Yakin Buku Motivasi Bisa Merubah Hidupmu?

Buku -buku motivasi sering jadi kategori buku paling laris dalam daftar penjualan di toko -toko buku. Apalagi, jika sang penulis adalah seorang motivator yang sudah begitu populer. Bahkan, tak hanya buku motivasi dari motivator terkenal saja yang laris. Beragam judul buku motivasi dari berbagai penulis pun banyak memenuhi rak di toko buku dan lumayan laris.

Penggemar buku -buku motivasi memang cukup banyak. Mungkin, kamu juga merupakan salah seorang penggemar buku -buku motivasi. Tapi, pernahkah kamu mendengar orang berkata, atau bahkan kamu sendiri yang berpikir kalau buku motivasi ini sebetulnya tak banyak memberi pengaruh pada perubahan hidup seseorang?

Kenyataannya, banyak juga orang yang membaca buku motivasi, bahkan hingga mengikuti berbagai seminar motivasi, tapi kehidupannya masih juga belum tertata dengan indah. Sukses dan kebahagiaan pun serasa masih jauh. Sikap diri dan pikiran pun juga masih sering diwarnai hal -hal negatif.

Hal seperti ini sepertinya wajar saja. Sampai -sampai tak sedikit orang yang jenuh dengan buku -buku motivasi dan berpikiran skeptic terhadap buku semacam ini. Meski tak sedikit juga yang masih yakin atas keampuhan buku motivasi, tapi banyak juga yang ragu apakah dengan membaca buku motivasi ini benar -benar bisa merubah hidup seseorang?

Bagi kamu yang masih ragu, seberapa efektif efek dari membaca buku motivasi ini terhadap kehidupan seseorang, kamu harus membaca kisah ini. Inilah kisah dari seorang pembicara motivator terkenal dunia, Og Mandino. Ia pun seorang penulis buku terlaris yang menjadi pegagngan utama para motivator dan pebisnis dunia, berjudul “The Greatest Salesman of the World.

Kisah Inspiratif dari Og Mandino

Jika kamu sering mengamati tokoh -tokoh motivator kelas dunia, kamu pasti tahu tentang Og Mandino. Ia disebut -sebut sebagai motivator paling populer yang sukses menjual buku motivasinya sebanyak lebih dari 50 juta kopi, di seluruh dunia.

Dari seorang yang memiliki nama besar, Og Mandino pun pernah menjadi sosok yang “bukan siapa -siapa”. Ia hanya seorang warga negara Amerika Serikat biasa yang terlibat dalam Perang Dunia II sebagai salah satu pilot pesawat pembom.

Meski pernah menjadi pilot pesawat pembom, tapi mencari pekerjaan baginya selepas dari medan perang bukanlah perkara mudah. Kenyataannya, perusahaan -perusahaan di Amerika banyak yang justru enggan menerima seorang bekas tentara sepertinya. Alhasil, mencari pekerjaan jadi hal yang sangat sulit bagi Og Mandino.

Satu -satunya pekerjaan yang menurutnya paling memungkinkan dilakukannya dan bisa menerima dirinya adalah menjadi seorang sales asuransi. Pekerjaannya adalah menawarkan asuransi dari pintu ke pintu.

Tapi, kala itu menjual asuransi bukan juga perkara mudah. Ia terus berkeliling rumah ke rumah, tapi hasilnya sungguh tidak sepadan dengan kerja kerasnya. Lelah dengan pekerjaan dan penat dengan penghasilannya membuat Og merasa stress.

Baca juga: Mengubah Otak dan Pikiran menjadi Limited Edition

Kombinasi Sempurna Masalah plus Masalah

Setelah selesai bekerja seharian, Og pun sering menghabiskan waktu di bar untuk sekedar mencari hiburan. Tapi, lama kelamaan Og menjelma jadi seorang alkoholik. Berjam -jam sehari ia habiskan untuk menenggak alkohol di bar, dan itu menjadi kebiasaan yang tak bisa ditinggalkannya.

Kecanduannya terhadap alkohol membuat masalah Og semakin parah. Ia menjadi sering sakit -sakitan. Lantaran sakit -sakitan dan dengan penghasilan yang masih saja kecil, istri Og pun jenuh dan memutuskan untuk meninggalkan Og. Istri Og pergi dengan membawa anak mereka satu -satunya.

Masalah ini membuat Og semakin stress hingga ia mengalami depresi berat. Dalam keadaan pikiran yang kalut, Og melintas di sebuah jalan di Cleveland. Di sana, ada sebuah toko yang menjual senjata api. Kombinasi masalah yang sempurna yang sedang dihadapinya membuat Og berpikir untuk bunuh diri.

Untungnya, Og menyempatkan diri untuk berpikir lebih panjang sebelum betul -betul merealisasikan niatnya untuk bunuh diri. Selelah pemikiran panjang itu, ia mengurungkan niatnya.

Ia kemudian lanjut jalan kaki menyusuri jalanan -jalanan di kota itu, hingga ia pun tiba di sebuah perpustakaan yang menghentikan langkahnya. Ia berbelok dan memasuki pintu perpustakaan itu.

Buku Motivasi Perubah Hidup

Di dalam perpustakaan itu, ia pertama kali melihat buku Self- Help. Rupanya, ada ketertarikan tersendiri dari Og untuk membacanya. Mungkin untuk mengobati pemikirannya yang benar -benar sedang kacau balau.

Diambilnya buku -buku Self -Help itu dan dibacanya. Ketika ia mulai membacanya, ia seolah tak mau berhenti. Ia membaca dengan sangat serius dan berusaha memahami setiap detail apa yang disampaikan sang penulis.

Ia pun sampai di sebuah buku yang membuatnya merasa begitu tertarik, yakni Success Through a Positive Mental Attitude karangan W. Clement Stone. Buku inilah yang menurutnya begitu membekas di pikirannya, hingga akhirnya mampu menjadi sebuah pemantik terhadap nyala kehidupan Og Mandino selanjutnya.

Setelah hari itu, Og semakin gemar membaca berbagai buku -buku motivasi sejenis. Menariknya, ia tak hanya sekedar membaca. Apa yang ia baca, juga ia pahami, lalu diresapi dan semaksimal mungkin berusaha dipraktekannya.

Dengan mengamalkan apa yang ada di buku -buku motivasi yang ia baca itulah, perubahan -perubahan mulai tampak dalam hidupnya. Bahkan, tak cuma perubahan kecil tapi juga perubahan yang begitu besar.

Og Mandino kemudian sukses melepaskan diri dari ketagihan minum minuman beralkohol. Beberapa tahun kemudian, Og Mandino bahkan sukses menjelma menjadi salah satu motivator ternama di Amerika Serikat.

Ya, semua berkat membaca buku motivasi. Banyak orang mungkin bertanya, “Yakin buku motivasi bisa merubah hidupnya?” Kenyataannya, Og Mandino sudah membuktikannya. Tapi tentu saja kamu tidak hanya perlu membacanya saja. Yang lebih penting adalah bagaimana kamu membiarkan pikiranmu dipengaruhi oleh buku itu, dan membiarkan tubuhmu bertingkah laku positif, sesuai dengan saran dari buku motivasi itu.