Profil Negara Timor Leste

Sahabat Portal-Ilmu dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang salah satu negara di Asia, yaitu Negara Timor Leste. Timor Leste merupakan negara yang terletak di Asia Tenggara dan berbatasan langsung dengan Negara Indonesia. Walaupun sejak masa kolonial dijajah oleh negara yang berbeda, dulunya Timor Leste pernah menjadi bagian dari wilayah Indonesia. 

Pada masa kolonial Timor Timur atau Timor Leste berada di bawah pengaruh Portugis, sedangkan Timor Barat berada di bawah pengaruh Belanda. Pada tahun 2002 Timor Leste resmi menjadi negara yang Independen.

Nah, Sahabat Portal-Ilmu setelah kita tahu sedikit tentang Negara Timor Leste, alangkah lebih baiknya kita simak lebih detail inforamasi mengenai negara Timor Leste dalam artikel berikut ini!  

Profil Negara Timor Leste

Profil Umum

Nama Resmi Negara: Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL).
Lembaga - lembaga Negara  (Organs of Sovereignity): Presiden Republik, Parlemen Nasional, Pemerintah, dan Lembaga Peradilan.
Kepala Negara/ Presiden: Francisco Guterres Lu'Olo. (sejak 20 Maret 2017)
Kepala Pemerintahan/ Perdana Menteri: Taur Matan Ruak (sejak 12 Mei 2018).
Ibu kota: Dili

Wilayah: Terdiri dari 13 distrik yaitu:  Aileu, Ainaro, Baucau, Bobonaro (Maliana), Cova-Lima (Suai), Dili, Ermera, Lautem (Lospalos), Liquica, Manatuto, Manufahi (Same), Oecusse (Ambeno), dan Viqueque.
Kota-kota terbesar: Dili (jumlah penduduk sekitar 234,026 jiwa), Baucau (jumlah penduduk sekitar 111,694 jiwa), Maliana (jumlah penduduk sekitar 92,000 jiwa)
Bentuk Pemerintahan: Semi-Presidensial, Presiden sebagai Kepala Negara dan Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintahan.
Letak Geografis: Kawasan Asia Tenggara, yaitu di Pulau Timor bagian Timur, pada koordinat 8.50' LS, 125.55' BT.
Luas Wilayah: 14.874 KM².

Hari Nasional: 20 Mei 2002 (Hari Restorasi Kemerdekaan).
Lagu Kebangsaan: Patria-Patria
Bahasa: Tetum dan Portugis sebagai bahasa resmi, Inggris dan Indonesia sebagai bahasa kerja.
Agama: Katolik (90%), Protestan (5%), Islam (3%), Lain-lain (2%).
Jumlah Penduduk: 1,066,409 (Berdasarkan sensus 2010, dengan pertumbuhan penduduk sekitar 3,5% per tahun, diperkirakan penduduk pada akhir tahun 2011 adalah 1,115,000 jiwa). Mayoritas penduduk terdiri dari generasi muda (0 – 34 tahun) sekitar 781,615 jiwa (lebih dari 70%).

PDB (Produk Domestik Bruto): PDB per kapita Timor Leste mencapai 2.356 dollar AS pada Desember 2020.
Komoditas ekspor utama: Minyak bumi dan gas alam, hasil pertanian spt kopi, kemiri, ternak, biji besi & kayu
Komoditas impor utama: Produk kebutuhan dasar /pokok sehari-hari, perlengkapan kantor, kendaraan & mesin, minyak kelapa sawit, semen, tembakau
Mata Uang: Dolar Amerika Serikat (US$)
Kode Telp. Negara: Dialling code +670
Zona Waktu: GMT + 9, lebih awal 2 (dua) jam dengan WIB.

Bendera

Bendera Timor Leste

Bendera Timor Leste memiliki warna dominan merah terang dengan dua segitiga yang membentang dari arah pengibaran. Segitiga yang lebih besar berwarna kuning, sedangkan segitiga yang lebih kecil berwarna hitam. Terdapat Bintang berwarna putih yang ditempatkan di tengah segitiga hitam. 

Warna merah melambangkan perjuangan bangsa untuk mendapatkan kemerdekaan. Segitiga kuning melambangkaan sisa-sisa pengaruh kolonial yang masih dapat dirasakan di dalam negeri. Segitiga hitam melambangkan ketidakjelasan ancaman dan bahaya yang mungkin saja mengintai negara ini. Bintang putih mewakili perdamaian dan cahaya yang membimbing bangsa Timor Leste ke masa depan yang lebih cerah.

Lambang Negara

Lambang Negara Timor Leste
Via: timor-leste.gov.tl

Lambang Negara Timor Leste disebut Belak. Warna putih dari pusat lingkar, bintang dan sinar melambangkan perdamaian. Sinar putih bintang mewakili cahaya solidaritas dan tekad untuk membawa perdamaian di seluruh dunia. Lima ujung bintang putih melambangkan cahaya kemurahan hati dan kejujuran yang membimbing Rakyat menuju Perdamaian. 

Set yang terdiri dari buku terbuka, roda bergigi, fulin batar (jagung) dan fulin háre (padi) merupakan simbol kebijaksanaan dan kapasitas masyarakat untuk mengembangkan pendidikan, budaya, keadilan sosial, pertanian dan industri. 

Set yang terdiri dari senapan otomatis (model AK-47/Galaxi), rama inan (lengkungan) dan diman (tombak), melambangkan nilai-nilai perjuangan perlawanan selama berabad-abad untuk pembebasan nasional dan pertahanan diri rakyat untuk kehormatan dan martabat kedaulatan Negara. Motto UNIDADE, ACÇÃO, PROGRESSO, (UNITY, ACTION, PROGRESS) mewakili nilai-nilai dasar politik dan moral yang mendasari kehidupan bangsa dan rakyat.

Peta

Geografi

Secara astronomis negara Timor Leste terletak antara 8°LS - 10°LS dan 124°BT - 127°30’BT. Negara ini memiliki Luas kurang lebih 15.007 km². Wilayahnya berada di bagian timur Pulau Timor dan Kota Dilli merupakan Ibukotanya. Titik tertinggi negara ini berada di Foho Tatamailau yang tingginya mencapai 2.963 m. Sedangkan titik terendahnya adalah Laut Timor, Laut Savu, dan Laut Banda. 

Negara ini berbatasan dengan Laut Banda dan Selat Wetar di bagian utara, Laut Timor di bagian Selatan, Negara Indonesia di sebelah barat dan Laut Arafuru di seblah timur. 25,1% wilayahnya digunakan sebagai lahan pertanian, 49,1% merupakan lahan hutan, 10,1% adalah padang rumput. Sekitar 350 km2 luas wilayahnya digunakan untuk sarana irigasi.

Iklim

Sama halnya dengan Negara-negara Asia Tenggara lain, Timor Leste juga memiliki iklim tropis. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei hingga November dan musim hujan terjadi pada bulan Desember hingga April. Suhu rata-rata di negara ini berkisar antara 25-35 derajat celcius. Suhu di daerah pegunungan biasanya jauh lebih dingin dibandingkan dataran rendah dan daerah pantai. 

Flora Fauna

Sebagian alam negara Timor Leste masih belum terjamah. Terdapat sabana hingga hutan lebat di negara ini. Banyak dijumpai tumbuhan bakau di sekitar pantai dan sangat bermanfaaat untuk budidaya ikan. Selain itu, terdapat berbagai mamalia yang juga hidup di negara ini, termasuk monyet, marsupial dan rusa. Hewan seperti kadal, tokek dan ular, penyu, berbagai jenis burung termasuk burung pipit, kakaktua jambul kuning dan merpati hitam juga banyak dijumpai di timor leste. Timor leste memiliki sekitar 240 spesies dan 23 di antaranya merupakan endemik.

Kelompok Etnis

Negara timor leste memiliki penduduk yang berasal dari berbagai kelompok etnis yang sebagian besar merupakan Austronesia, sementara sisanya berasal dari Bunak, Fataluku, Makasae dan Melannesia-Papua. Berikut adalah persentasenya, 30,6% merupakan Tetum Prasa, 16,6% mambai, 10,5% makasae, 6,1% tetum terik, 5,9% baikenu, 5,8% kemak, 5,9% bunak, 4% tokodede, 3,5% fataluku, 1,8% Waima’a, 1,4% Galoli, 1,4% Naueti, 1,2% Idate dan 1,2% Midiki. 

Sejarah

Bukti arkeologis di Negara Timor Leste ditemukan di gua-gua di Tutuala berasal dari 35.000 tahun yang lalu. Pada awal abad ke-16 bangsa Eropa mulai datang dan mendirikan pemukiman di wilayah Hindia Belanda termasuk Timor Barat. Timor Barat kemudian dijajah oleh Belanda, sedangkan Timor-Leste menjadi koloni Portugis selama lebih dari 400 tahun. 

