Profil Negara Suriname

Suriname termasuk negara kecil yang berada di kawasan benua Amerika Selatan. Meskipun luas wilayahnya kecil, negara ini memiliki penduduk yang sangat beragam. Bahkan, di negara ini ada keturunan etnis Jawa atau yang disebut dengan Javanese Surinamese.

Berikut adalah informasi lebih lengkap mengenai Suriname mulai dari profil negara, peta negara, pembagian wilayah adminsitratif, bendera dan lambang negara, kondisi geografis, kondisi iklim, sistem pemerintahan, agama, bahasa, fakta menarik, hingga hubungan luar negeri dengan Indonesia.

Profil Negara Suriname

A. Profil Negara Suriname

Nama Resmi: Republik Suriname
Nama Lokal: Republiek Suriname (Belanda)
Ibu Kota: Paramaribo
Semboyan Negara: Justitia, Pietas, Fides (Keadilan, Kesederhanaan, Loyalitas)

Lagu Kebangsaan: God zij met ons Suriname
Bentuk Pemerintahan: Republik sistem campuran
Sistem Pemerintahan: Sistem campuran
Kepala Negara: Presiden

Kepala Pemerintahan: Presiden
Badan Legislatif: De Nationale Assemblee
Hari Kemerdekaan: 25 November 1975
Jumlah Penduduk: 609.569 (estimasi Juli 2020)

Mata Uang: Dolar Suriname (SR$) (SRD)
Kode Telepon: +597 

B. Peta Negara Suriname

Luas wilayah Suriname adalah 163.821 km². Hal ini membuat Suriname menjadi negara terkecil di Amerika Selatan. Negara ini terletak di pantai timur laut Amerika Selatan.

letak astronomis negara Suriname adalah di antara 1°LU hingga 6°LU dan 54°BB hingga 58°BB. Batas-batas wilayah Suriname antara lain:

  1. Sebelah utara berbatasan dengan Samudera Atlantik
  2. Sebelah selatan berbatasan dengan Brasil
  3. Sebelah barat berbatasan dengan Guyana
  4. Sebelah timur berbatasan dengan Guyana Perancis (Departemen Seberang Laut Perancis)

C. Pembagian Wilayah Administratif Suriname

Suriname terbagi menjadi sepuluh distrik administratif yang masing-masing distrik dipimpin oleh komisaris distrik yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Sepuluh distrik tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 62 resor.

Kesepuluh distrik di Suriname meliputi Brokopondo, Commewijne, Coronie, Marowijne, Nickerie, Para, Paramaribo, Saramacca, Sipaliwini, dan Wanica.

D. Bendera dan Lambang Negara Suriname

Bendera Negara Suriname

Bendera Suriname memiliki motif dengan susunan warna hijau, putih, merah, putih, dan hijau yang tersusun secara horizontal. Bidang yang berwarna merah merupakan bidang yang paling lebar. Sedangkan bidang paling sempit berwarna putih.

Di bagian tengah bendera terdapat lambang bintang yang berwarna kuning. Lambang bintang tersebut menyimbolkan persatuan dan masa depan Suriname yang cerah. Warna hijau melambangkan hutan dan tanah subur Suriname. Warna putih melambangkan keadilan dan kemerdekaan. Serta warna merah melambangkan semangat generasi muda.

Lambang negara Suriname
Foto: en.wikipedia.org

Lambang negara Suriname terdiri dari dua perisai yang terbagi menjadi dua bagian. Bagian kiri terdapat simbol kapal yang sedang berlayar. Simbol ini melambangkan keterlibatan Suriname dalam perdagangan dunia. 

Bagian kanan terdapat simbol pohon palem raja yang melambangkan simbolisasi hutan tropis yang menutupi dua pertiga wilayahnya serta keterlibatan negara dalam agribisnis. 

Bagian tengah terdapat simbol perisai yang berbentuk nerlian. Simbol ini melambangkan indutri pertambangan Suriname. Sedangkan bintang bersudut lima di dalam berlian melambangkan lima benua asal imigran di Suriname.

