25+ Contoh Majas Alegori Lengkap

 Apa itu Majas? 

Majas adalah gaya bahasa atau kalimat ungkapan yang menunjukkan makna imajinatif atau kiasan, biasanya digunakan dengan maksud membuat kalimat jadi lebih menarik.

Majas sering sekali digunakan untuk mengekspresikan tulisan di karya-karya fiksi atau karya sastra, seperti di novel, puisi, bahkan juga esai. Majas pun juga kerap dipakai di perbincangan sehari-hari untuk membuat kesan yang atraktif. 

Ada banyak macam majas, salah satunya adalah majas alegori. Contoh majas alegori inilah yang akan kita sajikan untuk dipelajari di artikel kali ini ya.

Contoh Majas Alegori

Apa itu Majas Alegori?

Kelompok majas secara umum ada empat, yang terdiri dari majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan. Nah, majas alegori termasuk dalam kategori/ kelompok majas perbandingan. 

Majas alegori digunakan dengan menyandingkan suatu objek terhadap suatu ungkapan atau kata kiasan bermakna konotasi. Jadi, gampangnya pengertian majas alegori adalah gaya bahasa dengan menyatakan suatu hal atau kejadian dengan melalui kiasan atau penggambaran.

Intinya, adalah akan ada objek atau keadaan yang dibandingkan dengan kiasan tertentu, yang kiasa itu mempunyai sifat dan karakteristik yang sejenis.

Majas alegori biasanya menggunakan kata-kata yang bersifat retorika. Jadi, penjelasan dilakukan secara tidak langsung melalui kiasan atau penggambaran berhubungan dan bertautan dalam sebuah kesatuan yang utuh. 

Majas jenis ini sering ditemukan dalam gaya bahasa cerita karya non fiksi seperti novel atau cerpen.

Mungkin, temen-temen ada yang bingung karena contoh majas alegori sekilas mirip dengan contoh majas simile. Padahal, kedua berbeda. Untuk membedakannya, kita bisa memperhatikan kalimat pada majas alegori yang selalu ditata sedemikian rupa dalam alur cerita atau uraian tertentu, sehingga kalimatnya lebih kompleks dibanding kalimat pada majas simile.

Seperti apa yang maksudnya? Akan lebih jelas dipahami jika melihat contoh ya. Silakan simak contoh majas alegori berikut ini.

Contoh Majas Alegori

1. Dia berusaha keras untuk menghasilkan buah pikirannya untuk memenangkan lomba esai.
2. Jika sudah tiba saatnya kita berlabuh menuju kehidupan selanjutnya, kita tak bisa berlari dari dermaga.
3. Perasaan adalah juri yang paling berpengaruh dalam perlombaan memenangkan hati wanita.
4. Untuk menuju jalan surga, kita perlu obor penerang jalan yang hanya bisa didapat dari mematuhi ajaran Tuhan.
5. Tidak ada bayi yang mewarisi dosa orang tuanya, karena begitu lahir, ia layaknya kertas putih yang masih kosong tanpa coretan.

6. Saat ini, internet menjadi jendela dunia yang siap mengantarkan kita mengunjungi berbagai ilmu di berbagai belahan dunia.
7. Orang tua harus menjadi wasit yang andal ketika mengantarkan anaknya bertarung mencari jati dirinya.
8. Mencintainya itu seperti menggenggam pasir di pantai, kita tidak bisa menggenggamnya terlalu erat karena justru akan keluar melalui celah jari. Tapi jika kita membuka tangan, ia pun akan luruh terbawa angin.
9. Politik sering dipandang sebagai panggung sandiwara. Orang-orang berperan untuk menunjukkan karakter terbaiknya, entah bagaimana wujud aslinya.
10. Pertarungan kekuasaan adalah pertarungan memenangkan piala yang terbuat dari rakyat. 

11. Biarkan saja jika seseorang sedang marah, karena emosinya layaknya api, dan ucapan kita layaknya bahan bakar, yang tentu akan semakin besar bila kita tambahkan bahan bakar ke dalamnya.
12. Kehidupan itu memang seperti roda, sewaktu-waktu bisa berputar dan memindahkan posisi kita, di atas atau di bawah.
13. Terkadang, rejeki itu seperti kotak undian, yang datang tanpa diduga dan tidka bisa dikejar.
14. Seorang ibu selalu mampu menjadi obor bagi anak-anaknya, menghangatkan dan menerangkan setiap langkah anak-anaknya.
15. Menuntut ilmu itu seperti kita menerjang hujan, terasa berat di awal, tapi jika kita berhasil melewatinya, kita akan bisa melihat pelangi yang indah untuk masa depan. 

16. Mengucap kebohonan seperti menikmati candu, tidak akan pernah cukup sekali, tapi akan terus menerus bertambah dengan kebohonan lain.
17. Orang terjebak korupsi karena menikmatinya seperti makan coklat. Sekali ia menikmatinya, ia akan terus rindu untuk menikmatinya lagi.
18. Ia terus memakinya, seolah ingin terus menabur air garam di luka hatinya yang terbuka.
19. Jika seorang pemimpin membuat kebijakan yang bergonta ganti seperti seorang nahkoda yang terus menerus mengubah haluan kapalnya, ia mungkin akan semakin jauh dari pelabuhan.
20. Menikah itu seperti mengarungi samudera, kita tidak boleh takut gelombang jika ingin berlayar di atas bahtera rumah tangga. 

21. Hubungan manusia seperti rangkaian huruf. Ia tak akan memiliki makna jika tidak ada spasi. Begitu pun kasih sayang, tidak akan muncul tanpa ada jarak.
22. Orang bilang tanah kita tanah surga, karena di tanah kita, kita bahkan bisa menanam tongkat kayu hingga jadi tanaman. 
23. Carilah orang beriman yang hidup seperti lebah, yang hanya makan dan minum dari saripati bunga yang baik, hingga ia akan menghasilkan madu yang baik pula.
24. Ilmu itu unik, ia seperti biji tanaman, semakin banyak ditabur, ia akan semakin banyak berkembang.
25. Ingatan manusia itu seperti pisau, semakin diasah, ia akan semakin tajam. 

26. Orang-orang kaya itu bagaimana gula, yang sering dikelilingi semut-semut untuk mencoba mendapatkan rasa manisnya.
27. Para koruptor itu seperti tikus yang sangat senang berdiam diri di lumbung padi, dan memakan padi sepuas perutnya.

*Penulis: Hasna Wijayati