Pengertian dan Jenis Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan salah satu bentuk bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Indonesia masuk dalam daerah berkategori kegempaan aktif dilihat dari pengalaman Indonesia yang sering mengalami gempa bumi.

Jika merujuk pada Penelitian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dilakukan sejak tahun 1991‐2009 (19 tahun), tercatat telah terjadi 27 kali gempa bumi yang sfatb merusak serta 13 kali gempa bumi di antaranya memiliki potensi untuk menimbulkan tsunami. 

Jadi, bisa dirata-rata kembali dan dirata‐ ratakan dan pembulatan, Indonesia mengalami kejadian gempa bumi sebanyak 2 kali dan tsunami 1 kali setiap tahunnya.

Pengertian dan Jenis Gempa Bumi

Pengertian Gempa Bumi

Istilah gempa bumi berasal dari dua kata yaitu kata gempa dan bumi. Gempa berarti guncangan atau getaran, sedangkan kata Bumi adalah sebutan dari planet yang dihuni oleh manusia, atau yang saat ini kita tinggali. 

Jadi, gempa bumi dapat dipahami sebagai suatu guncangan tidak wajar yang terjadi di muka bumi. Dengan kata lain, gempa bumi adalah goncangan atau pun getaran yang terjadi, yang merupakan dampak dari pergeseran atau pergerakan lapisan batu bumi yang terdapat di dasar atau di bawah permukaan bumi.

Definisi lain yang lebih lengkap menyebutkan bahwa pengertian gempa bumi (earthquake) adalah peristiwa bergetarnya atau bergoncangnya bumi yang dikarenakan oleh pergerakan atau pergeseran lapisan batuan di kulit bumi secara tiba‐tiba akibat dari adanya pergerakan lempeng‐lempeng tektonik atau akibat aktivitas gunung api. 

Terjadinya gempa bumi bisa disebabkan oleh dua hal, yakni karena aktivitas pergerakan lempeng tektonik dan karena aktivitas gunung api. Gempa bumi akibat gerakan lempeng tekntonik disebut sebagai gempa bumi tektonik, sedangkan gempa bumi akibat aktifitas gunung berapi disebut gempa bumi vulkanik. 

Proses terjadinya gempa bumi

Aktivitas-aktivitas yang terjadi dari dalam bumi menghasilkan pergerakan yang tiba-tiba dari lapisan batuan dalam bumi. Pergerakan ini memunculkan gelombang gempa bumi atau gelombang seismik, berupa energi yang dipancarkan ke segala arah.

Gelombang yang dipancarkan ini akan sampai ke muka bumi, sehingga terjadi getaran di muka bumi. Getaran inilah yang disebut sebagai gempa bumi, yang berpotensi merusak berbagai hal di muka bumi. Semakin besar getaran, bangunan maupun instrastruktur lain di muka bumi akan semakin rusak, bahkan berpotensi menimbulkan korban jiwa. 

Terjadinya gempa bumi seringkali tidak didahului tanda atau gejala tertentu, atau terjadi secara mendadak. Gempa bumi yang berlangsung mendadak serta mengejutkan inilah yang sering mengakibatkan masyarakat panik, karena tidak siap untuk menghadapinya.

Kepanikan dan ketidakmampuan dalam menyelematkan diri membuat gempa bumi sering memakan korban jiwa lebih besar, daripada bencana alam lain, seperti gunung api maupun banjir, yang biasanya muncul didahului dengan tanda-tanda. 

Gempa bumi juga berlangsung dengan mencakup wilayah sangat luas. Terkadang, satu kejadian gempa bumi dapat terjadi sekaligus di beberapa wilayah negara. Gempa bumi yang terjadi di sekitaran permukaan air laut, bahkan dapat menimbulkan tsunami atau gelombang besar air yang masuk secara tiba-tiba ke daratan. 

Jenis - jenis Gempa Bumi

Jenis-jenis gempa bumi bisa dibagi ke dalam banyak hal. Salah satu indikator pembagian gempa bumi dilihat berdasarkan penyebabnya. Ada lima jenis gempa bumi yang dibagi berdasarkan penyebabnya, yakni: 

1) Gempa bumi vulkanik (kegunungapian)

Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang terjadi sebagai akibat dari aktivitas vulkanisme gunung api atau magma. Magma akan terdorong keluar dari dalam perut bumi ketika gunung api mengalami erupsi. Karena diakibatkan oleh aktivitas magma dari gunung api, gempa bumi vulkanik terjadi di sekitaran gunung berapi saja.

