Fokus(in) Target Dahulu, Baru Buat Rencana Kemudian

Tidak Mengenal Istilah “Nanti Dulu atau Sebentar Lagi”

Bagi siapapun yang ingin karir hidupnya selalu disertakan kata sukses dibelakangnya. Pasti punya rahasia sendiri-sendiri, entah itu di bidang olahraga, pendidikan, bisnis, perdagangan dan pertanian, dan lain-lain sebagainya. Pastinya mereka punya resep yang bisa jadi sama atau mungkin sedikit berbeda satu sama lain.

Siapapun individunya, termasuk diri kita sendiri pasti punya keinginan untuk menjadi pribadi yang berhasil dan sukses. Suatu hal yang wajar, jika ada seseorang yang mempunyai keinginan seperti itu. Namun, perlu perjuangan keras untuk meraih dan mendapatkan kata sukses tersebut menempel pada diri kita.

Ketika seseorang mempunyai keinginan untuk sukses, mau tidak mau rintangan atau kesusahan akan senantiasa menyertai orang tersebut. Namanya rintangan ini bisa datang dari internal dan external orang tersebut, ketika rintangan tersebut datang dari luar, tergantung pada bagaimana sikap orang tersebut menyikapinya.

Hal di atas akan menjadi berbeda jika rintangan tersebut datang dari internal orang tersebut, terutama pendiriannya dalam menjalankan dan mengerjakan apa saja yang berkaitan dengan keinginan dari orang tersebut, misalnya saja suka menunda-nunda , atau sering mengucapkan ‘nanti dulu’ atau ‘nanggung, sebentar lagi’,

Semua Ada Batas Waktunya

Siapa saja yang meyakini bahwa semua kesempatan ataupun masalah mempunyai batas waktunya. Pasti akan terus-menerus berfikir untuk segera menindaklanjutinya, agar supaya terselesaikan dan bisa meneruskan program-program kegiatan selanjutnya.

Contoh kecil adalah olahraga sepakbola, dimana diberikan batas waktu 2 X 45 menit. Pasti dari waktu yang telah ditentukan tersebut para pemain dan pelatih pasti akan berusaha merencanakan untuk bermain dengan baik, karena hanya waktu 2 X 45 menit itulah yang bisa dipakai untuk fokus guna menentukan siapa yang akan menjadi terbaik.

Selebih dari waktu tersebut, meskipun para pemain menendang bola ke gawang mereka berkali-kali, tendangan bola tersebut tidak akan dianggap sebagai sebuah goal. Karena mereka sudah tidak memfokuskan diri, gawang mana yang menjadi pada target tendangannya.

Dalam dunia pendidikan, pekerjaan, perdagangan, pertanian, bisnis, dan lain-lainnya pasti juga mempunyai batas waktu masing-masing. Dimana pada waktu-waktu tertentu, semua lini tersebut mempunyai target tertentu, sehingga mereka harus fokus dalam membuat perencanaan.

Ketika Penundaan Disebabkan oleh Rasa Takut

Berbicara tentang penundaan, pasti hal ini bisa jadi merupakan musuh besar bagi kita semua yang punya keinginan untuk sukses. Seseorang yang menunda kegiatan positif untuk kesuksesan hidupnya, pasti ada rasa takut yang menghinggapi dirinya. Entah itu takut gagal, takut ditolak, takut diejek orang, dan takut lain-lainnya.

Orang yang punya keinginan sukses tapi ketakutan, pasti menunggu rasa takutnya hilang. Ketika sudah hilang, barulah orang tersebut berani tampil, kerja. Akan tetapi, proses menunggu tersebut juga membuat apa yang di inginkannya terus update, sehingga membuat orang tersebut masih tetap tidak masuk kategori lagi.

Ibarat orang yang ditanya tentang kapan kuliah, kemudian menjawab dengan lugas : “ nunggu modalnya sudah cukup dahulu...” . Dari sinilah terkadang seseorang belum bisa menikmati jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau mungkin yang sepadan, dan hal yang demikian ini tentu sangat disayangkan.

Banyak diantara kita yang berkeinginan untuk menjadi juara, tetapi tidak semuanya punya tekad dan minat untuk senantiasa gigih dalam berlatih. Oleh karena itulah, jadilah pemula dan teruslah berlatih dengan gigih, karena ketika merasa gagal itu sudah hal yang wajar. Adapun sukses tidaknya, biar saja orang lain yang memberikan nilainya.

Tetap fokus pada impian, namun jangan lupakan rencana. Buat batasan waktu agar bisa bersaing dan berlomba dengan orang-orang sukses dan berhasil yang ada di sekitar kita.

Sumber:
  1. Jaya Setiabudi, The Power of Kepepet: Cara Tercepat, Terampuh Jadi Enterpreneur, Dijamin!!!, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008)
  2. Kamus Besar Bahasa Indonesia, V.1.1
*Penulis: Abdul Wahid