Kemudian lambang Suriname ditopang oleh dua pribumi yang berpakaian adat Suriname. Serta di bagian bawah perisai terdapat pita merah yang bertuliskan semboyan negara Justitia Pietas – Fides yang artinya keadilan, kesederhanaan, loyalitas.

E. Kondisi Geografis Suriname

Suriname terbagi menjadi dua wilayah geografis, yaitu:

  1. Daerah pantai utara berupa dataran rendah yang dapat digunakan untuk berbudidaya. Sebagian besar populasi penduduk tinggal di kawasan ini.
  2. Bagian selatan berupa hutan hujan tropis dan sabana yang jarang dihuni. Kawasan ini mencakup sekitar 80% dari permukaan daratan negara ini.

Secara topografi, Suriname dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

  1. Daerah pesisir atau pantai memiliki tekstur tanah berupa tanah liat pekat dan campuram dari pasir pantai dan gugusan karang yang berada di bagian bawah permukaan laut untuk pantai muda. Sedangkan untuk pantai tua wilayahnya sebagian besar berada di atas permukaan laut.
  2. Daerah savana berupa daerah yang ditutupi oleh pasir dan gersang. Daerah ini hanya dapat ditanami rumput.
  3. Daerah dataran tinggi berada di bagian selatan. Wilayah ini menjadi batas alami dengan Brasil. Mayoritas daerah ini berupa hutan tropis dengan kualitas kayu unggul.

Suriname memiliki Pegunungan Bakhuys dan Pegunungan Van Asch Van Wijck. Julianatop adalah gunung tertinggi di negara ini dengan ketinggian mencapai 1.286 meter di atas permukaan laut.

F. Kondisi Iklim Suriname

Suriname memiliki iklim tropis dengan temperatur rata-rata mencapai 28.3 derajat celcius. Curah hujan di negara ini cukup tinggi, yaitu sekitar 225 cm per tahun dengan kelembaban mencapai 66 Hg.

Musim di Suriname terbagi menjadi empat bagian yaitu musim hujan pendek terjadi antara November hingga Februari, musim kemarau pendek terjadi antara Februari hingga Maret, musim hujan panjang terjadi antara Maret hingga Juli, dan musim kemarau panjang terjadi antara Juli hingga November.

G. Sistem Pemerintahan Suriname

Sistem pemerintah Suriname adalah sistem republik campuran dengan kepala negara dan kepala pemerintahannya dipimpin seorang presiden. Pemerintah tetap bergantung pada parlemen untuk menjalankan fungsi eksekutif.

Sistem pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan dengan dipilih oleh sebagain besar dua per tiga anggota Majelis Nasional Suriname dengan masa jabatan selama lima tahun. Badan legislatif di Suriname terdiri dari Majelis Nasional sebagai badan tertinggi yang beranggotakan 51 orang dan dipilih melalui pemilu untuk masa jabatan selama lima tahun. 

H. Agama Penduduk Suriname

Sebanyak 48.4% populasi penduduk Suriname beragama Kristen dengan berbagai denominasi. Sekitar 21.6% menganut agama Katolik Roma. Agama mayoritas kedua di negara ini adalah Hindu dengan jumlah sekitar 22.3%.

Agama Islam di negara ini sekitar 13.9% yang membuat kelompok Islam di Suriname menjadi terbesar di kawasan Amerika. Kemudian sekitar 7.5% populasi menyatakan diri sebagai ateis.

Terdapat juga beberapa kelompok agama lain seperti Winti (1,8%), agama Afro-Amerika kebanyakan dipraktikkan oleh leluhur Maroon, Kejawen (0,8%), dan berbagai tradisi pribumi yang sering dimasukkan ke dalam salah satu agama dominan (biasanya Kristen).

I. Bahasa Resmi Suriname

Bahasa resmi Suriname adalah bahasa Belanda. Pada 2004, negara ini resmi menjadi anggota Asosiasi Serikat Bahasa Belanda. Bahkan, Suriname menjadi satu-satunya negara di Amerika Selatan yang menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi.

Suriname menjadi salah satu dari dua negara yang tidak berbahasa Romawi di Amerika Selatan. Hal ini membuat negara ini menjadi negara non-Amerika Latin bersama dengan Guyana yang berbahasa Inggris.