2) Gempa bumi tektonik

Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang terjadi dikarenakan aktivitas teknonisme atau pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak dengan kekuatan yang cukup untuk sampai di permukaan bumi. Di Indonesia, gempa bumi vulkanik maupun gempa bumi tektonik cukup sering terjadi. Getaran gempa bumi tektonik biasanya sangat kuat sehingga mampu menjangkau ke wilayah yang sangat luas di muka bumi dan mampu memberikan getaran yang besar. 

3) Gempa bumi tumbukan

Jenis gempa bumi tumbukan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh jatuhnya meteor, asteroid maupun benda langit lain di permukaan Bumi. Tumbukan benda langit yang jatuh dengan permukaan Bumi menghasilkan getaran yang bisa menimbulkan gempa bumi. Namun, gempa bumi tumbukan ini jarang terjadi karena biasanya benda langit yang jatuh ke bumi akan habis terbakar oleh atmosfer bumi, atau kalaupun tiba di permukaan bumi, ukurannya akan sangat kecil sehingga tidak cukup untuk menghasilkan getaran besar. 

4) Gempa bumi runtuhan

Gempa bumi runtuhan adalah jenis gempa bumi akibat adanya runtuhan material- material bumi. Gempa bumi jenis ini umumnya terjadi di daerah kapur atau di daerah pertambangan. Umumnya, gempa bumi runtuhan hanya menimbulkan getaran kecil dan berlangsung di wilayah sempit di sekitar runtuhan.

5) Gempa bumi buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang terjadi bukan karena faktor alam, melainkan karena aktivitas manusia yang disengaja. Contoh gempa bumi buatan bisa berupa gempa bumi akibat peledakan dinamit, nuklir atau palu-palu besar yang dipukulkan ke permukaan Bumi dengan sangat kuat.

Selanjutnya, pembagian jenis gempa bumi juga bisa dilakukan berdasarkan kedalamannya. Jenis gempa bumi berdasarkan kedalamannya dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

1) Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang terjadi pada letak hiposentrum (pusat gempa) di lebih dari 300 kilometer di bawah permukaan Bumi atau tepatnya berada di dalam kerak bumi. Karena berada jauh dari muka bumi, jenis gempa bumi dalam umumnya tidak terlalu berbahaya karena getaran yang sampai ke muka bumi relatif kecil.

2) Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah terjadi pada letak hiposentrum di antara 60 kilometer sampai dengan 300 kilometer di bawah permukaan Bumi. Dilihat dari letak atau kedalamannya, pusat terjadinya gempa ini memang lebih dangkal atau lebih dekat dengan mua bumi. Oleh karena itu, gempa bumi menengah umumnya menimbulkan getaran yang lebih besar dan dapat menimbulkan kerusakan di muka bumi.

3) Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal mempunyai letak hiposentrum di kedalaman kurang dari 60 kilometer dari permukaan bumi. Letak pusat gempa ini sangat dangkal atau dekat dengan permukaan bumi sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan yang parah, dengan kekuatan gempa yang bisa dirasakan sangat besar di muka bumi.

Jenis gempa bumi, juga bisa dibagi berdasarkan gelombang atau getaran gempa. Dilihat dari gelombang atau getaran gempa, gempa bumi dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Gelombang primer

Gelombang gempa primer ini juga dsisebut gelombang longitudinal, yakni gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7 hingga 14 kilometer per detik. Asal getaran ini adalah dari hiposentrum.

2) Gelombang sekunder

Gelombang sekunder disebut juga dengan gelombang transversal, yakni gelombang yang merambat dengan kecepatan yang telah berurang, yakni antara 4 hingga 7 kilometer per detik. Gelombang sekunder tidak mampu merambat pada media lapisan berupa cairan.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Jika dilihat secara umum terkait penyebab terjadinya gempa bumi, kita dapat menguraikannya dalam beberapa hal. Penyebab ini bisa berupa faktor alam dan bisa juga berupa faktor non alam. Berikut ini adalah berbagai faktor penyebab terjadinya gempa bumi, termasuk faktor alam dan non alam:

1) Lempeng bumi yang bergerak

Mayoritas gempa bumi yang terjadi adalah akibat dari pelepasan energi yang dihasilkan tekanan lempengan bumi yang bergerak. Pergerakan lempeng di dalam bumi ini bisa bergeser ke kanan mapun ke kiri juga ke atas maupun ke bawah. Tekanan yang semakin besar akan mengakibatkan gempa bumi,

2) Pergerakan magma di dalam gunung berapi

Gempa bumi juga banyak disebabkan oleh gerakan magma dari dalam perut bumi melalui gunung berapi. Gempa bumi vulkanik ini biasanya lebih bisa diperkirakan dengan melihat pada aktivitas vulkanik gunung berapi, yang berpotensi menyebabkan gempa bumi. Gempa vulkanik biasanya terjadi tidak begitu kuat, tapi bisa terjadi berkali kali dalam satu hari.

3) Menumpuknya massa air yang sangat besar di balik bendungan

Bendungan atau dam yang memiliki massa air besar dan menumpuk, bisa mengakibatkan terjadinya gempa bumi. Contoh dam yang pernah mengakibatkan terjadinya gempa adalah Dam Karibia di Zambia, Afrika.

4) Injeksi atau atraksi cairan dari/ ke dalam bumi

Injeksi atau atraksi cairan dari atau ke dalam bumi dapat terjadi akibat adanya tekanan panas, yang bisa dari berbagai hal. Misalnya saja, contoh gempa bumi karena injeksi/ atraksi cairan ini adalah karena beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi yang ada di pegunungan Rocky, Arsenal, sehingga menyebabkan gempa bumi. Gempa karena hal semacam ini terbilang langka terjadi.

5) Peledakan bahan peledak

Gempa bumi bisa terjadi karena energi yang diberikan oleh peledakan bahan peledak. Gempa seperti ini merupakan bentuk gempa karena faktor non alami. Penggunaan bahan pelekdak yang terlalu banyak dan di luar kontrol, bisa menyebabkan getaran hebat yang memunculkan gempa bumi.

6) Gua di dalam bumi yang runtuh

Di dalam bumi ini, terkadang terdapat gua-gua. Gua-gua ini dapat terjadi karena adanya daerah underground atau daerah pertambangan bawah tanah. Gua di dalam bumi ini bisa mengalami runtuh, sehingga mengakibatkan terjadinya gempa. Gempa ini biasanya memiliki skala richter yang kecil sehingga getarannya hanya melingkupi wilayah yang sempit.

Dampak Terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan suatu bencana alam yang mengakibatkan berbagai kerusakan,. Terjadinya gempa bumi dapat mengakibat berbagai hal, seperti:

  • Rusaknya fasilitas umum
  • Rusaknya bangunan, seperti rumah, sekolah, tempat ibadah dan sebagainya
  • Menimbulkan kerugian material dan spiritual
  • Menimbulkan bibit penyakit

Demikianlah penjelasan mengenai gempa bumi, mulai dari pengertian gempa bumi, hingga berbagai jenisnya, penyebab dan dampaknya. Semoga cukup jelas dipahami dan bermanfaat sebagai referensi dan penambah wawasan.

Referensi:

  1. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
  2. Esdm. 2020. Pengenalan Gempabumi, diakses dari https://www.esdm.go.id/assets/media/content/Pengenalan_Gempa_Bumi.pdf
  3. Ilmugeografi. 2020. 10 Jenis Jenis Gempa Bumi, diakses dari https://ilmugeografi.com/bencana-alam/jenis-jenis-gempa-bumi
  4. Putri, Arum Sutrisni. 2019. Gempa: Penyebab, Jenis dan Cara Mengukurnya, diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/14/110000869/gempa-penyebab-jenis-dan-cara-mengukurnya?page=all.
  5. Fa'izah, Addina Zulfa. 2020. Jenis-Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Penyebab, Ketahui Perbedaannya, diakses dari https://www.merdeka.com/trending/jenis-jenis-gempa-bumi-berdasarkan-penyebab-ketahui-perbedaannya-kln.html
  6. Sunarjo, M. Taufik Gunawan dan Sugeng Pribadi. 2012. Gempa Bumi Indonesia Edisi Populer. Jakarta: BMKG.

*Penulis: Hasna Wijayati

Bacaan lainnya:

  1. SIG: Pengertian Sistem Informasi Geografis, Manfaat, Komponen dan Aplikasinya
  2. Simbol Simbol pada Peta dan Penjelasannya
  3. Teori Lokasi Industri dan Faktornya