Selama berada di bawah koloni Portugis, Portugis banyak mengambil keuntungan dari pembentukan aliansi struktur politik tradisional. Portugis juga memperkenalkan produksi kopi, tebu dan kapas. Terjadi konflik berdarah ketika Portugis menaikkan pajak lokal dan menggunakan tenaga kerja paksa untuk kontruksi perkebunan. 

Ketika Perang Dunia I wilayah Timor masih terbagi menjadi dua kekuatan kolonial, Belanda di barat dan Portugis di timur. Pada 1941, Australia, Belanda dan Inggris sepakat bahwa pasukannya akan memperkuat Timor jika Jepang memasuki perang. Setelah Jepang mulai menyerang pada tahun 1942, pasukan sekutu yang terdiri dari Australia, Inggris, dan Hindia Belanda, mendarat di pulau ini. Namun, di Timor Barat, Belanda justru menyerah pada serangan yang dilakukan oleh Jepang di Kupang. 

Di Timor Timur, perang gerilya tetap berlanjut selama beberapa waktu dan bantuan juga datang dari Portugis. Masyarakat Timor Leste memberikan makanan, tempat tinggal, dan kuda poni untuk membawa alat berat sekaligus menjadi pemandu dan pelindung. Sebagian ada juga yang mengangkat senjata dan berjuang bersama pasukan Australia. Namun, karena hal inilah banyak orang Timor yang dieksekusi oleh Jepang karena memberikan bantuan kepada para gerilyawan.

Ketika akhir perang pada tahun 1945 Timor berada dalam kehancuran, terdapat kurang lebih 50.000 orang Timor telah kehilangan nyawa mereka sebagai akibat dari pendudukan Jepang dan upaya orang Timor dalam melawan penjajah. Pasukan Jepang masih terus berkuasa di Timor sampai Jepang menyerahkan diri pada September 1945, setelah kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh Amerika. Pada 5 September 1945, komandan Jepang bertemu Gubernur Portugis Manuel de Abreu Ferreira de Carvalho yang menyetujui pengembalian kekuasaan Portugis dan menempatkan pasukan Jepang di bawah otoritas Portugis.

Timor Leste mendapat kemerdekaan dari Portugal pada 28 November 1975. Namun, setelah 9  hari, Indonesia masuk ke Timor Leste dan menyatukan Timor Leste sebagai bagian dari Negara Indonesia. Timor Leste menjadi provinsi Indonesia selama 24 tahun berikutnya. 

Namun, gerakan kemerdekaan beroperasi di tiga front, yaitu front bersenjata, front klandestin dan front diplomatik. Terjadi berbagai fase perlawanan terhadap Indonesia karena menganggap bahwa Timor Leste tidak seharusnya menjadi bagian dari Indonesia. 

Pemberontakan rakyat terjadi dalam kepemimpinan FRETILIN/FALANTIL. Pada tahun 1999, PBB mengadakan referendum kemerdekaan bagi Timor Leste. Terjadi kekacauan akibat perselisihan rakyat Timor Leste dengan Tentara Indonesia. Akibatnya, sepertiga dari populasi terpaksa bermukim kembali di kamp-kamp pengungsi di Timor Barat dan pulau-pulau tetangga. Sepertiga lainnya berlindung di pegunungan Timor-Leste. 

Setelah peristiwa ini, Timor Leste berada dalam situasi kritis. Akhirnya PBB turung tangan dan melaksanakan operasi kemanusiaan skala besar, termasuk pasokan makanan dan layanan dasar lainnya serta mengumumkan perlunya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk menetap di negara ini. Pada tahun 2002, Negara Timor Leste kembali menyatakan kemerdekaan dan melepaskan diri dari Indonesia, menjadi negara demokrasi. 

Ekonomi

Pada tahun 2002, Timor-Leste menjadi negara merdeka setelah lebih dari empat abad berada di bawah pemerintahan kolonial Portugis dan dua dekade menjadi bagian Indonesia. Setelah referendum tahun 1999, sebagian besar infrastruktur negara ini lumpuh, termasuk fasilitas umum, sistem listrik, air dan saluran pembuangan, jalan, sekolah dan fasilitas medis. 

Hingga tahun 2021, masih ada sekitar 40% populasi Negara Timor Leste yang hidup di bawah garis kemiskinan. Tingkat pengangguran di negara ini juga cukup tinggi. Perekonomian Timor Leste sangat bergantung pada cadangan minyaknya yang menyumbang 80% dari PDB. Sektor lain seperti pertanian juga ikut andil dengan mempekerjakan sekitar 50% dari penduduk Timor Leste. Peningkatan produksi pertanian yang dilakukan dapat mencukupi kebutuhan pangan nasional dan mengurasi angka impor.

Politik

Timor Leste memiliki sistem pemerintahan Republik Semi-Presidensialis. Kepala negara dijabat oleh seorang Presiden yang dipilih oleh rakyat melalui suara terbanyak. Presiden bertugas dan bertanggung jawab dalam hal menjalankan konstitusi dan mediator untuk resolusi. Presiden juga dapat menggunakan hak istimewanya untuk memveto sebuah undang-undang dengan persetujuan Parlemen Nasional. Presiden juga bertanggung jawab memimpin Dewan Negara serta Dewan Pertahanan dan Keamanan Negara. 

Selain itu, Presiden juga menunjuk Perdana Menteri yang bertugas untuk memimpin partai mayoritas atau koalisi mayoritas dan juga menjadi Kepala Pemerintahan. Perdana Menteri ditunjuk langsung oleh Presiden. Parlemen di Timor Leste berbentuk Unicameral yang berarti Parlemen Nasional yang anggotanya dipilih melalui suara terbanyak dengan masa jabatan lima tahun. Jumlah kursi yang ada di parlemen sekitar 52 sampai 65. Secara hukum, semua partai politikdi Timor Leste dapat mencalonkan diri dalam pemilihan legislatif. 

Sosial dan Budaya

Timor Leste memiliki penduduk yang dikenal ramah, dengan populasi sekitar 1,3 juta jiwa. Negara ini memiliki banyak bahasa lisan yang menandai migrasi pada masa lalu, kolonialisme, dan pendudukan lainnya. Bahasa Tetum dan Portugis merupakan bahasa resmi, dan bahasa Indonesia dan Inggris dianggap sebagai bahasa kerja atau bahasa sehari-hari. 

Terdapat sekitar enam belas bahasa lainnya juga digunakan oleh penduduk Timor Leste. Sebagian besar orang Timor tinggal di kota-kota kecil dan desa-desa terpencil dengan mempraktikkan gaya hidup memancing dan bertani.

Sekitar 90% populasi orang Timor Leste beragama Katolik Roma dan sisanya merupakan Protestan, Hindu dan Islam. Walaupun masih ada masyarakat yang menganut animisme. Warisan budaya Timor berasal dari kombinasi yang cukup menarik, yaitu berasal dari pengaruh tradisional Timor Leste, Portugis, Cina, dan Indonesia. Hal ini menjadikan bentuk arsitektur lokal, masakan, dan gaya pakaiannya cukup beragam. 

Budaya Timor Leste juga terus berkembang dalam seni dan kerajinan lokal, serta dalam musik dan tarian. Motif budaya dalam bentuk tradisional maupun modern, didesain dalam tenunan tangan, keranjang dan ukiran kayu. Kelompok budaya juga masih menampilkan tarian dan lagu tradisional, namun juga menghibur dengan cara-cara yang modern, seperti Band dan grup tari Timor yang biasa tampil di festival.

Pendidikan

Timor Leste masih terus memperbaiki sistem pendidikannya. Rencana strategis pendidikan Nasional (NESP) Timor Leste masih menyoroti masalah pendidikan dasar, strategi, menghilangkan buta huruf, kegiatan pendidikan anak usia dini, dasar, menengah, tinggi dan berulang. Sebagian besar tenaga pendidik di sekolah-sekolah Timor Leste adalah orang Indonesia.

Strategi yang difokuskan dalam NESP adalah sebagai berikut:

  1. Salah satu hal yang penting untuk Pendidikan anak usia dini adalah dengan menyediakan bangunan sekolah dan ruang kelas, fasilitas dan bahan ajar yang memadai serta pelatihan terhadap tenaga pendidik.
  2. Untuk Pendidikan dasar adalah memastikan gedung sekolah, fasilitas dan bahan ajar yang berkualitas dan merata. Selain itu juga mendukung kebijakan sosial tentang beasiswa. Program akselerasi (percepatan sekolah) bagi siswa terampil juga mulai dikembangkan di negara ini.
  3. Untuk Pendidikan menengah lebih berfokus pada program magang dengan industri dan pasar untuk memberikan pengalaman langsung di tempat kerja.
  4. Untuk Pendidikan tinggi adalah Mengembangkan sistem antarlembaga, menyusun kerangka kerja regulasi dan layanan administrasi dengan lebih baik. Membentuk sistem politeknik serta mendefinisikan tujuan, struktur, kurikulumnya
  5. Sedangkan untuk Pendidikan berulang yaitu, Meningkatkan kapasitas program literasi awal, Memperluas pemanfaatan televisi sebagai bantuan untuk pendidikan jarak jauh melalui pengenalan pelajaran literasi dan program pendidikan.

Pertahanan dan Keamanan

Sejak merdeka, Timor-Leste telah melaksanakan berbagai operasi pendukung perdamaian dan proses pembangunan institusi yang dimulai dengan Otoritas Transisi PBB Timor Leste (UNTAET). UNTAET, UNPOL, dan UNDP bertanggung jawab dalam sektor keamanan, termasuk pertahanan, keadilan dan reformasi sementara National Democratic Institute (sebuah LSM yang berbasis di AS dan membahas isu-isu mengenai reformasi sektor keamanan dan demokratisasi). 

Karena kurangnya kebijakan dan penegakan hukum, Sekretaris Jenderal PBB kemudian mengusulkan peninjauan kembali sektor keamanan dan pembentukan mandat PBB baru, yaitu UNMIT. Selanjutnya, Dinas Kepolisian Timor Leste didirikan pada Agustus 2001 dan berubah nama menjadi PNTL pada Mei 2002. 

Berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan 1704, 1600, UNPOL diberi mandat untuk memberikan dukungan sementara kepada PNTL. Termasuk dalam hal penegakan hukum sementara dan keamanan masyarakat sampai PNTL direkonstruksi. Selain itu, UNPOL juga dapat memberikan bantuan pelatihan tambahan, pengembangan kelembagaan dan penguatan keseluruhan pasukan PNTL terkait pemilu. 

Setelah penarikan PBB pada tahun 2012, pengawasan PNTL dilakukan melalui Departemen Kehakiman PNTL yang bertugas dalam penyelidikan, walaupun keterbatasan sumber daya telah menghambat efisiensinya. PNTL masih dianggap kurang terlatih, tidak efektif dengan kurangnya kepemimpinan dan disiplin secara keseluruhan. Krisis pada tahun 2006, yang mengakibatkan runtuhnya PNTL semakin merusak reputasi dan legitimasi, serta menyoroti kurangnya kepemimpinan di dalam kepolisian. 

Akhirnya pada tahun 2009, serangkaian reformasi polisi dilakukan di bawah Longuinhos Monteiro, jaksa penuntut umum saat itu dan diangkat sebagai komisaris PNTL pada tahun 2011, dan menjadi Menteri Dalam Negeri setelah perombakan Kabinet pada tahun 2015. Reformasi ini dapat meningkatkan profesionalisme polisi, meskipun masalah masih terus ada, khususnya seperti akuntabilitas yang buruk, penyelidikan yang lemah, ketergantungan berlebihan pada operasi khusus skala besar dan kontrol kerusuhan yang lemah. 

Pada tahun 2014 Asia Foundation dan PNTL mengadakan Forum Nasional  yang membahas tentang Kepolisian Masyarakat. Forum ini berhasil menyatukan PNTL dan organisasi masyarakat sipil, pembuat kebijakan, dan anggota masyarakat untuk berbagi informasi, pengalaman, dan gagasan tentang kepolisian masyarakat. Konstitusi Negara Timor-Leste menugaskan F-FDTL yang bertanggung jawab melindungi negara dari serangan eksternal, dan PNTL bertanggung jawab atas keamanan internal. 

Peristiwa Penting

1600-an

  • Portugis menyerang Timor dan mendirikan pos perdagangan.

1749

  • Timor terbagi menjadi dua setelah pertempuran antara Portugis dan Belanda. Portugis mengambil bagian Timor.

1942

  • Jepang menyerang pasukan Australia, sekitar 60.000 warga Timor Leste tewas. Jepang berkuasa sampai dengan tahun 1945.

1974

  • Revolusi di Portugal mengarah pada janji untuk membebaskan koloni, mendorong pihak-pihak untuk mempersiapkan masa depan baru.

1975

  • Pemerintahan Portugis menarik diri ke pulau Atauro. Lima jurnalis yang berbasis di Australia tewas di sepanjang perbatasan dengan Timor Barat, yang diduga oleh pasukan Indonesia.

1975

  • Setelah perang saudara singkat, Fretilin (Front Revolusioner untuk Timor Leste Merdeka) menyatakan Timor Leste merdeka. Pada tahun ini pula Indonesia menggabungkan wilayah ini sebagai provinsi ke-27 walaupun tidak diakui oleh PBB.

1981

  • Xanana Gusmao menjadi pemimpin Falintil (Angkatan Bersenjata Pembebasan Nasional Timor Leste), sayap bersenjata Fretilin.

1992

  • Kemunduran perlawanan terjadi, Gusmao ditangkap di dekat Dili dan dinyatakan bersalah atas subversi dan diberi hukuman seumur hidup walaupun kemudian dikurangi.

1993

  • Kelompok warga Timor Leste memasuki kedutaan besar asing di Jakarta selama beberapa tahun untuk mencari suaka politik.

1995

  • Peringatan 20 tahun invasi Indonesia ditandai dengan protes oleh 112 warga Timor Leste dan simpatisan yang memasuki kedutaan Besar Rusia dan Belanda di Jakarta.

1998

  • Presiden Indonesia Soeharto mengundurkan diri. Digantikan oleh Bacharuddin Jusuf Habibie, yang menyarankan wilayah dapat diberikan status khusus di Indonesia.

1999

  • Indonesia mulai mempertimbangkan kemerdekaan bagi Timor Leste apabila penduduknya menolak otonomi.

1999

  • Gusmao pindah dari lapas Jakarta ke tahanan rumah. Menanggapi meningkatnya kekerasan oleh aktivis anti kemerdekaan, Gusmao memerintahkan gerilyawan untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan.

1999

  • Indonesia dan Portugal menandatangani perjanjian untuk memungkinkan warga Timor Leste untuk menentukan nasib sendiri dan hampir 99% dari 450.000 suara pemilih kuat dalam referendum yang diselenggarakan PBB. Hasil referendum menunjukkan 78% untuk  kemerdekaan.

1999

  • Gusmao dibebaskan menyusul Administrasi Transisi PBB di Timor Leste (UNTAET) didirikan.

2001

  • Timor Leste dan Australia menandatangani MoU tentang pendapatan masa depan dari ladang minyak, gas di Laut Timor di mana Timor Leste akan mendapatkan 90% pendapatan.

2002

  • Timor Leste dan Indonesia menandatangani dua perjanjian yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan dua negara.

2002

  • April: Xanana Gusmao memenangkan pemilihan presiden.
  • Mei: Dewan Keamanan PBB mendirikan Misi Dukungan PBB di Timor Leste (UNMISET) untuk membantu otoritas Timor Leste.
  • Mei: Kemerdekaan: Tamu VIP termasuk mantan presiden AS Bill Clinton dan Presiden Indonesia Megawati Sukarnoputri bergabung dalam perayaan di Dili.
  • September: Timor Leste menjadi anggota PBB ke-191.

2005

  • Timor Leste dan Indonesia menandatangani perjanjian perbatasan dalam kunjungan pertama Presiden Indonesia Yudhoyono ke Dili. 

2006 

  • Januari: Timor Leste dan Australia menandatangani kesepakatan untuk membagi miliaran dolar dalam pendapatan yang diharapkan dari minyak dan gas di Laut Timor. Berdasarkan perjanjian, pembicaraan tentang batas maritim yang disengketakan ditunda.

2007

  • Perdana Menteri Jose Ramos-Horta memenangkan pemilihan presiden. Fretilin, yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Mari Alkatiri, memenangkan jumlah suara tertinggi dalam jajak pendapat parlemen.
  • Xanana Gusmao diangkat menjadi perdana menteri dan memicu protes keras.

2008

  • Presiden Ramos-Horta meminta bantuan PBB dalam menjaga misinya selama lima tahun demi masalah keamanan.

2011

  • Maret: Timor Leste resmi mengajukan diri sebagai anggota ASEAN.

2012

  • PBB mengakhiri misi pemeliharaan perdamaiannya.

2014

  • Hubungan  antara Timor Leste dan Australia memanas ketika Timor Leste menganggap pejabat intelijen Australia diam-diam ikut campur dalam pertemuan kabinetnya untuk mendapatkan keuntungan dalam negosiasi minyak dan gas pada 2004.

2015

  • Timor Leste menjatuhkan kasus pengadilan PBB terhadap Australia terkait skandal mata-mata. 

2016

  • Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag mengambil sengketa perbatasan maritim selama satu dekade antara Australia dan Timor Leste atas cadangan minyak dan gas di Laut Timor.

2017 

  • Januari: Australia menerima langkah Timor Leste membatalkan pengaturan yang merendahkan perbatasan maritim mereka. 
  • Mei: Mantan pejuang kemerdekaan Francisco Guterres dilantik sebagai presiden.
  • September: Australia dan Timor Leste mencapai kesepakatan di perbatasan maritim mereka.

Nah, Sahabat Portal-Ilmu sampailah kita di penghujung artikel. Semoga informasi mengenai negara Timor Leste ini dapat bermanfaat ya. 

Terima kasih

Bibliography

  • BBC. (2018, Februari 26). East Timor profile - Timeline. Retrieved Juni 13, 2021, from bbc.com: https://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-14952883
  • Education, G. P. (2021). Timor Leste. Retrieved Juni 13, 2021, from globalpartnership.org: https://www.globalpartnership.org/where-we-work/timor-leste
  • Idris, M. (2020, Juli 5). Bagaimana Ekonomi Timor Leste Setelah 18 Tahun Merdeka dari Indonesia? Retrieved Juni 13, 2021, from Kompas.com: https://money.kompas.com/read/2020/07/05/073510726/bagaimana-ekonomi-timor-leste-setelah-18-tahun-merdeka-dari-indonesia?page=all
  • Indexmundi. (2020, November 27). Timor-Leste Geography Profile. Retrieved Juni 13, 2021, from indexmundi.com: https://www.indexmundi.com/timor-leste/geography_profile.html
  • KEMLU. (2018). Profil Negara. Retrieved Juni 13, 2021, from kemlu.go.id: https://kemlu.go.id/dili/id/pages/profil_negara_timor-leste_/1748/etc-menu
  • Leste, G. o. (2021). National Symbols. Retrieved Juni 13, 2021, from timor-leste.gov.tl: http://timor-leste.gov.tl/?p=34&lang=en
  • Leste, G. o. (2021). Political System. Retrieved Juni 13, 2021, from timor-leste.gov.tl: http://timor-leste.gov.tl/?p=33&lang=en
  • Leste, M. o. (2021). Geography & Climate. Retrieved Juni 13, 2021, from timorleste.tl: https://www.timorleste.tl/east-timor/about/geography-climate/
  • Leste, M. o. (2021). History. Retrieved Juni 13, 2021, from timorleste.tl: https://www.timorleste.tl/east-timor/about/history/
  • Leste, M. o. (2021). Nature & Wildlife. Retrieved Juni 13, 2021, from timorleste.tl: https://www.timorleste.tl/east-timor/about/nature-wildlife/
  • Leste, M. o. (2021). People & Culture. Retrieved Juni 13, 2021, from timorleste.tl: https://www.timorleste.tl/east-timor/about/people-culture/
  • Leste, M. o. (2021). TIMOR-LESTE ECONOMY. Retrieved Juni 13, 2021, from timorleste.tl: https://www.timorleste.tl/east-timor/about/economy/
  • NN. (2021). East Timor. Retrieved Juni 13, 2021, from education.stateuniversity.com: https://education.stateuniversity.com/pages/397/East-Timor.html
  • Pambudi, A. (2021). Geografi Negara Timor Leste. Retrieved Juni 13, 2021, from geografi.org: https://www.geografi.org/2017/08/geografi-negara-timor-leste.html
  • Peoples, W. D. (2021). Timor-Leste. Retrieved Juni 13, 2021, from minorityrights.org: https://minorityrights.org/country/timor-leste/#:~:text=In%20terms%20of%20numbers%2C%20the,)%2C%20Baikeno%20(69%2C190).
  • Works, G. (2021). FLAG TIMOR-LESTE ALSO KNOWN AS EAST TIMOR. Retrieved Juni 13, 2021, from gettysburgflag.com: https://www.gettysburgflag.com/flags-banners/timor-leste-flags

*Penulis: Atik Lestari