Biografi Bruce Willis - Di Balik Kisah Suksesnya Ada Sesuatu yang Menarik
Bagi para penggemar film action garapan Hollywood, tentu Anda mengenal nama besar Bruce Wilis bukan? Dia adalah aktor kawakan yang telah berkiprah di Hollywood selama puluhan tahun. Debutnya di dunia akting sungguh sudah tak perlu diragukan lagi. Berbagai penghargaan seputar akting dan film-nya rasanya sudah berderet panjang.
Pria yang akrab dengan tubuhnya yang berotor kekar ini adalah aktor yang sungguh berbakat. Wilis telah memainkan berbagai film televisi dan movie yang banyak berakhir dengan tepuk tangan meriah para penontonnya.
Tapi, siapa sangka di balik kisah sukses dan nama besar Bruce Wilis ini, sebetulnya ia mempunyai kisah lain yang menurut Wilis sendiri, “sungguh menakutkan.” Saking mengerikannya, ia bahkan hampir tak pernah menyebut kisahnya ini dalam setiap wawancaranya.
Lalu, apa yang ada di bali biografi Bruce Wilis ini, dan apa pula yang ada di balik kisah suksesnya? Kita simak biografi Bruce Wilis beriktu ini saja yuk.
Profil Umum Bruce Willis
Profesi | : Aktor Populer |
Kewarganegaraan | : Amerika |
Agama | : Protestan |
Tanggal lahir | : 19 Maret 1955 |
Tempat lahir | : Idar-Oberstein, Germany |
Bintang | : Pisces |
Nama ayah | : David Willis |
Nama ibu | : Marlene K |
Saudara kandung | : Robert Willis, David Willis, Flo Willis |
Pasangan | : Demi Moore (1987 - 2000), Emma Heming (menikah tahun 2009) |
Anak | : Rumer Willis, Scout Larue Willis, Tallulah Belle Willis, Mabel Ray Willis |
Lulusan SMA | : Penns Grove High School |
Lulusan Kuliah | : Ontclair State University |
Jabatan lain | : FOUNDER/CO-FOUNDER Planet Hollywood |
Penghargaan | : Blockbuster Entertainment Award (1999) |
Emmy Award (2000) | |
Hasty Pudding Man of the Year Award (2002) | |
Golden Globe |
Masa Kecil Bruce Wilis
Aktor dengan nama lengkap Walter Bruce Willis lahir pada 19 Maret 1955, tepatnya di Idar-Oberstein, Jerman Barat. Ayahnya, David Wilis, adalah seorang tentara Amerika Serikat yang kala itu sedang ditugaskan di Jerman. Sedangkan ibunya bernama Marlene K.
Wilis sendiri merupakan putra pertama dari empat bersaudara. Dua di antara saudara kandungnya adalah laki-laki dan satu yang lainnya perempuan. Ketika usia Wilis menginjak 3 tahun, ayahnya berhenti dari Militer. Kemudian, keluarga mereka pindah ke Carney's Point, New Jersey dan menetap di sana.
Di New Jersey, ayah Wilis bekerja sebagai seorang tukang las dan mekanik, sementara ibunya bekerja di sebuah bank. Di sana, Wilis bersekolah di Penns Grove High School. Di sekolah, Wilis adalah anak yang cukup populer karena ia dikenal sebagai anak yang baik dan punya selera humor yang tinggi.
Sampai -sampai, kawan -kawannya memberinya julukan “Bruno” lantaran kesenangannya dalam melawak dan melakukan berbagai lelucon konyol lainnya. Selain lucu, Wilis juga anak baik yang tak senang terlibat dalam masalah. Karena banyak dikenal kawannya, ia pun terpilih sebagai dewan presiden siswa. Sayang, ia punya masalah yang cukup serius dalam hal gaya bicara.
Sebetulnya, bukan sekedar gaya bicara, melainkan suatu gangguan komunikasi yang disebut dengan “gagap”. Kegagapannya dalam bicara ini sudah ia derita sejak lahir. Dan tentu saja, tidak bisa berkomunikasi dengan baik adalah masalah yang berat bagi siapa pun.
Bruce Wilis dan “Gagap”-nya
Hmm, apakah Anda pernah menyangkan bahwa aktor Hollywood sekelas Bruce Wilis adalah orang yang gagap? Mungkin publik tak akan pernah tahu kalau bukan Bruce sendiri yang mengakuinya.
Pasalnya, masalah kegagapannya ini memang terbilang jarang diperbincangkan dalam interview-nya. Ia memang tak suka memperbincangkan masalah masa lalunya ini. Ia merasa bahwa gagap sungguh mengesalkan dan menakutkan.
Lagipula, bila dilihat dari deretan film -film Bruce saat ini, ia memang bisa berbicara dengan lancar. Seolah tak ada masalah apa pun dalam gaya berbicara, atau bahkan ada kesan gagap. Ya, beruntung Bruce telah terbebas dari masalah gagap ini. Padahal, gangguan bicaranya ini sungguh nyata ia alami sejak lahir.
Setidaknya, selama dua puluh tahun pertama dalam hidupnya, ia masih gagap. Dalam buku The Unauthorized Biography tulisan John Parker yang ditulis tahun 1997, Bruce Wilis mengaku bahwa dirinya benar -benar sangat kesulitan dalam berbicara.
Untuk berkata satu kalimat utuh saja, ia bisa menghasbiskan waktu sampai tiga menit. Ini adalah tantangan yang amat sulit bagi Bruce kala itu. Ia sungguh kesulitan untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaannya. Bahkan, Bruce mengaku bahwa rasanya sungguh mengerikan ketika harus berbicara seperti tiu.
Beruntung, ia sukses meninggalkan kegagapannya ini. Lantas, bagaimana ia bisa mengatasi masalah gagapnya tersebut? Ya, ia memang melakukan serangkaian terapi bicara untuk menghilangkan gagapnya ini. Dia pergi ke sekolah terapi bicara dan mendapatkan banyak pengajaran untuk meningkatkan rasa percaya diri yang berguna untuk menghilangkan gagap.
Namun, gagapnya ini masih saja ada. Beruntung, meski gagap, Bruce kecil masih punya rasa percaya diri yang terbilang tinggi. Setidaknya, ia berani untuk terlibat dalam drama di skeolahnya. Ia memang senang mengikuti Drama. Baginya, bermain drama bisa sekaligus membantunya untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Saat berperan sebagai Joker dalam drama sekolah, gurunya, Anthony Rastelli, selalu saja memperingatkan Wilis agar terus konsentrasi dan bersiap bicara terlebih dahulu sebelum penonton. Jadi, kegagapannya tidak begitu terlihat. Bagaimana pun, drama yang dilakonkannya harus tetap baik meskipun dalam kondisinya yang masih gagap.
Ia sadar bahwa gagapnya ini sangat mengganggu untuk permainan drama. Tapi, ia tetap semangat untuk mencobanya. Yang lebih mengejutkan, ia berusaha untuk berdiri di panggung dan mengucapkan pidato mininya, masih dengan kostum joker.
Ia berkata, “Ya, saya gagap, tapi bukan berarti saya tidak sebaik Anda, bahkan saya mungkin lebih baik.” Sungguh pidato yang mengejutkan. Teman -temannya tentu tertawa mendengarnya. Tapi, ia tetap berusaha untuk mengucapkan apa yang ia ingin ucapkan dengan penuh semangat dan percaya diri.
Tapi, ia senang. Dia senang bisa mengatakan bahwa “Ya, saya gagap, dan saya senang membuat kalian tertawa.”
Bagaimana pun juga, Wilis sadar bahwa gagap-nya membuatnya sulit untuk bermain drama. Tentu saja ia tidak pernah menempatkan cita -citanya untuk menjadi seorang aktor. Dia adalah orang gagap dengan nilai rendah dan keluarga yang bahkan tidak punya cukup uang untuk menyekolahkannya ke perguruan tinggi.
Ia memilih untuk mengumpulkan uang ala kadarnya. Beberapa tahun setelah lulus sekolah menengah atas, Wilis baru mendaftrkan diri ke Montclair State College di New Jersey. Di kampur ini pun, ternyata juga ada program drama. Di sana pula, ia bertemu dengan seorang professor Drama Jerry Rockwood.
Profesor Rocwood menjadi sosok yang berperan penting dalam kehidupan Wilis. Ia mendorong Wilis untuk melakukan terapi bicara. Menariknya, terapi bicara yang dilakukan ini dikombinasikan dengan latihan drama atau akting. Ya, latihan akting ini menjadi bentuk terapinya agar bisa berbicara dengan lebih lancar dan menghilangkan gagapnya.
Ia pun berlatih drama dengan semangat penuh dan ketelatenan. Hingga suatu ketika, saat ia bermain drama di depan banyak orang, suatu keajaiban terjadi. Tiba -tiba saja, masalah bicaranya ini hilang dan ia bisa berbicara dengan lancar. Inilah momentum terbesar dalam hidup Bruce Wilis yang kemudian siap mengantarnya menuju titik sukses.
Langkah Awal menjadi seorang Aktor
Begitu ia sukses menghilangkan gagapnya, Bruce Wilis dapat tampil lebih percaya diri. Wilis yang terlanjur tertarik dengan dunia akting pun, mulai meniti karir di dunia perfilman. Dia sadar betul kalau menjadi seorang aktor, tentu membutuhkan kerja keras.
Ia mulai rajin untuk mengikuti berbagai audisi untuk mendapatkan peran dan berakting. Langkah awal dari karir aktornya ini dimulai pada tahun 1977. Debut pertamanya adalah Heaven and Earth.
Kesempatan berperan berikutnya, datang tahun 1980 di mana ia bisa mengambil peran yang sedikit lebih besar pada film milik Frank Sinatra dengan judul “The First Deadly Sin”. Dua tahun berikutnya, ia juga mendapatkan peran kecil lainnya di film “The Verdict” yang dibintangi oleh Paul Newman. Di layar televisi, ia juga mulai muncul sebentar di episode “Hart to Hart” dan “Miami Vice”.
Perlahan tapi pasti, karir Bruce Wilis semakin mapan. Setelah menggantikan peran Ed Harris di Fool for Love tahun 1984, Wilis pergi ke Hollywood. Ia mengikuti audisi untuk “Madonna vehicle Desperately Seeking Susan”. Sayang, Wilis tidak mendapat peran.
Meski tak mendapat peran, uniknya Wilis memilih tinggal di sana beberapa hari sembari menanti kesempatan lain. Kemudian, ia mengikuti audisi untuk film komedi romantis “Moonlighting”. Dari sini, debutnya di ABC pada bulan Maret berikutnya dimulai.
Moonlighting adalah sebuah acara yang sangat menarik yang digarap oleh ABC. Acara ini cukup sukses dan menjadi pencapaian besar bagi ABC. Tentu saja, bagi Bruce Wilis, acara ini pun juga menjadi ajang untuk mencapai popularitasnya.
Menurut talent vice president ABC, Gary Pudney, Bruce Wilis memang merupakan aktor yang hebat. Itu sebabnya, dalam acara tersebut, Wilis menjadi aset berharga bagi ABC yang menjadikan acara tersebut dapat sukses dengan cepat.
Di tahun 1987, nama Bruce Wilis sudah semakin populer saja. Terutama, saat ia dipasangkan dengan Kim Basinger dalam sebuah film komedi Blind Date. Apalagi, pada tahun yang sama pula nama Bruce Wilis banyak diperbincangkan karena pernikahannya dengan sesama artis, Demi Moore.
Kesuksesannya menjadi artis Hollywood
Masih di tahun 1987 Wilis mulai menjajal untuk melebarkan sayap karirnya di dunia musik. Bruce Wilis bersama dengan dua musisi lainnya mekakukan sebuah rekaman musik untuk Motown Records dengan album Return to Bruno. Album ini memuat koleksi lagu -lagu blues. Sayang, lagu ini tidak cukup sukses untuk melejitkan namanya sebagai seorang penyanyi blues.
Karir menyanyinya memang terbilang tak sukses. Tapi, berbeda dengan film yang ia perankan berikutnya, yakni “Die Hard”. Film “Die Hard” yang menempatkan dirinya sebagai bintang utama utama ini menunjukkan prestasi yang sungguh gemilang. Diluncurkan pada musim panas 1988, Die Hard sukses menarik perhatian masyarakat, bahkan sebelum film ini diluncurkan.
