Iman Kepada Utusan (Rasul) Allah

وَمَا نُرۡسِلُ ٱلۡمُرۡسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَۖ فَمَنۡ ءَامَنَ وَأَصۡلَحَ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٤٨

Artinya:

“Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati” (QS. Al-An’aam (6): 48)

Bagi seorang muslim tentunya tidak bisa lepas juga dengan yang namanya iman kepada para utusan Allah (Rasul Allah). Karena dengan meyakini dan mengimani akan adanya utusan Allah, tentu juga akan menambah dan menguatkan iman seseorang terhadap Allah swt.

Rasul Allah bukanlah sembarang orang, mereka adalah orang-orang yang  terpilih dan senantiasa mendekatkan diri selalu kepada Allah swt.  Mereka adalah manusia yang mengerjakan dengan tekun apa yang diperintahkan oleh Allah serta menjauhkan diri dari apa yang dilarang-Nya.

Namun, mereka juga manusia yang butuh makan, minum, bermasyarakat dan berumah tangga. Iman kepada Rasul Allah ini adalah salah satu dari rukun iman yang lainnya yang juga harus kita ketahui dan kita pelajari dan pahami. Dari gambaran singkat tadi mari kita pelajari bersama apa yang disebut dengan Iman kepada Rasul Allah.

Iman Kepada Utusan (Rasul) Allah

Pengertian Iman Kepada Rasul Allah

Rasul secara bahasa mempunyai arti utusan, adapun secara istilah mempunyai arti seseorang yang menerima wahyu dari Allah swt. Dan diajarkan pada dirinya sendiri maupun kepada orang lain atau umatnya.

Rasul Allah ini adalah orang-orang terpilih yang mengemban tugas untuk mengajak kepada umat manusia senantiasa menyembah Allah swt. Serta selalu meng-esakan-Nya. Dari tanggung jawab yang besar inilah Allah telah menetapkan siapa-siapa saja yang dikehendakinya untuk menjadi rasul-Nya.

Sebelum kita lanjutkan lebih jauh, harus kita ketahui bersama bahwa ada pengertian yang berbeda antara nabi dan rasul. Nabi yang berasal dari bahasa Arab an-Nabaa’ (berita), mempunyai makna berbeda dengan rasul. Artinya, Nabi adalah orang yang membawa berita. Adapun menurut istilah adalah seseorang yang juga menerima wahyu dari Allah, tetapi orang tersebut tidak mempunyai kewajiban untuk menyiarkannya kepada orang banyak.

Kita harus tahu bahwa sebelum para Rasul Allah ini diutus, keadaan umat manusia yang hidup semasa para rasul tersebut banyak yang terjerumus dalam lembah kebodohan dan banyak yang  melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak bermoral. Dari sinilah Allah mengutus para nabi juga para rasul-Nya untuk membimbing, menunjukkan jalan, dan memahami apa yang diperintahkan dan diridhoi oleh Allah swt.

Dari penjelasan di atas, artinya iman kepada Rasul Allah adalah yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah telah mengutus rasul-rasulnya kepada umat manusia di muka bumi ini. Seperti yang dijelaskan dalam ayat berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا آَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rosul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rosul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rosul-rosul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”…(QS.an-Nisaa’ (4): 136)

Nama-Nama  Rasul Allah

Dari sekian banyak Rasul Allah, tidak ada yang tahu jumlah pastinya kecuali Allah swt. sendiri.

وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا رُسُلٗا مِّن قَبۡلِكَ مِنۡهُم مَّن قَصَصۡنَا عَلَيۡكَ وَمِنۡهُم مَّن لَّمۡ نَقۡصُصۡ عَلَيۡكَۗ ..

Artinya:

“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. ...” (QS. Ghafir  (40): 78

Meski demikian, al-Qur’an menjelaskan bahwa ada 25 nabi dan rasul yang harus kita imani. Siapa saja 25 nabi dan rasul tersebut, mereka adalah:

  1. Nabi Adam as.
  2. Nabi Idris as.
  3. Nabi Nuh as.
  4. Nabi Hud as.
  5. Nabi Sholeh as.
  6. Nabi Ibrahim as.
  7. Nabi Isma’il as.
  8. Nabi Luth as.
  9. Nabi Ishaq as.
  10. Nabi Ya’qub as.
  11. Nabi Yusuf as.
  12. Nabi Syu'aib as.
  13. Nabi Ayub as.
  14. Nabi Zulkifli as.
  15. Nabi Musa as.
  16. Nabi Harun as.
  17. Nabi Daud as.
  18. Nabi Sulaiman as.
  19. Nabi Ilyas as.
  20. Nabi Ilyasa’ as.
  21. Nabi Yunus as.
  22. Nabi Zakaria as.
  23. Nabi Yahya as.
  24. Nabi Isa as.
  25. Nabi Muhammad saw

Artikel terkait: Iman Kepada Allah

Gelar Ulul ‘Azmi

فَٱصۡبِرۡ كَمَا صَبَرَ أُوْلُواْ ٱلۡعَزۡمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ وَلَا تَسۡتَعۡجِل لَّهُمۡۚ .....

Artinya:

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka....” (QS. Al-Ahqaaf (46):  35)

Dari 25 nabi dan rasul di atas, ada lima dari nabi dan rasul yang mendapatkan gelar Ulul ‘Azmi. Apa sebenarnya gelar Ulul ‘Azmi itu?. Ulul ‘Azmi adalah sebuah gelar yang diberikan kepada nabi dan rasul yang mempunyai kesabaran, ketabahan, dan ketenangan hati yang begitu luar biasa dalam menghadapi penderitaan atau cobaan dalam perjalanannya menyampaikan dakwah kepada umatnya.

Adapun lima nabi yang mendapatkan gelar Ulul ‘Azmi tersebut adalah:

  1. Nabi Nuh as.

Nabi yang berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan umatnya. Hingga akhirnya beliau mendapatkan sebuah wahyu untuk membuat kapal besar untuk meyelamatkan pengikutnya serta hewan ternak dari banjir besar dan dahsyat. Sehingga perahu tersebut menjadi mu’jizatnya.

  1. Nabi Ibrahim as.

Nabi yang mendapatkan mu’jizat tidak dapat hangus terbakar ketika disiksa untuk dibakar oleh Raja Namrud

  1. Nabi Musa as.

Nabi yang mendapatkan mu’jizat tongkatnya bisa berubah menjadi ular yang besar. Serta tongkatnya bisa membelah Laut Merah ketika dalam proses dikejar dan mau di tangkap oleh Raja Fir’aun

  1. Nabi Isa as.

Nabi yang mempunyai mukjizat dapat menghidupkan burung yang terbuat dari tanah. Serta dapat menyembuhkan penyakit kusta.

  1. Nabi Muhammad saw.

Nabi akhir zaman yang mempunyai beragam mukjizat. Yaitu: keluarnya air dari jari-jarinya untuk berwudhu dan minum umat muslimin, dapat membelah bulan menjadi dua, naik ke langit (sidratul muntaha) yang lebih dikenal dengan peristiwa isra’ mi’raj, serta yang terakhir adalah al-Qur’an al-Kariim yang berlaku sepanjang masa.

Para nabi dan rasul memang mempunyai tingkatan kesabaran, ketabahan dan kekuatan yang berbeda-beda. Nah, perbedaan inilah yang membuat derajat mereka juga berbeda di sisi Allah swt.

Artikel terkait: Misi Nabi Muhammad di Muka Bumi (Penyempurna Akhlak Manusia)

Sifat-Sifat Nabi dan Rasul

Sebagai nabi dan rasul tentunya tidak sembarangan orang menggunakan ‘status’ tersebut. Oleh sebab itulah, ada beberapa sifat wajib yang harus melekat pada seorang nabi dan rasul yang harus kita ketahui:

  1. Shiddiiq (benar/jujur)
  2. Tabligh (menyampaikan)
  3. Fathanah (cerdas)
  4. Amanah (dapat dipercaya)

Adapun sifat-sifat mustahil  (tidak mungkin) pada diri seorang nabi dan rasul adalah:

  1. Kidzib (bohong/dusta)
  2. Khianat (tidak dapat dipercaya)
  3. Kitman (menyembunyikan)
  4. Baladah (bodoh)

Meski demikian nabi dan rasul juga manusia, di sinilah sifat jaiz (dibolehkan)  juga terdapat pada nabi dan rasul. Seperti: makan, minum , menikah, tidur,  mati,  dan lain-lainnya sebagaiamana sifat yang juga terdapat pada manusia umumnya.

Fungsi Iman Kepada Rasul Allah swt

Adanya Perintah untuk beriman kepada Rasul Allah ini tentunya juga mempunyai fungsi tersendiri bagi seorang muslim. Diantaranya adalah:

1# Mendapatkan sosok yang bisa dijadikan suri tauladan, panutan baik untuk diri sendiri maupun kepada orang lain. Karena Allah sendiri juga sudah menyatakan dalam al-Qur’an bahwa dalam diri nabi-nabi dan rasul-rasul tersebut terdapat suru tauladan yang baik. Seperti dijelaksan dalam QS. Al-Ahzaab (33): 21) berikut ini:

لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا ٢١

“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”

2# Membenarkan dan senantiasa diajak untuk meng-esa-kan Allah. Karena sudah jadi tugas para rasul untuk mengajak umatnya mengesakan Allah di manapun dan kapanpun.

3# Mengetahuai seluk beluk kehidupan juga tugas yang di embannya di alam raya ini .

4# Senantiasa menjadi orang yang bersyukur kepada Allah swt, atas segala kuasa-Nya . hingga kita bisa tahu tentang sejarah dan kehidupan mereka lewat al-Qur’an

5# Meyakinkan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya tanpa ada keraguan sedikitpun

Sumber:

  1. Al-Qur’an in Word v.2.2
  2. Robingan, Munawar Khalil, Teladan Utama Pendidikan Agama Islam 3 : untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas XI, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri)
  3. Tim Arafah, Pendidikan Agama Islam 3: untuk SMP Kelas XI, (Semarang: Aneka Ilmu)
*Penulis: Abdul Wahid

Materi lain: