Penjelasan Fungsi Organ Tumbuhan

Portal-ilmu.com kali ini akan memberikan penjelasan tentang organ tumbuhan. Organ tumbuhan dibagi menjadi akar, batang, dan daun. Masing - masing dapat dijelaskan sebagai berikut.

Fungsi AKAR

Akar merupakan suatu organ tumbuhan yang memiliki fungsi untuk menyerap mineral dan air yang ada di dalam tanah. Air dan mineral ini digunakan oleh tumbuhan untuk bertumbuh. Adapun struktur luar akar terdiri dari tudung akar, bulu akar, dan daerah permukaan akar.

Sumber: nafiun.com

Tudung akar atau yang disebut dengan kaliptra membentuk lapisan yang digunakan untuk membungkus akar. Tudung tersebut berguna untuk melindungi daerah meristem akar. Daerah meristem akar merupakan daerah pertumbuhan yang ada di belakangnya. Lebih lanjut, tudung akar juga memiliki fungsi untuk mengurangi gesekan antara akar dan butir tanah.

Epidermis akar ini memiliki ciri khas yaitu pembentukan rambut akar. Di mana bulu akar merupakan perluasan dari permukaan epidermis akar. Perluasan permukaan tersebut berfungsi untuk mengoptimalkan proses penyerapan air.

Biasanya, rambut akar tidak mempunyai kutikula. Ini disebabkan untuk memudahkan dalam pergerakan air dan mineral dari tanah masuk ke dalam pembuluh. Lebih lanjut, penyerapan air dan mineral yang paling utama terjadi di bulu akar.

Korteks berada di belakang jaringan epidermis. Korteks ini terdiri dari beberapa lapis sel yang dibentuk dari beberapa jaringan. Jaringan tersebut antara lain jaringan kolenkim, sklerenkim, dan parenkim. Dinding sel yang ada pada korteks ini tipis dan ada banyak ruang yang digunakan untuk pertukaran gas.

Endodermis merupakan lapisan yang membatasi korteks dan bagian silinder pusat yang terdiri dari sebaris sel yang tersusun rapat. Di mana sel-sel tersebut memiliki penebalan lignin dan suberin. Hal ini menyebabkan tidak mudah ditembus oleh air. Penebalan lignin dan suberin ini membentuk pita yang dinamakan dengan pita Kaspari.

Silinder pusat, di mana air memasukan silinder ini melalui sitoplasma sel endodermis. Ini menyebabkan pergerakan air dan mineral menjadi mudah untuk diatur. Di belakang lapisan endodermis ini ada lapisan sel yang dinamakan dengan periskel.

Pada akar dikotil, periskel memiliki peran untuk pembentukan cabang akar. Di bagian dalam setelah periskel ini ada susunan jaringan pembuluh yang terdiri dari xilem dan floem. Xilem dan floem yang ada pada tumbuhan dikotil tersusun radial.

Simak juga: Daftar Lengkap 12 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan serta Ciri Khususnya

Fungsi BATANG

Batang merupakan jaringan yang terdapat pada batang primer yang baru berasal dari aktivitas sel meristem primer. Lapisan jaringan kulit bagian luar dikenal dengan epidermis berkembang pada permukaan batang.

Epidermis ini memproduksi lapisan lilin yang dinamakan dengan kutikula. Epidermis dan kutikula berfungsi untuk melindungi tanamaan dari kerusakan yang disebabkan oleh serangga dan penyakit. Kemudian, di bahwa epidermis ada korteks batang di mana sebagian besar tersusun dari jaringan dasar yang dikenal dengan jaringan parenkim.

Sel ini berfungsi untuk menyimpan tepung di dalam plastid yang dapat digunakan sebagai persediaan bahan makanan organik. Batang juga mengandung jaringan kolenkim yang tersusun dari sel kolenkim yang bersifat fleksibel.

Selanjutnya, jaringan sklerenkim tersusun atas serat kaku dan sklereid. Sedangkan, air dan makanan yang diperoleh tumbuhan memacu dalam perkembangan jaringan pada pusat tunas yang masih muda.

Lebih lanjut, jaringan yang berkembang dikenal dengan jaringan vaskuler atau pengangkut. Jaringan ini tersusun dari beberapa jenis sel dan jaringan yang terspesialisasi. Jaringan pengangkut ini meliputi xilem yang berguna untuk menyuplai air dan mineral. Sedangkan, floem ini berfungsi untuk menyuplai makanan organik. Hal ini sangat penting untuk pembelahan sel pada meristem tunas dan pertumbuhan dan perkembangan organ batang.

Fungsi DAUN

Daun dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian dari daun yaitu pangkal daun, tangkai daun, dan helaian daun. Daun tersusun dari tiga jenis jaringan yaitu jaringan mesofil, jaringan epidermis, dan jaringan pembuluh.

Sumber: id.wikipedia.org

Jaringan yang terdapat pada bagian atas dan bawah pada daun tumbuhan berkembang dengan cara-cara yang berbeda. Contohnya beberapa epidermis daun  bagian bawah yang menunjukkan pori-pori dinamakan dengan stomata dibandingkan dengan permukaan daun yang terkena cahaya matahari.

Lebih lanjut, ada jaringan parenkim palisade yang tersusun dari sel-sel parenkim yang rapat dan memanjang. Sel-sel ini berguna untuk menyerap cahaya matahari secara efisien. Jaringan parenkim spons mengandung sel-sel yang dipisahkan dari rongga udara.

Rongga udara ini ada di dekat stomata, membantu dalam penyerapan CO² dan O² yang dilepaskan oleh daun. Secara bersama-sama, kedua parenkim ini dikenal dengan nama mesofil daun. Jaringan pengangkul muncul di persimpangan paremkim palisade dan parenkim spons.

Selama proses perkembangan daun, jaringan pengangkut yang ada pada daun berikatan dengan kedua jaringan tersebut. Proses ini dapat memungkinkan air dan mineral untuk mencapai seluruh bagian yang ada pada daun, membantu dalam proses fotosintesis dan membantu pula dalam menyalurkan hasil fotosintesis ke bagian atau organ yang lain.

Daun muda yang dihasilkan di sebelah meristem apikal sebagai tonjolan dinamakan dengan daun primordia. Selama proses perkembangan daun, tonjolan tersebut menjadi datar atau lurus dan melebar.

Hal di atas berhubungan dengan proses fotosintesis. Di mana dalam proses fotosintesis, daun menjadi semakin lebar maka akan meningkatkan kapasitas daun dalam menerima cahaya. Meskipun demikian, ada juga daun yang ramping dan tipis disebabkan beradaptasi sehingga dapat mempertahankan pengeluaran air ketika cuaca dan iklim sedang panjang.

Demikian pembahasan tentang organ tumbuhan. Semoga bermanfaat.

Referensi:

Yusa dan Maniam. 2014. Advanced Learning Biologu 2A for Grade XI Senior High School Mathematics and Natural Sciences Programme. Bandung: Grafindo.

*Penulis: Indriyana Rachmawati