Contoh Majas Litotes lengkap dengan Penjelasannya

Majas atau gaya bahasa memiliki banyak jelas. Salah satu majas yang akan dibahas portal-ilmu.com kali ini adalah majas litotes. Majas Litotes termasuk dalam kelompok majas pertentangan. 

Apa itu Majas Litotes?

Pengertian majas litotes adalah majas atau gaya bahasa yang menyatakan suatu perlawanan dari kenyataan dengan maksud atau tujuan merendah. 

Jika ditelusuri dari asal katanya, Litotes berasal dari bahasa Yunani “Lito” yang artinya “kesederhanaan”. Jadi, majas ini memang ingin menunjukkan kesederhanaan. Karenanya, penggunaan bahasa yang digunakan justru kebalikan atau lawan katanya karena ingin tampak merendahkan diri. 

Jika berdasarkan KBBI, arti kata litotes atau li.to.tes /litotès/ (n) adalah “pernyataan yang memperkecil sesuatu atau melemahkan dan menyatakan kebalikannya, misalnya untuk mengatakan pandai digunakan ungkapan tidak bodoh.”

Majas litotes ini kadang juga terkesan berlebih-lebihan, sehingga membuatnya rancu dengan majas hiperbola. Padahal, ada perbedaan majas litotes dan majas hiperbola yang bisa dicermati secara mendasar. Perbedaannya terletak pada kesan yang ingin ditimbulkan. Pada majas litotes, kesan yang ingin ditimbulkan adalah merendah, sedangkan pada hiperbola untuk mendapat kesan fantastis sehingga mendapat perhatian lebih.

Majas Litotes

Contoh Majas Litotes 

Ada banyak contoh majas litotes yang dapat kamu pelajari untuk lebih memahami apa itu majas litotes. Berikut adalah contoh-contoh majas litotes sebagai rujukan:

1) Mampirlah ke gubukku yang ala kadarnya ini. --> gubuk artinya rumah yang sebetulnya layak atau bagus, tapi dikatakan ala kadarnya untuk merendah.

2) Aku harap, kamu berkenan menerima kado tak berharga dariku ini, sekadar untuk kenang-kenanganya. --> kado tak berharga untuk merendahkan diri karena sebetulnya kado yang diberikan bernilai tinggi. 

3) Aku hanya mengendarai gerobak butut ke sini. --> padahal yang dimaksud adalah mobil. 

4) Apalah kapasitasku yang tak berpengalaman ini berani memberikanmu nasihat. --> padahal ia sudah banyak ilmu dan pengalaman. 

5) Tulisanku masih jauh dari sempurna, masih butuh saran darimu. --> padahal tulisannya sudah memenangkan penghargaan. 

6) Sayangnya saya cuma bisa menyelesaikan hal remeh temeh seperti ini. --> padahal apa yang dilakukannya sangat sulit. 

7) Bagaimanapun juga, aku cuma orang desa yang beruntung jadi bisa sekolah tinggi. --> padahal karena ia sangat pintar dan pekerja keras. 

8) Silakan dinikmati sajian seadanya hanya nasi berlauk sambal untuk mengganjal lapar. --> padahal yang disajikan beraneka ragam makanan lezat. 

9) Hasil kerja kerasku masih tak seberapa. --> padahal sudah banyak membangun rumah dan kendaraan.

10) Usahaku masih sangat kecil, mohon dimaklumi karena baru merintis. --> padahal sudah memiliki 5 cabang di berbagai daerah. 

11) Yah kami hanya bisa membangun rumah dengan modal kecil dan doa saja. --> padahal modalnya termasuk usaha menengah. 

12) Aku merasa tidak pantas memperoleh penghargaan itu karena tidak banyak bekerja. --> padahal ia banyak berkontribusi. 

13) Aku merasa tidak pantas bersanding denganmu yang begitu hebat. --> padahal ia sudah sangat sukses dan menarik banyak perhatian. 

14) Keluargaku hidup dengan sangat sederhana saja. --> padahal kehidupannya sudah termasuk mewah bagi kebanyakan orang. 

15) Tabungan dari investasi cuma sebatas receh. --> padahal hasil nilainya sangat tinggi. 

16) Semoga berkenan menyantap sekadar makanan kampong ini. --> padahal makanannya sangat lezat dan berkelas. 

17) Aku masih sangat nyaman mengendarai motor rongsokan ini. --> padahal kendaraan yang masih tipe baru. 

18) Mohon dimaklumi jika pendingin ruangannya soak ya, maklum murahan saja. --> padahal sudah dingin dan merupakan pendingin berkualitas. 

19) Karena kamu pun tidak akan bisa menemukan barang mewah di rumahku. --> padahal banyak benda berharga dan mewah di rumahnya. 

20) Aku takut jika ikut denganmu, akan hanya akan membuatmu malu. --> padahal penampilannya banyak dipuji. 

21) Jika mau, aku akan memberimu tumpangan dengan mobilku yang jelek dan tua ini. --> padahal mobilnya baru dan mahal. 

22) Sawahku hanya sejengkal saja, yang penting cukup untuk makan sekeluarga. --> padahal sawahnya ada beberapa hektar. 

23) Maaf karena tubuhku yang sudah renta, jadi membuat kalian tidak nyaman. --> padahal masih sangat energik.

24) Aku harap kamu mau datang ke pesta kecil-kecilan di rumahku nanti. --> padahal pestanya diadakan dengann mewah. 

*Penulis: Hasna Wijayati