia, dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Berikut ini akan dijelaskan tentang agama yang dianut oleh beberapa etnis yang mendiami negara Gambia.

  1. Etnis Mandinka. Agama yang dianut oleh 95 % etnis Mandinka merupakan agama Islam. Mereka sangat menyakini tentang agama Islam, namun dicampur dengan kebiasaan yang bersifat tradisional.
  2. Etnis Fulani. Etnis Fulani ini dinilai sebagai penjaga Islam di Afrika Barat. Sebagian besar etnis Fulani ini menetap, dan lepas dari sistem sosial dan ekonomi di masa lalu yang bersifat nomad atau berkelana.
  3. Etnis Jola. Mayoritas etnis Jola ini memiliki latar belakang kepercayaan yang bersifat animisme dan terikat pada kekuasaan roh yang di sembah. Namun, kini ada beberapa etnis Jola yang telah memeluk agama Islam, dan sedikit yang memeluk agama Kristen.
  4. Etnis Wolof, Serahule, dan Serer. Etnis ini banyak dijumpai di negara tetangga, tepatnya negara Senegal. Orang yang menganut agama Kristen di etnis tersebut hanya 10 dari 180.000 orang etnis Serahule.
  5. Kaum muda. Kaum muda ini mulai berbondong-bondong datang ke ibukota, yaitu Banjul, karena mereka telah terpengaruh dengan kebudayaan Barat dan mulai meninggalkan nilai tardisional.

Penjelasan di atas menggambarkan tentang agama yang dianut oleh beberapa etnis yang mendiami negara Gambia.  Agama Islam menjadi agama mayoritas yang dianut oleh penduduk Gambia. Semula Presiden Gambia yaitu Yahya Jammeh tidak mengatur cara berpakaian rakyat Gambia yang menganut agama Islam, karena beliau sangat memberikan kebebasan dalam menjalankan agamanya.

Namun, ditahun 2016 ini, presiden mengeluarkan deklarasi yang baru. Karena telah menjadi Republik Islam, maka seluruh wanita yang bekerja di pemerintahan atau sebagai PNS di Gambia, diwajibkan untuk menggunakan tutup kepala dengan rapi. Penutup kepala ini diidentikkan dengan jilbab. Pernyataan presiden Gambia tersebut dikeluarkan melalui suatu memo yang disebarkan di seluruh bagian departemen dan kementerian negara Gambia.

Sebagai negara yang baru menjadi Republik Islam, tantangan dan masalah apa saja yang dihadapi oleh negara Gambia? Dan bagaimana masalah tersebut dapat teratasi? Hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

Tantangan dan Masalah Negara Gambia sampai Penggalangan Dana

Berdasarkan temuan yang pernah dilakukan seorang wisatawan pada tahun 1994, di negara Gambia terdapat tingkat pengangguran yang tinggi di negara Gambia dan standar kehidupan yang rendah. Bahkan, berlanjut dan diketahui bahwa sekolah yang terdapat di negara Gambia ini tidak memiliki alat-alat yang lengkap untuk keperluan sekolah, seperti pinsil.

Kemudian, langkah yang dilakukan oleh wisatawan tersebut yaitu mengumpulkan orang-orang disekitarnya untuk mengumpulkan dana. Dana tersebut digunakan untuk membeli pinsil dan buku pelajaran yang nantinya dapat dikirim ke Gambia. Kegiatan ini terus berkembang karena banyaknya permintaan bantuan yang masuk. Bahkan, wisatawan ini juga melakukan pelatihan keterampilan untuk memecahkan masalah pengangguran di Gambia.

Masalah lain yang dihadapi oleh negara Gambia yaitu kekurangan pangan. Federasi Palang Merah International atau IFRC menyatakan bahwa Palang Merah Gambia sedang mengalami kondisi darurat. Kondisi yang sedang dialami yaitu krisis makanan.

Negara Gambia sedang mengalami kekurangan benih yang berguna untuk ketahanan pangan. Tanpa bantuan dari Federasi Palang Merah Internasional ini, maka penduduk negara Gambia tidak akan dapat menanam lahannya dan akibatnya menimbulkan kekurangan pangan pada tahun berikutnya.

