Profil Negara Myanmar

Myanmar merupakan salah satu negara yang berada di wilayah Asia Tenggara. Negara ini juga dikenal sebagai Burma. Salah satu tokoh yang terkenal dari negara ini adalah Aung San Suu Kyi, yang pernah mendapatkan Penghargaan Nobel Perdamaian. 

Myanmar merupakan negara yang memiliki kelompok etnis yang berbeda-beda, bahkan ada etnis yang tidak diakui oleh Konstitusi Myanmar. Salah satu etnis yang tidak diakui oleh Myanmar adalah Etnis Rohingya. Akibatnya, Etnis Rohingya mengalami kesulitan dalam memperoleh fasilitas kesehatan, pendidikan dan lainnya. Pada tahun 2017, terjadi Konflik Rohingya. Keberadaan Rohingya di Myanmar semakin terdesak, sehingga sebagian besar dari mereka terpaksa harus mengungsi.

Nah, Sahabat Portal-Ilmu setelah kita mengetahui sedikit informasi tentang Negara Myanmar alangkah lebih baik kita simak penjelasan lebih detail tentang Negara Myanmar dalam artikel berikut ini! 

Profil Negara Myanmar

Profil Umum

Motto: Gabar Majay Bamar
Lagu kebangsaan: Kaba Ma Kyei
Ibu kota: Naypyidaw
Kota terbesar: Yangon
Bahasa resmi: Myanmar

Pemerintahan: Sistem Presidensial
Presiden: Myint Swe
Wakil Presiden: Mahn Win Khaing Than
Kemerdekaan: Dari Britania Raya 4 Januari 1948
Luas: Total 678,500 km2 Mata uang: Kyat Burma

GDP: USD 75,50 Milyar (2020) Penduduk: 51.000.000 juta jiwa
Kelompok Etnis di Myanmar: Bamar/Birma (dua pertiga dari total warga Myanmar) 

Bendera

bendera myanmar

Bendera Negara Myanmar berbentuk persegi panjang, dengan warna latar belakang bendera berwarna kuning, hijau dan merah. Warna kuning, hijau, dan merah masing-masing memiliki ukuran yang sama. Terdapat Bintang putih besar dengan lima ujung yang terletak di tengah bendera. 

Arti warna pada bendera Myanmar adalah sebagai berikut:

Warna kuning memiliki arti persatuan, kesesuaian, kebijaksanaan, kebahagiaan. 

Warna hijau berarti kesuburan, kesesuaian, keadilan, bangsa yang damai, menyenangkan, dan penghijauan.

Warna merah memiliki arti keberanian dan ketegasan.

Warna putih pada bintang berarti kemurnian, kejujuran, kasih sayang dan kekuasaan.

Lambang Negara

Lambang Negara Myanmar

Lambang Negara Myanmar berbentuk union Seal dengan peta Republik Persatuan Myanmar yang terletak di tengah. Tangkai Eugenia yang berisi empat belas daun masing-masing berada di kedua sisi peta. Tangkai Eugenia diapit oleh Singa Myanmar yang artistik. 

Singa di sisi kiri menghadap ke arah kiri dan singa di sisi kanan menghadap ke kanan. Terdapat tulisan "Republik Persatuan Myanmar" di pita. Di bagian atas Union Seal adalah bintang dengan lima simpul. Terdapat Arabesques, bunga tradisional Myanmar yang berada di kedua sisi bintang.

Peta

Geografi

Negara Myanmar memiliki luas wilayah 676.578 km2. Negara ini terletak di antara negara Bangladesh dan Thailand, serta berbatasan langsung dengan India dan Cina di bagian utara. Myanmar terdiri dari wilayah perbukitan dan lembah. 

Terdapat tiga pegunungan utama di negara ini, yaitu pegunungan Arakan Yoma Range, Bago Yoma Range dan Shan Plateau. Pegunungan Arakan Yoma Range memiliki ketinggian antara 915 m (3.000 kaki) dan 1.525 m (5.000 kaki). Pegunungan Bago Yoma terdiri dari gunung dan perbukitan rendah yang terletak di pusat Negara Myanmar. Selanjutnya adalah Dataran Tinggi Shan, dataran tinggi ini terletak di Myanmar timur dan rata-rata ketinggiannya mencapai 914 m (3000 kaki). 

Puncak tertinggi negara ini adalah Hkakabo Razi yang terletak di Myanmar utara. Hkakabo Razi merupakan bagian dari pegunungan Himalaya. Ada tiga aliran sungai utama di Myanmar, yaitu sungai Irrawaddy, Salween dan Sungai Seftaung. Sungai Irrawaddy merupakan sungai terpanjang dengan jaraknya sekitar 2.170 km atau 1240 mil. 

Hampir setengah dari wilayah Myanmar merupakan hutan. Hutan ini terdiri dari berbagai pohon termasuk pohon cinchona, jati, akasia, kayu besi, mangrove, bambu, kelapa dan sawit. Daerah Yangon (Rangoon) merupakan wilayah delta yang luas dan terkenal dengan produksi berasnya. 

Iklim

Negara Myanmar memiliki iklim subtropis dan tropis dengan tiga musim, yaitu musim sejuk, panas dan hujan. Musim dengan kondisi sejuk terjadi pada bulan November sampai Februari, hangat hingga panas di siang hari dan udaranya relatif kering. 

Musim panas terjadi pada bulan Maret sampai dengan Mei, suhu udara sangat panas di beberapa wilayah. