Terumbu Karang: Fungsi, Manfaat dan Dampak Kerusakannya

Terumbu Karang: Fungsi, Manfaat dan Dampak Kerusakannya

Ketika kita mengunjungi sebuah pantai, maka kita akan disuguhi aneka pemandangan cantik. Salah satunya adalah terumbu karang. Terumbu karang yang banyak tersebar di pantai dan lautan ini memang begitu indah. Tak hanya indah, terumbu karang rupanya juga banyak memiliki fungsi dan manfaat bagi kehidupan dan bumi.

Karena banyaknya fungsi dan manfaat terumbu karang ini, maka wajib bagi kita untuk selalu menjaga terumbu karang ini dengan sebaik mungkin. Sebab, ketika terumbu karang ini mengalami kerusakan, maka dampaknya bisa buruk bagi keseimbangan ekosistem alam.

Berikut ini kita akan membahas mengenai apa saja fungsi terumbu karang, manfaat terumbu karang dan juga dampak kerusakan terumbu karang.

Kehidupan Terumbu Karang

Di daerah pesisir, terdapat tiga ekosistem utama yang biasa ditemukan. Tiga ekosistem penting itu adalah hutan bakau, padang lamun, dan terumbu karang. Peran hutan bakau dan padang lamun adalah untuk melindungi pantai dan juga sebagai tempat pemijahan bagi beragam biota penghuni terumbu karang.

Penelitian telah mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 93.000 spesies yang hidup di terumbu karang, serta diperkirakan juga terdapat lebih dari satu juta spesies yang mendiami ekosistem ini.

Terumbu karang sendiri adalah kelompok biota laut yang biasa terlihat kukuh dan kuat. Sekalipun demikian, terumbu karang ini sebetulnya sangat rentan terhadap suasana perubahan lingkungan, terutama bila perubahan lingkungan terjadi cukup ekstrim.

Tumbuh kembang terumbu karang banyak dipengaruhi oleh kondisi ekosistem lingkungan laut, seperti :

  • tingkat pelumpuran, berpengaruh terhadap jumlah cahaya yang masuk kedalam laut
  • arus, mempengaruhi oksigen yang dibawa untuk hewan hewan terumbu karang
  • cahaya, dibutuhkan hewan untuk pembentuk terumbu karang
  • salinitas, mempengaruhi kondisi ketahana hewan karang
  • suhu, mempengaruhi kondisi ketahanan hewan karang. Suhu idela adalah 26 – 28° C.

Fungsi Terumbu Karang

Vegetasi terumbu karang ini memiliki banyak fungsi bagi kehidupan manusia, juga bagi alam. Apa saja fungsi terumbu karang ini? Berikut :

  • bagi manusia, terumbu karang menjadi gudang persediaan makanan dan obat obatan
  • menjadi sumber devisa pariwisata bagi Negara karena keindahannya sehingga bisa dijadikan sebagai komoditas wisata.
  • Menjadi rumah bagi ribuan hewan dan tumbuhan, seperti beraagm ikan, invertebrata, dan mamalia laut, termasuk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
  • Menjadi sumber makanan bagi berbagai jenis hewan
  • Sebagai tempat berlindung bagi berbagai jenis hewan yang tinggal pada ekosistem ini.

Fungsi terumbu karang memang sangat banyak. Data mencatat bahwa ada jutaan rakyat Indonesia yang hingga saat ini menggantungkan hidup sepenuhnya pada terumbu karang, yakni sebagai sumber mata pencaharian.

Nilai hasil panen ikan, karang, dan kepiting yang menghuni ekosistem terumbu karang  di seluruh dunia bahkan bisa mencapai 9 juta ton, atau sedikitnya 12% dari total jumlah tangkapan perikanan yang ada di dunia. Biasanya, sumber perikanan di kawasan terumbu karang ini masih banyak yang ditangkap dengan memakai alat tangkap tradisional.

Baca juga: 3 Masalah Kependudukan di Indonesia

Manfaat Terumbu Karang

Sama seperti fungsinya yang banyak, manfaat terumbu karang juga cukup banyak bagi kehidupan manusia, serta ekosistem alam pada umumnya. Manfaat terumbu karang secara umum adalah sebagai tempat hunian bagi berbagai flora dan fauna laut. Kita bisa menemukan berbagai jenis ikan, invertebrata dan mamalia laut yang biasa hidup di sekitaran terumbu karang.

