33 Contoh Majas Simbolik Lengkap dengan Penjelasan dan Variasinya

Majas atau gaya bahasa menjadi bagian penting dalam sebuah karya sastra. Tak heran, majas sering kali muncul dan mungkin sudah sering kita gunakan. Ada banyak majas yang dikenal, dengan berbagai karakter khasnya masing-masing. Salah satu majas yang menarik untuk dibahas adalah majas simbolik. 

Majas simbolik termasuk dalam kelompok majas perbandingan. Lantas, apa pengertian majas simbolik dan seperti apa contoh majas simbolik? Yuk kita simak lengkapnya. 

33 Contoh Majas Simbolik Lengkap dengan Penjelasan dan Variasinya

Pengertian Majas Simbolik 

Majas simbolik adalah gaya bahasa yang mengungkapkan perbandingan suatu hal dalam wujud simbol atau lambing atau benda lainnya. Simbol yang disandingkan ini dianggap mampu mewakili sifat dari suatu hal utama yang dimaksudkan. 

Fungsi Majas Simbolik

Ada beberapa maksud atau fungsi seseorang menggunakan majas simbolik dalam kalimatnya. Fungsinya, seperti:

  • Mampu meringkas kata yang sebenarnya,
  • Dapat mengganti suatu kata dengan kata lain yang lumrah digunakan dengan pengertian sama,
  • Dapat memperhalus kata yang sebenarnya sehingga bersifat implisit,
  • Dapat menjadi alat menyampaikan ide, gagasan, atau mengungkapkan kritik terhadap seseorang atau suatu hal,
  • Dapat menghasilkan kebahasaan yang lebih estetik, menarik dan unik diucapkan maupun ditulis.

Contoh Majas Simbolik

Agar lebih jelas maksud dari majas simbolik dengan perlambangannya, kita bisa menyimak contoh-contoh majas simbolik berikut: 

1. Keberanian gadis cilik itu menyerupai raja hutan.
2. Ia senang sekali memakai gaun berwarna putih karena melambangkan kesucian.
3. Tak heran ia dikenal sebagai buaya darat, setiap kali berjumpa dengannya, ia selalu menggandeng wanita berbeda.
4. Gadis itu adalah kembang desa yang dinanti oleh banyak pria jomblo.
5. Sekali lagi, pria hidung belang itu memangsa gadis yang lugu dari desa sebelah. 

6. Pengendara truk yang melintasi area ini tak boleh lengah sedikitpun karena bajing loncat terus mengintai.
7. Jika tidak bisa diselesaikan dengan jalan kekeluargaan, terpaksa kasus ini dibawa ke meja hijau.
8. Meski Ani adalah anak baru, tapi ia sudah bisa jadi anak emas Bu Guru karena kepandaiannya.
9. Aku salut dengan kakakmu, masih muda tapi sudah bisa jadi tulang punggung keluarga.
10. Hanya karena kelalaian kecil, bangunan pasar itu harus dilalap si jago merah

11. Ia tak pernah absen ke perpustakaan, tak heran banyak yang menjulukinya si kutu buku.
12. Jangan pernah mencoba pinjam uang di lintah darat jika tidak ingin menyesal karena bunganya yang besar.
13. Sebelum janur kuning melengkung, dia tidak akan menyerah untuk mengejar Ani.
14. Masalah tikus berkerah masih saja menjadi kasus penting di negeri ini.
15. Pemerintah masih terus berusaha untuk menumpas penjahat berkerah putih.

16. Meski terlihat sederhana, ia adalah seorang darah biru.
17. Kamu harus menghindari begadang supaya tidak jadi mata panda.
18. Kamu harus berhati-hati dengannya karena ia dikenal sebagai pria panjang tangan.
19. Tiap kali melihat dompet yang tebal, ia langsung bermata hijau.
20. Jika tidak ingin disebut otak udang, kamu harus rajin membaca dan belajar. 

21. Sebagai orang tua yang baik, kamu tidak boleh ringan tangan kepada anak-anakmu.
22. Aku yakin itu hanya air mata buaya karena ia pandai sekali memainkan hati.
23. Meski sudah berulang kali menipu, orang itu tetap bermuka tebal.
24. Seberapa terpaksanya dirimu, jangan sampai terjerumus jadi kupu - kupu malam.
25. Perampok itu sudah mendapat balasannya dengan mendekam di jeruji besi

26. Ia sudah mengibarkan bendera putih karena tidak sanggup menghadapi masalah yang bertubi-tubi.
27. Ia merasa malu karena harus tinggal di hotel prodeo.
28. Sepertinya, Ani adalah tulang rusuk yang tepat bagi Adi.
29. Kemarahannya akibat dikhianati membuatnya gelap mata.
30. Semenjak sukses dengan bisnisnya, ia berubah jadi orang yang tinggi hati

31. Pengalamannya sebagai pimpinan bisnis selama lima puluh tahun membuatnya telah banyak makan garam tentang aneka masalah dunia bisnis.
32. Perbincangan ini rahasia sehingga harus dilakukan empat mata.
33. Seberapapun besarnya uang yang diberikan, ia tetap menolak jika itu uang panas

*Penulis: Hasna Wijayati