Contoh Majas Kontradiksi Intermninis dan Pengertiannya Lengkap

Majas atau gaya bahasa memiliki banyak ragam. Salah satunya adalah majas kontradiksi interminis. Pengertian majas kontradiksi interminis adalah suatu majas retoris yang menggunakan kata-kata atau frasa-frasa yang saling bertentangan atau kontradiktif secara langsung dalam satu kalimat atau ungkapan. 

Majas ini menciptakan kontradiksi yang tidak dapat diterima secara logis atau mengandung pernyataan yang paradoksikal. Kontradiksi interminis mengekspresikan ide yang bertentangan dalam satu kesatuan kalimat untuk menciptakan efek retoris tertentu, seringkali untuk menarik perhatian pendengar atau pembaca.

Majas Kontradiksi Intermninis: Pengertian, Ciri khas dan Contoh

Ciri Majas Kontradiksi Interminis

Ciri khas dari majas kontradiksi interminis adalah:

  1. Penggunaan kata atau frasa yang bertentangan secara langsung dalam satu kalimat.
  2. Menciptakan efek paradoks atau kontradiksi yang tidak logis.
  3. Digunakan untuk memperkuat kesan retoris dan menarik perhatian.

Cara membedakan majas kontradiksi interminis dari majas lainnya adalah dengan memperhatikan penggunaan kata-kata atau frasa yang bertentangan secara langsung dalam satu kesatuan kalimat tanpa memerlukan interpretasi khusus untuk menemukan kontradiksinya.

Contoh Majas Kontradiksi Interminis

Agar lebih jelas, berikut adalah 15 contoh majas kontradiksi interminis yang bisa Anda simak. 

  1. "Aku mencintai Ani, dia hidup mati di dalam hatiku."
  2. "Suara diam anak itu menggema di sepanjang kesunyian."
  3. "Aku telah meilihatnya, cahaya kegelapan menyinari malam yang gelap."
  4. "Dia pasti kelelahan, dia terus menerus berlari di tempat."
  5. "Kamu harus peka terhadap kata-kata bisu yang berbicara dengan jelas."
  6. "Dalam keheningan, terdengar riuh ramai."
  7. "Dia seorang pria tua yang masih muda dalam pikiran."
  8. "Aku merasa kesepian sendiri di antara keramaian yang gegap gempita."
  9. "Pohon itu memang tak bergerak tetapi tumbuh ke atas dan ke bawah."
  10. "Aku percaya dengan kemampuannya. Dengan kekuatan lemah, dia mengubah segalanya."
  11. "Wajar saja peristiwa itu terjadi, kemarahan yang dingin membara dalam hatinya."
  12. "Ketika dia tersenyum, tangis tersembunyi di matanya."
  13. "Selamat menjalani kehidupan dalam kematian yang abadi, kawanku."
  14. "Hari itu, hujan panas yang menghangatkan ruangan ini."
  15. "Di sanalah, terdapat kegelapan yang menerangi jalan."

Contoh-contoh di atas menunjukkan penggunaan kontradiksi kata-kata yang bertentangan secara langsung untuk menciptakan kesan retoris yang kuat dan menarik perhatian pembaca atau pendengar, sehingga kalimat-kalimat tersebut termasuk majas kontradiksi interminis.