Memerankan film ini adalah suatu keberuntungan tersendiri bagi artis yang kala itu namanya belum populer. Padahal, sebelum Bruce Wilis, ada dua nama hebat yang awalnya ditunjuk untuk memerankan sosok pahlawan John McClane dalam film Die Hard ini. Nama hebat yang akhirnya tersingkir ini adalah Sylvester Stallone dan Arnold Schwarzenegger.
Pilihan terakhir pun dijatuhkan pada Bruce Wilis karena Wilis dianggap mampu memerankan sosok McClane dengan lebih hangat dan humoris. Untuk film ini, Wilis mendapat bayaran fantastis untuk artis sekelasnya, yakni US S$ 5 juta.
Nyatanya, publik tak peduli dengan sepopuler apa pemeran film tersebut sebelumnya. Wilis dan Die Hard disambut antusias oleh para penikmat film hingga mampu menghasilkan nilai penjualan fantastis hingga US$ 81 juta di bioskop lokal. Die Hard pun digarap sampai empat sekuel.
Die Hard hanyalah permulaan dari melejitnya nama Bruce Wilis sebagai artis papan atas Hollywood. Berikutnya, bayaran Bruce Wilis pun meningkat tajam. Bahkan, ia juga membintangi sebuah film hebat yang mampu menghasilkan US$ 3 Milliar hanya dari penjualan tiket bioskopnya.
Bahkan, nama Bruce Wilis hingga kini belum menunjukkan tanda -tanda akan surut. Film -film baru terus diproduksi dengan garapan yang lebih menarik. Ia seringkali memerankan pria berotot yang berjiwa heroik dan dipadu dengan sisi humoris.
Daftar Film Bruce Wilis dan Peran Lain
Okay, mari kita buat daftar beberapa kiprah Walter Bruce Wilis ini dalam dunia seni peran. Berikut adalah daftar film Bruce Wilis dan peran -peran lain dalam televisi:
- Off-Broadway ‘Heaven and Earth’ in 1977.
- Off-Bradway ‘Bullpen’.
- Film seri televisi ‘Moonlighting’. Untuk mengambil peran dalam film seri yang tayang dari tahun 1985 sampai 1989 ini, ia sukses mengalahkan 3000 kontestan lain.
- Movie Komedi romantis ‘Blind Date’ 1987. Cukup sukses dari segi finansial.
- Movie ‘Die Hard’ 1988. Dalam film aksi yang meraup sukses ini, ia memerankan petugas polisi John McClane.
- Movie ‘Die Hard 2’ 1990.
- ‘The Bonfire of the Vanities’ 1990,
- ‘Hudson Hawk’ 1991,
- ‘Color of Night’ 1994.
- Film komedi dan kejahatan ‘Pulp Fiction’ 1994.
- ‘Armageddon’ 1998
- television sitcom ‘Friends’ 2000, sebagai Paul Stevens. Peran ini mengantarnya meraih Emmy Award.
- ‘Unbreakable’ 2000
- ‘Hostage’ 2005
- ‘Live Free or Die Hard’ 2007
- ‘Surrogates’ 2009.
- ‘Moonrise Kingdom’ 2012
- ‘A Good Day to Die Hard’ 2013
- ‘RED 2’ 2013.
Prestasi dan Penghargaan
- Primetime Emmy Award sebagai Outstanding Lead Actor dalam Drama Series pada 1987.
- The Golden Globe Award for Best Actor – Television Series Comedy untuk ‘Moonlighting’.
- The Primetime Emmy Award sebagai Outstanding Guest Actor pada film seri komedi tahun 2000 dalam peran Paul Stevens pada sitcom ‘Friends’.
Sumber :
1. http://www.stutteringhelp.org/bruce-willis-look-whos-talking*Penulis: Hasna Wijayati
2. http://www.thefamouspeople.com/profiles/walter-bruce-willis-41.php#7WmGdo6pYIARLoMv.99
3. ilustrasi: https://pmcdeadline2.files.wordpress.com/2015/01/bruce-willis-wallpapers.jpeg