Akibat lain yang ditimbulkan dari kekurangan pangan yaitu akan menimbulkan masalah gizi anak di bawah 5 tahun. Federasi Palang Merah Internasional tersebut bertujuan untuk membantu mendistribusikan makanan, benih, dan pupuk pada lebih dari 5000 rumah tangga pertani yang sedang mengalami rentan.

Petani tersebut berada di enam wilayah di Gambia. Lebih lanjut, petugas juga akan meninjau gizi anakbalita di Gambia untuk dicari anak-anak yang mengalami nutrisi yang buruk, sehingga memperoleh perawatan yang tepat.

Pemaparan di atas menunjukkan permasalahan yang pernah ditemukan oleh seorang wisatawan yang mengunjungi negara Gambia dan juga permasalahan pangan yang dialami oleh negara tersebut. Negara ini sebenarnya terkenal dengan pariwisatanya yang mengagumkan.

Namun, sayangnya, negara Gambi ini justru memiliki tingkat pengangguran yang tinggi dan kesejahteraan yang rendah. Namun, alternatif pemecahan masalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh penduduk negara Gambia mampu direalisasikan dan mendapat tanggapan yang positif dari negara tersebut. Selanjutnya, oraganisasi apa saja yang pernah diikuti oleh negara Gambia?

Organisasi yang Diikuti oleh Negara Gambia

Negara Gambia pernah bergabung dalam Commonwealth Countries. Commonwealth Countries merupakan negara persemakmuran Inggris yang terdiri dari negara-negara jajahan Inggris. Namun, negara Gambia untuk saat ini telah keluar dari persemakmuran dengan Inggris, dan memilih menjadi Republik Islam.

Selain itu, negara Gambia bergabung dengan Ecowas. Ecowas merupakan singkatan dari The Economic Community of West African States. Ecowas merupakan suatu organisasi masyarakat ekonomi untuk negara-negara yang terletak di Afrika Barat.

Melihat organisasi yang pernah diikuti oleh negara Gambia tersebut. Selanjutnya, bagaimanakah hubungan bilateral yang terjadi antara Republik Indonesia dengan negara Gambia?

Hubungan Bilateral antara Negara Senegal dan Gambia

Pembahasan pada bagian ini akan menjelaskan tentang hubungan diplomatik antara negara Senegal-Gambia dengan negara – negara yang ada di dunia. Salah satunya hubungan Indonesia dengan Sinegal dan Gambia.

Selain membahas tentang hubungan yang masih terjalin antara negara Sinegal-Gambia dengan Indonesia, juga akan dijelaskan tentang hubungan yang sudah tidak terjalin antara Gambia dengan Taiwan.

Hubungan bilateral yang terjadi antara Indonesia dengan Senegal dan Gambia ini berhubungan dengan perdagangan. Untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Senegal dan Gambia, maka pemerintah Indonesia akan memanfaatkan Senegal dan Gambia sebagai pintu masuk atau entry point ke pasar Afrika Barat. Misi dagang ini bertujuan untuk melakukan penetrasi penetrasi ke pasar non-tradisional.

Pemerintah Indonesia berharap bahwa perdagangan yang dilakukan oleh kedua negara dapat dilakukan secara adil dan dapat menguntungkan kedua belah pihak. Selain itu, juga berharap bahawa kegiatan ini dapat meningkatkan investasi dan nilai dari perdagangan yang terjadi di antara kedua belah pihak.

Sehingga, kerjasama yang terjalin bukan hanya antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Senegal Gambia, namun juga, diantara para pelaku usaha Indonesia dan wilayah Afrika barat.Misi dagang yang pernah di bawa oleh pemerintahan Indonesia dengan Senegal dan Gambia yaitu produk ban oleh PT Gajah Tunggal, dekorasi rumah dan perhiasan oleh PT Trijaya Abadi, busana muslim oleh PT Kirana Mitra Mandiri, produk pertanian, furnitur, dan makanan olahan.

Namun, jumlah perdagangan non-migas yang dilakukan antara Indonesia-Senegal masih tergolong relatif kecil pada tahun 2012. Dengan nilai USD 46,1 pada tahun 2008-2012.