Terumbu karang juga menutupi sebagian dasar laut, meskipun hanya kurang dari 1 persen. Selain itu, manfaat terumbu karang lainnya adalah untuk mendukung seluruh kehidupan laut, yang diperkirakan hingga 25% biota laut yang hidup di terumbu karang, dengan jumlah ikannya saja mencapai lebih dari 4.000 spesies.

Selain itu, terumbu karang juga menjadi tempat bertelur bagi biota laut, tempat bermain biota –biota laut yang masih muda, juga tempat untuk berlindung dan mencari makan bagi berbagai jenis organisme laut, termasuk sponges, cnidarians, cacing, crustaceans (seperti udang, lobsters dan kepiting), mollusca (termasuk cephalopoda), echinoderms (seperti bintang laut, sea urchins dan sea cucumbers), ular, kura –kura, dan sea squirts.

Struktur terumbu karang ini juga memainkan peran penting bagi pemecahan ombak yang berasal dari lautan. Keberadaan terumbu karang bermanfaat untuk meminimalisir dampak dari badai yang ditimbulkan oleh ombak besar, seperti cyclones, hurricanes atau typhoons.

Selain itu, keindahan dari terumbu karang juga menghadirkan suatu daya tarik tersendiri sehingga banyak wisatawan yang ingin datang menikmati terumbu karang. Artinya, terumbu karang bermanfaat untuk mengundang para wisatawan dengan menyediakan pemandangan indah. Industri pariwisata ini dapat mendatangkan banyak devisa negara, peningkatan ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja dan membawa kemajuan bagi lini lain yang berkaitan di industri pariwisata.

Sebagai kesimpulan, manfaat terumbu karang ini secara umum bisa dikelompokkan dalam dua hal, yakni manfaat secara langsung atau "direct use values", yakni berupa perikanan dan industri wisata, serta manfaat tidak langsung atau "indirect use values" yang berupa perlindungan garis pantai.

Kerusakan Terumbu Karang

Sama seperti vegetasi alam lain, terumbu karang juga bisa mengalami kerusakan. Kerusakan terumbu karang ini bisa berdampak buruk terhadap ekosistem alam yang ada di sekitarnya. Indonesia sebagai negara yang kaya akan terumbu karang rupanya juga merasakan dampak buruk dari kerusakan terumbu karang ini.

Bahkan, kerusakan terumbu karang yang terjadi di Indonesia bisa dikatakan memprihatinkan. Bagaimana tidak, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, terumbu karang yang ada di Indonesia mengalami penurunan jumlah yang sungguh drastis.

Lantas, apa yang menyebabkan kerusakan terumbu karang ini? Penyebab umumnya adalah kegiatan manusia, seperti berikut :

  1. Kegiatan penangkapan ikan dan biota terumbu karang yang dilakukan secara terus menerus dengan dalam jumlah berlebihan. Akibat penurunan jumlah dan keanekaragaman jenis yang tidak ideal, maka sumber daya terumbu karang menjadi cepat habis dan terjadi ketidakseimbangan biologis.
  2. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap terumbu karang dan biota laut yang ada di sekitarnya. Sayangnya, hampir semua lokasi terumbu karang banyak menggunakan metode penangangkapan yang sifatnya merusak. Padahal, hal ini membuat terumbu karang hancur dan mati, selain juga dapat membuat ikan- ikan serta biota lain yang bukan merupakan target tangkapan juga terkena imbas buruknya. Alhasil, banyak sumber daya yang terbuang secara sia sia.
  3. Adanya pencemaran dan pelumpuran akibat pembangunan di daerah pesisir yang jumlahnya tidak terkendali. Penebangan hutan dan tumbuhan yang dilakukan di sepanjang bantaran sungai dapat mengakibatkan pelumpuran yang terjadi di daerah terumbu karang. Hal inilah yang dapat mematikan ekosistem ini.
  4. Pengambilan dan penambangan karang untuk bahan dasar kapur, bahan bangunan dan diperdagangkan untuk hiasan, terutama yang dilakukan secara berlebihan.
  5. Pemanfaatan ikan yang menghuni terumbu karang dan biota lainnya sebagai ikan hias, dan dilakukan secara berlebihan. Akuarium laut bisa dibilang sebagai bisnis yang sangat menguntungkan. Akan tetapi, jika pemanfaatan ini dilakukan tidak dengan hati-hati serta tidak ada pantauan secara terus menerus, maka dapat berakibat pada kerusakan terumbu karang yang serius.
  6. Industri wisata yang ada di daerah pesisir dengan kegiatan utamanya berupa wisata bawah air. Biasanya, industri wisata macam ini, terutama yang terjadi di daerah tujuan wisata penyelaman, banyak menggunakan kapal pariwisata yang sering membuang jangkar di daerah terumbu karang. Adanya jangkar, serta ditambah dengan tumpahan minyak dari kapal serta buangan limbah sampah dari industri inilah yang dapat juga menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup terumbu karang.

