Penyesuaian Diri Hewan
Penyesuaian diri hewan dibedakan menjadi tiga, yaitu penyesuaian diri hewan untuk memperoleh makanan, penyesuaian diri hewan terhadap habitatnya, dan penyesuaian diri hewan untuk melindungi diri.
Penyesuaian diri hewan untuk memperoleh makanan
Penyesuaian diri hewan untuk memperoleh makanan berbeda – beda bergantung pada jenis makanan dan cara memperoleh makanan.
1. Penyesuaian pada bentuk paruh burung
Setiap jenis burung hanya memakan jenis makanan tertentu, sehingga bentuk paruh burung yang memakan jenis makanan yang sama akan serupa bentuknya. Beberapa bentuk paruh burung, antara lain sebagai berikut.
- Bentuk pemakan ikan, memiliki bentuk paruh berkantong untuk menciduk makanan dari dalam air, contohnya burung bangau.
- Burung pengisap nektar, memiliki bentuk paruh panjang, runcing, dan melengkung, contohnya burung kolibri.
- Itik memiliki paruh yang pipih bergerigi untuk memudahkan mencari makanan di dalam lumpur.
- Burung pemakan biji – bijan yang keras memiliki bentuk paruh yang tebal, pendek, dan kuat untuk memecah biji – bijian yang keras, contohnya burung kakaktua.
- Burung pemakan daging memiliki bentuk paruh yang runcing, tajam, dan melengkung untuk mencabik – cabik mangsa. Contoh burung pemakan daging yaitu burung elang dan burung hantu.
- Burung pelatuk memiliki paruh panjang, runcing, dan kokoh,yang digunakan untuk mematuk pohon.
2. Penyesuaian pada bentuk gigi
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu hewan pemakan tumbuhan atau disebut dengan herbivora, hewan pemakan hewan lain atau disebut dengan karnivora, dan hewan pemakan segala atau disebut dengan omnivora. Jenis makanan yang dimakan oleh hewan – hewan tersebut mempengaruhi bentuk dan susunan giginya.
Sapi merupakan jenis hewan herbivora. Bentuk gigi taring yang dimiliki oleh hewan herbivora hampir menyerupai gigi seri. Gigi ini berfungsi untuk memotong rerumputan dan dedaunan. Gigi geraham yang berbentuk lebar digunakan untuk menggiling makanan.
Serigala merupakan contoh hewan karnivora. Bentuk gigi yang dimiliki hewan karnivora yaitu sesuai untuk memakan daging. Serigala memiliki gigi seri yang tidak besar, namun tajam untuk memotong makanannya. Dua pasang gigi taring tumbuh memanjang dan berfungsi untuk menggigit dan mencabik makanannya. Enam pasang gigi geraham yang tajam pada hewan karnivora berfungsi untuk mencincang dan memotong daging dari tulang.
Beruang merupakan salah satu contoh hewan omnivora. Beruang dapat menangkap mangsa dengan gigi seri dan gigi taringnya yang tajam, kemudian mengunyahnya dengan gigi geraham yang datar. Gigi geraham beruang yang datar juga digunakan untuk memakan buah – buahan.
3. Penyesuaian bentuk mulut serangga
Ada empat tipe mulut serangga, yaitu
- Tipe mulut penjilat, contohnya lalat
- Tipe mulut penusuk dan pengisap, contohnya nyamuk
- Tipe mulut pengisap, contohnya kupu – kupu
- Tipe mulut penggigit dan pengunyah, contohnya kumbang.
Penyesuaian diri dewan terhadap habitatnya
1. Unta sebagai hewan padang pasir
Unta dapat hidup di padang pasir karena sanggup tidak makan dan tidak minum, karena memiliki punuk yang digunakan sebagai penyimpanan makanan dan minuman pada tubuh. Punuk unta terdiri dari lapisan lemak yang digunakan untuk menyimpan makanan dan menyimpan air yang dikeluarkan sedikit demi sedikit ke dalam sistem pencernaan.
Bulu mata yang panjang dapat digunakan untuk melindungi matanya dari pasir yang berterbangan. Kaki unta yang tebal dapat digunakan untuk berjalan di pasir yang panas dan lubang hidung yang dapat ditutup pada saat badai pasir.
2. Penguin yang hidup di daerah beriklim dingin
Penguin memiliki lapisan lemak yang tebal dan bulu yang tebal.
3. Penyesuaian kaki atau kuku burung
Kaki burung berbeda – beda disesuaikan dengan fungsinya. Kaki burung pemangsa yaitu besar dan kuat, kukunya tajam dan melengkung membentuk kait, untuk memudahkan dalam mencengkeram mangsa. Burung perenang memiliki kaki berselaput diantara jarinya. Kaki burung pelatuk, berbentuk ramping dan ringan dan memiliki kuku seperti kait untuk memudahkan memanjat batang pohon.
4. Penyesuaian bentuk atau ukuran telinga
Telinga gajah berfungsi untuk mendengar dan melepaskan kelebihan panas.
Penyesuaian diri hewan untuk melindungi diri
Cara hewan dalam melindungi diri bermacam – macam, antara lain
- Bunglon dengan mengubah warna kulit seperti lingkungan atau disebut dengan mimikir.
- Cecak dengan memutuskan ekornya atau autonomi
- Cumi – cumi dan gurita akan menyemprotkan tinta hitam, jika terancam musuh.
Referensi:
Yousnelly, P., S. DianOky., dan Zuneldi. 2015. IPA 5: Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V. Jakarta: Yudhistira.
*Penulis: Indriyana Rachmawati