Negara Indonesia menjadi negara peringkat ke-43 di dunia yang melakukan kegiatan ekspor terbesar ke Senegal. Produk –poduk yang telah diekspor Indonesia yaitu kelapa sawit, panel listrik, kertas dan produk kertas, dan produk kimia.

Sedangkan, jumlah perdagangan yang dilakukan antara Indonesia-Gambia yaitu USD 39,3 pada periode 2008-2012. Produk  yang diekspor Indonesia ke Gambia, antara lain kelapa sawit, makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil. Dalam peringkat dunia untuk kegiatan ekspor ke Gambia, Indonesia menempati posisi ke 6. Sekaligus, sebagai pemasok terbesar di antara negara ASEAN yang lain.

Meskipun, negara Sinegal-Gambia memiliki hubungan yang baik dengan Republik Indonesia. Namun, hubungan antara negara Gambia dengan Taiwan mengalami pasang surut. Hubungan diplomatik yang terjadi antara negara Gambia dengan Taiwan telah putus semenjak tahun 2013.

Hal tersebut menjadi kedua kalinya, negara Gambia memutuskan hubungan dengan negara Taiwan. Sebelumnya, hubungan diplomatik antara negara Gambia dengan Taiwan, pernah terjadi pada tahun 1974. Kemudian, disusul dengan hubungan diplomatik antara negara Gambia dan negara China.

Pemutusan hubungan diplomatik antara negara Gambia dengan negara Taiwan dipengaruhi oleh perubahan kebijakan yang dilihat dari pengaruh domestik. Negara Gambia merupakan negara yang terkecil di Afrika.

Negara ini memiliki teritori yang berbentuk enclave atau daerah kantong. Akibatnya, negara Gambia ini miskin akan sumber daya alam. Minimnya sumber daya alam ini, menjadikan negara Gambia membutuhkan dukungan ekonomi yang besar dari luar negeri.

Negara Taiwan tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi negara Gambia ini. Hal tersebut dikarenakan model bantuan luar negeri yang diberikan tidak sesuai dengan praktek dan kebutuhan demokrasi di negara Gambia. Selain itu, dilihat dari kawasannya, negara Gambia ini memiliki hubungan diplomatik dengan China. Bahkan, aliran pembangunan di negara Gambia banyak memperoleh dukungan dari China.

Demikian penjelasan tentang jalinan hubungan diplomatik yang dilakukan oleh negara Gambia dengan negara Indonesia dan negara Taiwan. Berdasarkan, penjelasan di atas menunjukkan bahwa Gambia mampu menjalin hubungan yang baik dengan Indonesia.

Namun, hubungan baik itu tidak terjalin dengan negara Taiwan. Hal tersebut disebabkan negara Taiwan tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi penduduk Gambia. Kemudian, penjelasan selanjutnya akan dijelaskan tentang upaya kunci kebijakan negara Gambi untuk kesuksesan.

Upaya Kunci Kebijakan Negara Gambia untuk Kesuksesan

Pembahasan ini akan menjelaskan tentang sepuluh upaya kunci kebijakan negara Gambia untuk kesuksesan dalam sektor pariwisata, yaitu sebagai berikut.

  1. Bersaing dalam kekayaan dan kualitas produk, bukan hanya dalam harga.
  2. Memilih segmen pasar yang tertarik dengan keanekaragaman alam dan warisan budaya dan kekuatan dan keragaman.
  3. Mendorong perkembangan dan pemasaran produk-produk pelengkap.
  4. Melakukan pembangunan pada kapasitas lokal untuk memperkaya tawaran produk.
  5. Pemasaran memiliki peranan yang penting dalam mendidik wisatawan mengenai budaya daerah atau desa dan memastikan mereka dapat memperoleh yang terbaik dari liburan mereka.
  6. Memastikan tentang kesehatan, keselamatan, dan keamanan para pengunjung.
  7. Menggunakan konsep tanggung jawab untuk menghubungkan produk dan layanan kami di Gambia dengan kecenderungan pasar di Eropa mengarah pada produk yang lebih berpengalaman dan bertanggung jawab.
  8. Memastikan produk pariwisata kami dapat diakses oleh semua orang, termasuk pengunjung dengan dengan disabilitas.
  9. Bekerja dengan industri nasional dan internasional untuk memastikan gambar-gambar yang kami gunakan untuk mempromosikan Gambia inklusif secara sosial.
  10. Mengidentifikasi dan mempromosikan praktik-praktik terbaik dan untuk membangun kesuksesan kami.

Penjelasan tentang kesuksesan pariwisata di negara Gambia ini menjadi penutup dari pemaparan tentang negara Gambia. Negara Gambia yang beribu kota di Banjul ini, kini telah berubah menjadi Republik Islam. Negara yang mayoritas penduduknya ini beragama Islam dan sebagai benua terkecil yang di Afrika ini, dinyatakan sebagai negara miskin di dunia.

Bahkan, negara Gambia pernah mengalami krisis pangan, dengan tingkat pengangguran yang tinggi, dan kesejahteraan yang sangat rendah.

Negara Gambia ini kini dipimpin oleh Yahya Abdul-Azziz Jemus Junkung Jammeh. Negara ini mengandalkan sektor pertanian untuk kegiatan ekonominya. Lebih lanjut, negara ini juga memiliki hubungan yang baik negara yang lain di dunia, salah satunya Republik Indonesia. Namun, sayangnya hubungan diplomatik antara Gambia dengan Taiwan tidak berjalan dengan baik, karena Gambia memilih untuk menjalin hubungan dengan China.

Semoga kehadiran artikel ini membantumu untuk memahami negara Gambia, sobat.

Referensi:

1. http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/12/151212_dunia_gambia
2. http://www.merdeka.com/dunia/gambia-menjadi-republik-islam-keempat-di-dunia.html
3. http://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/detail-kerjasama-bilateral.aspx?id=143
4. http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2013/11/04/misi-dagang-indonesia-jadikan-senegal-dan-gambia-pintu-masuk-ke-afrika-barat-id0-1383574430.pdf
5. http://www.isaaa.org/kc/cropbiotechupdate/files/bahasa/bahasa-2012-06-29.pdf
6. Rifai, A. 2010. Teori Sifat Hakikat Negara. Malang: Tunggal Mandiri Publishing.
7. Dhiyaulhaq. 2015. RPUL Plus. Jakarta: Kawah Media.
8. Dianawati, A. 2006. RPUL Dunia. Jakarta: PT. Wahyu Media.
9. Komandoko, G. 2010. Ensiklopedia Pelajar dan Umum. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
10. Gayo, I. Buku Pintar Seri Junior.
11. Mandryk, J. 2010. Operation World: Panduan untuk Mendoakan semua Bangsa di Dunia.Yogyakarta: Katalis Media.
12. Mandryk, J. 2016. Berdoa bagi Dunia: Pokok-Pokok Doa Baru bagi Dunia dari buku Operation World. Yogyakarta: Katalis Media.
13. Ibrahim, Q.A dan Saleh, M.A. 2014. Buku Pintar Sejarah Islam: Jejak Langkah Peradaban Islam dari Masa Nabi hingga Masa Kini (penerjemah: Zainal Arifin). Jakarta: Zaman.
14. Dewi, B.H. 2009. Kumpulan Dongeng Islami Tiga Benua. Bandung: PT Mizan Pustaka.
15. Santoso, T. 2003. Membumikan Hukum Pidana Islam: Penegakan Syariat dalam Wacana dan Agenda. Jakarta: Gema Insani Press.
16. Norton, M. 2010. Menggalang Dana: Penuntun bagi Lembaga Swadaya Masyarakat dan Organisasi Sukarela di Negara-Negara Selatan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
17. Suwarno, W.A. 1998. Tata Operasi Darat. Jakarta: Grasindo.
18. Udayani, D.A.P.P. 2015. Faktor China dalam Perubahan Kebijakan Luar Negeri Gambia terhadap Taiwan. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.
19. Organisasi Perburuhan Internasional. 2011.Panduan Pengentasan Kemiskinan melalui Sektor Pariwisata. Jakarta: ILO.
*Penulis: Indriyana Rachmawati