Dampak Kerusakan Terumbu Karang

Mengingat banyaknya fungsi dan manfaat terumbu karang, maka sudah selayaknya bila kita turut menjaga agar terumbu karang ini dapat lestari. Diperlukan berbagai upaya perlindungan terhadap terumbu karang ini agar dapat membuat kelestarian terumbu karang terjaga.

Sebab bagaimana pun, dengan kelestarian terumbu karang yang terjaga, maka ekosistem alam juga akan ikut terjaga, sekaligus dapat membantu perekonomian rakyat kecil, yang ada di sekitarnya. Hanya saja, sayangnya masyarakat ini terkadang juga ikut menyumbang kerusakan terumbu karang. Sebab, masyarakatlah yang banyak memanfaatkan terumbu karang untuk mendukung industri perikanan terumbu karang secara tradisional.

Pemanfaatan yang berlebihan tanpa adanya upaya pelestarian ini membuat kerusakan terumbu karang menjadi semakin parah. Dampak kerusakan terumbu karang ini pada akhirnya juga kembali pada kerugian ekonomi masyarakat.

Di Indonesia sendiri, dampak kerusakan terumbu karang dari segi ekonomi dikatakan mencapai 46 juga dollar dalam kurun waktu 4 tahun saja. Hal ini berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Herman Cesar, seorang konsultan bank dunia.

Kerusakan ini terutama disebabkan oleh penggunaan racun dalam skala besar oleh para nelayan tradisional. Ditambah lagi, ada kerugian sejumlah 86.000 dollar per kilometer persegi akibat penggunaan bahan peledak.

Perhitungan hilangnya potensi nilai ekonomi terumbu karang ini dihitung dari biaya perbaikan yang diperlukan untuk melindungi pantai setelah terumbu karang tersebut hilang. Masih ingat bukan, bahwa salah satu fungsi terumbu karang adalah sebagai pelindung wilayah pesisir dari ancaman buruk pengikisan yang terjadi akibat oleh arus dan ombak.

Tanpa adanya terumbu karang, diperlukan hingga 193.000 dolar per kilometer persegi untuk biaya perlindungan tepian pantai di Indonesia. Hmm, sangat tinggi bukan? Tentu sayang sekali jika kita harus mengeluarkan biaya setinggi itu, untuk suatu perlindungan yang sebetulnya bisa dilakukan oleh alam dengan sendirinya,

Apalagi, nilai kerugian ini bukanlah angka yang kecil. Belum lagi, jika mengingat harga ikan yang dijual dari hasil penangkapan yang merusak ini sangat minim. Misalkan saja, seperti harga jual seekor ikan kerapu yang hanya bernilai rp 5.000/kg ketika dibeli dari nelayan setempat. Sementara harga ini bisa menjadi sangat tinggi ketika ikan sudah diletakkan sebagai hidangan khusus di restoran.

Artikel terkait: Pengertian dan Jenis Sumber Daya Alam

Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang

Kondisi kerusakan terumbu karang di Indonesia memang sudah pada titik yang memprihatinkan. Hasil pemantauan yang dilakukan menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang yang ada di 371 lokasi di wilayah Indonesia pada bagian barat dan timur, maka hanya sekitar 6,20 persen saja dari total terumbu karang tersebut yang dalam kondisi yang sangat baik. Adapun 75 persen diantaranya berada dalam kondisi sedang atau bisa sangat buruk.

Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, maka diperlukan berbagai upaya untuk memperlambat kerusakan dan menghindari makin parahnya kondisi terumbu karang tersebut. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah mencanangkan program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang (CORE-MAP).

Program ini memiliki tujuan utama yakni untuk pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya terumbu karang secara berkelanjutan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di 10 provinsi terpilih yang menjadi lokasi COREMAP. Adapun 10 lokasi tersebut, yaitu : Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Maluku serta Papua.

Dalam upaya pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang ini, ditetapkan Lima komponen utama, yakni sebagai berikut.

a# Peningkatan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat

Komponen ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama yang ada di sekitaran daerah berterumbu karang, terhadap pentingnya peranan terumbu karang. Selain itu, masyarakat juga akan diajak untuk berperan aktif serta bertanggung jawab mengelola dan memanfaatkan terumbu karang di daerahnya secara lestari.

b# Pengelolaan Berbasis Masyarakat

Pengelolaan berbasis masyarakat, seperti misalnya dilakukan dengan cara berikut :

  1. Membina masyarakat agar dapat melakukan kegiatan alternatif untuk meningkatkan perekonomian. Contohnya seperti kegiatan budidaya, pemandu wisata, dan usaha kerajinan tangan. Upaya yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat ini bisa dilakukan dengan jalan pembinaan disertai pemberian bantuan pendanaan yang bisa disalurkan lewat berbagai sistem agar tidak membebani masyarakat.
  2. Menerapkan pengetahuan serta teknologi rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang agar bisa dimanfaatkan masyarakat secara lestari.

c# Pengembangan Kelembagaan

Komponen ini mencakup adanya upaya, berupa :

  1. Memperkuat koordinasi antar instansi yang memiliki peran penanganan terumbu karang, baik dalam hal pengelolaan kawasan, aparat keamanan, pemanfaat sumber daya, maupun para pemerhati lingkungan.
  2. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, dengan mengadakan berbagai pelatihan terkait pengelolaan dan teknik rehabilitasi terumbu karang.

d# Penelitian, Monitoring dan Evaluasi

Komponen ini dilakukan dengan jalan memantau kegiatan masyarakat, terutama yang secara langsung berhubungan dengan terumbu karang. Upaya ini dilakukan dengan membentuk sistem jaringan pemantauan dan informasi terhadap terumbu karang melalui pembangunan simpul simpul yang ada di beberapa provinsi. Pengawasan atas kegiatan ini secara langsung dilakukan oleh LIPI, sebagai pihak yang telah memiliki stasiun stasiun di beberapa tempat.

e# Penegakan Hukum

Komponen ini adalah komponen yang bisa dikatakan sangat penting, yakni sebagai salah satu komponen kunci yang harus dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan dari program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang ini. Sebab, berbagai upaya ini akan gagal bila hukum tidak ditegakkan dan terjadi penyelewengan terhadap aturan –aturan yang telah ditetapkan.

Demikianlah uraian mengenai terumbu karang, yang meliputi fungsi, manfaat juga kerusakan terumbu karang. Terumbu karang adalah biota yang sangat indah dan memiliki nilai ekonomis serta estetika yang sangat tinggi.

Ada berbagai manfaat lain yang secara tidak langsung masih bisa diperoleh dari keberadaan terumbu karang ini. Misalnya, dengan adanya jenis sponge terumbu karang yang rupanya setelah diteliti, bisa menjadi obat penyakit kanker. Penemuan yang luar biasa bukan? Penelitian juga telah membuktikan bahwa hewan karang ini banyak mengandung kalsium karbonat dan telah dimanfaatkan untuk pengobatan tulang rapuh.

Referensi:

1. Mulyo, Bambang Nianto dan Purwadi Suhandini. 2015. Geografi untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo : Global Tiga Serangkai.
2. www.icriforum.org/about-coral-reefs/benefits-coral-reefs
*Penulis: Hasna Wijayati

Materi lain: