Apa itu Analogi: Penjelasan Lengkap Pengertian Analogi dan Contoh Analogi

Analogi merupakan salah satu bentuk kalimat yang menarik yang sering dijadikan jalan untuk membuka penalaran. Analogi juga sering diidentikan sebagai majas analogi, karena analogi menggunakan gaya bahasa yang serupa majas. Padahal, analogi merupakan jenis penalaran tersendiri, sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai majas analogi. 

Analogi termasuk dalam jenis penalaran induktif. Analogi menjadi salah satu cara berpikir penting yang sering digunakan oleh berbagai bidang ilmu. Ilmu atau cara berpikir analogi biasa digunakan di dalam kajian fisika, bahasa, sosial, politik, matematika, hingga teknik perancangan bangunan. 

Lebih jelasnya, tentang apa itu analogi? Apa saja jenis analogi? Seperti apa contoh analogi? Apa saja berbagai hal penting lain yang perlu diketahui tentang analogi? Simak pada artikel ini ya. 

analogi adalah

Apa itu Analogi?

Analogi sering disebut sebagai guru yang sangat bisa diandalkan karena melalui analogi, kita bsia mengetahu banyak rahasia alam. Sederhananya, kemampuan analogi atau menganalogikan suaut hal akan menghasilkan petunjuk yang diyakini bisa merampungkan masalah dengan struktur serupa. 

Bahkan, Brown (dalam Loc & Uyen, 2014) menjelaskan analogi sebagai ‘analogy as a learning mechanism is a crucial factor in knowledge acquisition at all ages’.

Pengertian analogi secara umum adalah suatu proses penarikan kesimpulan sementara dengan cara membandingkan keserupaan proses antara ide/konsep yang telah diketahui dengan ide/konsep yang belum diketahui.

Pengertian analogi menurut para ahli, bisa kita simak sebagai berikut:

  1. Soekardijo (1999) dan Shadiq (2013) menjelaskan bahwa analogi berarti cara kita berbicara tentang dua hal yang berlainan, dan dua hal yang berlainan tersebut diperbandingkan, dan ketika perbandingan itu memperhatikan adanya persamaannya saja tanpa melihat perbedaan, disinilah timbul analogi. 
  2. Hosnan (2014) dan Akhadiah (2011) menjelaskan pengertian analogi adalah proses penalaran yang dilakukan dengan menarik kesimpulan berdasarkan pada persamaan aspek-aspek penting di antara dua hal atau gejala. 
  3. Holyoak (dalam English, 2004) menjelaskan pengertian analogi adalah cara berpikir untuk memecahkan masalah dengan cara siswa menerapkan pengetahuan yang sudah diketahuinya sehingga berguna untuk memecahkan masalah baru. 
  4. Ferdinand de Saussure mengartikan analogi sebagai bentuk peniruan terhadap satu bentuk menjadi bentuk lain, yang diikuti syarat bentuk tiruan tersebut harus sama dan sesuai dengan yang ditiru.
  5. Poespoprodjo (1999:179) memberi penjelasan apa itu analogi sebagai suatu perbandingan yang digunakan untuk mencoba membuat suatu idea yang bisa dipercaya sehingga bisa membuat suatu konsep yang sulit menjadi mudah dan jelas.
  6. Poedjawijatna (2004) menjelaskan analogi adalah pengertian yang menunjuk sesuatu yang pada dasarnya sama tetapi di dalam kesamaan tersebut terdapat sesuatu yang berbeda pula.

Ciri - ciri analogi

  • Membandingkan dua hal yang sama atau mempunyai kesetaraan pengertian atau ciri umum.
  • Tidak boleh persis sama, karena perbandingan dengan ibaratan dari proses, bukan perumpaan. 
  • Ibaratan harus diciptakan mellaui imajinasi atau intuisi, karena tiap orang dapat membuat ibaratannya sendiri.
  • Paragraf analogi berisi dua hal, yaitu satu hal yang jelas pengibaratannya dan satu hal lagi yang sejalan dengan pengibaratan dari hal pertama.
  • Menggunakan kata-kata; seperti, laksana, bagaikan, sebagaimana, seolah, dan layaknya.

Macam - macam analogi

1. Analogi Deklaratif

Analagi deklaratif adalah jenis analogi yang identik dengan penjelasan suatu hal. Di dalam analogi ini, kita bisa menggunakan gambaran untuk menerangkan suatu hal yang kurang familiar di masyarakat dengan cara mendeskripsikan pengertian yang mendekati hal tadi. 

2. Analogi Argumentatif

Analogi argumentative adalah jenis analogi yang memberikan ciri yang sama terhadap suatu hal. Jadi, dua hal atau benda yang berbeda memiliki kesamaan karakter, seperti bentuk, ukuran, warna, karakter, sifat dan lainnya. Analogi ini biasanya untuk menjelasakan hal-hal atau benda dengan kaitan sifat umum-khusus atau sebaliknya.

3. Analogi Pinjaman

Analogi pinjaman mengungkapkan persamaan dan perbedaan terhadap suatu hal. Analagi pinjaman ini terdiri dari dua hal, yakni ada analogi utama dan analogi lain sebagai tambahan. Analogi lain ini digunakan seolah-olah hanya sebagai pinjaman.

4. Analogi Palsu

Analogi palsu menggambarkan sesuatu yang seolah-olah terlihat benar, padahal sebenarnya tidak ada kaitan antara perumpamaan tersebut dengan penjelasan yang diberikan.

5. Analogi Pincang

Analogi pincang merupakan sebuah analogi yang maknanya tidak benar-benar sesuai dengan apa yang dikiaskan. Analogi pincang tidka langas berarti analogi yang keliru, hanya saja, perbandingannya kurang tepat. Analogi pincang dapat terjadi ketika orang yang melakukan analogi tidak benar-benar memahami makna sebenarnya dari hal yang dianalogikan.

Apa yang dimaksud dengan metode analogi?

Metode analogi lebih banyak merujuk pada metode penalaran induktif yang biasa digunakan dalam suatu kajian ilmiah. Analogi merupakan bagian dari proses bernalar yang menurut Sternberg (dalam English, 2004), bernalar dengan analogi adalah cara berpikir yang meliputi kegiatan encoding, inferring, mapping, dan applying. 

Metode analogi ini berarti bagaimana cara kita bisa menggunakan analogi dalam berpikir. Jadi,t erdapat empat langkah utama ketika kita hendak membuat analogi, sehingga analogi yang dihasilkan sesuai atau tepat. 

  1. Encoding menjadi tahap awal metode analogi ketika kita akan membuat analogi. Analogi diawali dengan pengkodean yakni dengan mengidentifikasi masalah sumber dan masalah target dengan mencari ciri-ciri atau struktur masalah yang ada. 
  2. Inferring atau penyimpulan adalah tahap untuk mencari keterkaitan yang ada pada masalah sumber atau dikatakan bagaimana kita mencari hubungan “low order”. 
  3. Mapping atau pemetaan adalah tahap untuk mencari keterkaitan yang ada di antara masalah sumber dengan masalah target, sehingga bisa menjadi rujukan membangun kesimpulan dari kesamaan hubungan kedua masalah. Pemetaan memungkinkan kita mengidentifikasi keterkaitan dengan lebih baik. 
  4. Applying atau penerapan adalah tahap dari metode analogi dengan melakukan pemilihan jawaban yang cocok, berguna untuk memberikan konsep yang sesuai (membangun kesimbangan) antara masalah sumber dengan masalah target.

Contoh Analogi

Apa saja contoh dari analogi? Tentu saja contoh analogi dapat membantu kita memahami lebih lanjut tentang apa itu analogi dan bagaimana ciri-ciri analogi diimplementasikan dalam sebuah kalimat atau paragraf.

Contoh kalimat

Dia itu anak yang penakut, dengan mudahnya ia menuruti apa kata temannya, seperti kerbau yang dicocok hidungnya.

Analogi di atas menunjukkan perilaku menurut tanpa perlawanan, yang bila diibaratkan, serupa dengan perilaku kerbau yang dicocok hidungnya, yang mudah menuruti tuannya.

Contoh paragraf analogi

Mengembangkan dunia industri buku-buku cetak dan menggalakkan membaca buku bagai pisau bermata dua. Jika kita menargetkan produksi yang sangat tinggi, kita akan berkontribusi pada kerusakan lingkungan akibat berkurangnya pohon-pohon karena ditebang untuk dibuat buku cetak. Tapi jika tidak, banyak anak yang malas membaca buku. Membaca dengan gadget justru membuat mereka berbelok dan memiliki main game atau menelusuri sosial media. Seperti pisau yang bermata dua tetap menebas segala arah. 

Contoh analogi

Membangun bisnis dan mengalami kegagalan adalah hal wajar. Yang terpenting, kita tetap berjuang untuk melanjutkan bisnis, belajar lagi dari kesalahan, dan lanjut terus berlatih hingga sampai ke tujuan, membangun bisnis untuk mimpi-mimpi kita. Semua rasa sakit dan kecewa itu bukan alasan untuk menyerah. Lihat saja seorang anak kecil yang baru belajar berjalan. Meski berulang kali jatuh, ia mencoba lagi untuk belajar berjalan kembali, sesekali menangis tak masalah, asal tidak berhenti mencoba dan lanjut berjalan. Seperti itulah kita seharusnya berjuang menjalankan bisnis. 

Referensi:

  • Azmi, Memen Permata. 2017. Mengembangkan kemampuan analogi matematis. Journal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika,  Volume 1, No. 1, Mei 2017. 100-111
  • English, L. D. 1999. Reasoning by Analogy, pada Stiff, L.V, & Curcio, F. R. Developing Mathematical Reasoning in Grades K-12. Reston: NCTM.
  • Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran abad 21: Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Ghalia Indonesia.
  • Shadiq, F. 2013. Penalaran dan Analogi? Pengertian dan Mengapa Penting? Artikel Widyaiswara PPPPTK Matematika. 
  • Soekardijo, G.R. 1999. Logika Dasar Tradisional, Simbolik dan Induktif. Jakarta: Gramedia. 
  • Sumarmo, U. 2013. Kumpulan Makalah Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.
  • Wijaya, Putut. 2021. Analogi Adalah; Arti, Tujuan, Macam, Ciri, & Contoh Analogi, diakses pada 1 Januari 2022, dari https://www.ukulele.co.nz/analogi-adalah/#Macam-macam_Analogi terbit 13 februari 2021.

*Penulis: Hasna Wijayati