Terdapat pengakuan “Surinaams-Nederlands” (“Belanda Suriname”) sebagai dialek nasional memiliki status yang sama dengan “Nederlands-Nederlands” (“Dutch Dutch”) dan “Vlaams-Nederlands” (“Flemish Dutch”). Hal ini diungkapkan oleh Woordenboek Surinaams Nederlands (Kamus Suriname-Belanda) pada 2009.

Sranan merupakan bahasa yang paling banyak digunaka di jalanan sesuai dengan keadaan yang terjadi. Hindi atau Sarnami sebuah dialek Bhojpuri merupakan bahasa ketiga yang paling banyak digunakan. Bahasa ini dituturkan oleh para pekerja kontrak Asia Selatan dari Inggris Inggris pada saat itu.

Sebagian penduduk Suriname juga bisa berbahasa Jawa. Bahasa-bahasa Maroon yang dapat dimengerti oleh penutur Sranan adalah Saramaka, Paramakan, Ndyuka 9Aukan, Kwinti, dan Matawai.

Bahasa Amerindian banyak dituturkan oleh orang Amerindian misalnya Karib dan Arawak. Hakka dan Kanto juga dituturkan oleh keturunan pekerja kontrak dari Tiongkok.

J. Fakta Menarik Suriname

  1. Penduduk pertama Suriname adalah Indian Surinen (cikal bakal nama Suriname). Kemudian mereka digantikan oleh suku Indian Amerika Latin pada abad ke-16.
  2. Bangsa Eropa pertama yang datang ke Suriname adalah Spanyol pada 1593. Kemudian disusul Belanda dan Inggris pada 1602.
  3. Belanda membawa sekitar 33.000 tenaga kerja dari Indonesia untuk menggantikan pekerja dari Indian. Saat Belanda sedang berkuasa di daerah ini dikenal dengan nama Dutch Guyana.
  4. Suriname menjadi negara di Amerika Selatan yang menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi. Selain itu, terdapat juga bahasa lainnya seperti Hindi, Srana Tongo, Jawa, Sarnami, Inggris, Hakka, dan Melayu.
  5. Suriname memiliki dua gunung yaitu Gunung Bakhusys dan Gunung Van Asch Van Wijck. Puncak tertinggi di Suriname yaitu Puncak Juliana dengan ketinggian 1.230 di atas permukaan laut.
  6. Meskipun merupakan negara jajahan, Suriname memiliki kedekatan dengan Belanda. Hal ini dibuktikan dari bahasa resmi yang digunakan dan pemberian nama tempat serta orang yang masing menggunakan bahasa Belanda.
  7. Penduduk Suriname yang akan menikah maka calon pengantin harus mendapatkan persetujuan tertulis dari orang tau terutama bagi calon pengantin yang berusia di bawah 30 tahun.

K. Hubungan Luar Negeri Suriname dengan Indonesia

Kerja sama yang dilakukan antara Suriname dan Indonesia adalah pendirian Rumah Budaya Indonesia di Suriname, kelanjutan kerja sama pendidikan diplomatik, kerja sama inseminasi buatan ternak sapi, pengembangan kapasitas SDM di bidang pertanian, pemberian beasiswa dari Universitas Diponegoro untuk Pendidikan Strata Dua (S2) didang kehutanan dan konservasi hutan bakau, serta pembaruan kerja sama sister city dengan Bantul-Paramaribo dan Yogyakarta-Commewijne.

REFERENSI

  • Kemlu RI. (2021). “Indonesia-Suriname Tingkatkan Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya”. https://kemlu.go.id/portal/i/read/2365/berita/indonesia-suriname-tingkatkan-kerja-sama-di-bidang-ekonomi-dan-sosial-budaya
  • Retawon. (2016). “Makna Bendera Negara-Negara Amerika Selatan”. https://www.re-tawon.com/2016/03/makna-bendera-negara-negara-amerika.html
  • Yosua Herbi. (2020). “Profil & Informasi tentang Negara Suriname”. https://semutaspal.com/suriname/
  • Ika Lestari. (2019). “Negara Suriname: Kriteria-Penduduk dan Faktanya”. https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/negara-suriname

*Penulis: Nabila Salsa Bila