Pengertian dan 10 Macam Erosi

Lapisan atas permukaan bumi terdiri dari berbagai macam jenis material dan juga beragam bentuk. Relief di permukaan bumi ini pun kebanyakan bergelombang dan tidak datar. Penyebab dari keberagaman bentang alam di muka bumi ini pun bisa berbagai macam.

Pengertian dan 10 Macam Erosi

Ada yang terjadi akibat proses endogen atau proses yang berlangsung di dalam bumi, dan ada pula yang terjadi akibat proses eksogen atau proses yang berlangsung dari luar bumi. Salah satu contoh bentang alam yang dapat terjadi akibat proses eksogen adalah erosi.

Erosi menjadi salah satu penyebab pembentukan beragamnya bentang alam di muka ini. Lantas, apa pengertian erosi dan apa saja macam macam erosi yang ada? Berikut penjelasannya.

Pengertian Erosi

Erosi juga sering disebut sebagai pengikisan. Pengertian erosi sendiri bisa dipahami sebagai proses pengikisan yang terjadi di permukaan bumi akibat air, angin atau pun es. Jadi, pada intinya erosi adalah proses pengikisan lapisan permukaan bumi.

Pada proses erosi, massa tanah atau batuan diuraikan serta dipindahkan dengan bantuan tenaga air, es, angin,maupun tenaga gravitasi dan lainnya.

Ketika suatu daerah terjadi banyak pengikisan atau erosi, maka lapisan bunga tanahnya pun akan menghilang. Akibatnya, daerah tersebut akan menjadilebih cepat tandus. Lamanya proses erosi ini bisa beragam. Sebagai contoh, bila hutan semakin banyak kekurangan pohon atau gundul, maka erosi pun bisa berlangsung dengan lebih cepat.

Terjadinya erosi akan berpengaruh banyak terhadap perubahan pada kerak bumi. Contohnya, pegunungan -pegunungan bisa berkurang tingginya, puncak -puncak gunung yang tajam akan jadi membulat, dataran rendah bisa semakin tinggi, lautan di tepian pantai akan berkurang kedalamannya, ngarai yang bertambah luas, dan lainnya.

Erosi memang dapat berlangsung di berbagai daerah di permukaan bumi, bergantung pada jenis erosi yang terjadi. Ada bermacam macam erosi yang dikenal. Pembagian macam macam erosi tersebut umumnya didasarkan proses atau penyebab dari erosi.

Macam - Macam Erosi

Agar lebih jelas, berikut adalah daftar macam - macam erosi yang ada, yang seluruhnya ada 10 macam.

1. Erosi air sungai

Erosi air sungai ini berlangsung akibat adanya volume air yang mengalir dengan cepat dan dengan debit air yang cukup besar, sembari mengangkut berbagai benda padat. Aliran air ini akan menimbulkan pengikisan hulu sehingga terbentuklah lembah -lembah, ngarai, sungai, serta jurang -jurang yang dalam.

Contoh akibat erosi air sungai ini adalah lembah Anai, Grand Canyon Colorado, Ngarai Sianok, dan Jeram Victoria.

2. Erosi air laut (abrasi)

Erosi air laut ini lebih sering dikenal sebagai abrasi. Erosi air laut disebabkan oleh adanya pukulan ombak laut yang menerpa tebing -tebing pantai secara terus menerus sehingga terjadi kerusakan. Perusakan tebing -tebing pantai ini lah yang disebut sebagai abrasi atau erosi marine.

Contoh bentang alam akibat erosi air laut atau abrasi dapat dilihat di Redondo, ujung selatan Teluk Santa Monica, California, Amerika.

3. Erosi es (gletser)

Es yang dimaksud di sini lebih sering dikenal sebagai gletser. Erosi es ini terjadi ketika tumpukan es bergerak secara perlahan ke bawah kemudian mengikis lembah -lembah yang ada di pegunungan. Adanya arus es yang mengalir ini disebut sebagai gletser.

Karena erosi yang terjadi disebabkan oleh tenaga es, maka erosi es ini juga disebut sebagai exarasi. Hasil endapan yang diendapkan dalam proses ini disebut sebagai moraine.

4. Erosi angin (korasi)

Erosi yang terjadi oleh angin ini juga sering disebut sebagai korasi. Proses erosi yang diakibatkan angin banyak terjadi di wilayah yang agak kering, seperti di wilayah gurun pasir.

Hasil-hasil dari perusakan bentang alam yang telah berubah halus menjadi sangat mudah ditiup angin sehingga dapat membentuk batu jamur dan bukit pasir.

5. Erosi percik (splash erosion)

Erosi percik adalah jenis erosi yang berupa percikan tanah halus yang terjadi karena tetesan air hujan ketika memercik pada batuan atau tanah. Erosi jenis ini dapat mengakibatkan material atau tanah menjadi lapuk dan sangat mudah hancur.

6. Erosi permukaan /Erosi Lembar (sheet erosion)

Erosi permukaan juga sering disebut sebagai erosi lembar. Erosi lembar terjadi dengan memecah partikel tanah pada lapisan tanah yang hampir seragam, sehingga mengakibatkan kenampakan yang seragam.

Erosi ini terjadi ketika pada lapisan tanah yang paling atas hilang. Erosi permukaan dapat mengakibatkan tanah menjadi tandus karena lapisan humus yang menentukan kesuburan tanah jadi hilang. ( Simak lebih lanjut: Cara Menjaga Tingkat Kesuburuan Tanah )

7. Erosi alur (rill erosion)

Erosi alur merupakan jenis erosi yang terjadi karena adanya pengikisan tanah sehingga mengakibatkan alur-alur yang searah dengan kemiringan pada lereng. Alur- alur yang dihasilkan umumnya memiliki kedalaman 30 cm dan lebar kurang dari 50 cm.

Erosi alur sangat mudah dikenali karena bentuk penampakannya yang seperti alur di wilayah lereng -lereng pegunungan. Selain itu, erosi alur lebih sering terjadi di tanah -tanah yang yang baru saja diolah.

8. Erosi parit (gully erosion)

Erosi parit merupakan jenis erosi yang diakibatkan oleh air dengan sangat kuat. Karena begitu kuat, maka lereng-lereng yang terkena erosi parit ini akan berbentuk menjadi seperti parit V atau U. Erosi parit ini juga merupakan bentuk lebih lanjut dari erosi alur. Erosi parit menghasilkan alur-alur dengan kedalaman yang lebih dari 30 cm dan lebar lebih dari 50 cm.

9. Erosi tebing sungai (stream bank erosion)

Erosi tebing sungai terjadi ketika lembah sungai jadi bertambah lebarnya, yang dikarenakan adanya pengikisan pada dinding sungai (erosi lateral). Umumnya, erosi tebing sungai terjadi pada daerah hilir sungai.

10. Erosi air terjun (waterfall erosion)

Erosi air terjun adalah erosi yang terjadi ketika ada tenaga air terjun yang mengakibatkan pengikisan. Erosi air terjun ini umumnya berbentuk vertikal. Sedangkan untuk posisi atau letak air terjun tersebut, sedikit demi sedikit akan bergerak ke belakang ke arah hulu sungai. Ini sebabnya erosi air terjun juga disebut erosi mudik.

Referensi :

  1. Anjayani, Eni dan Tri Haryanto. 2009. Geografi : Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  2. Rahayu, Saptanti dkk. 2009. Nuansa Geografi 1: untuk SMA / MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
*Penulis: Hasna Wijayati

Materi lain: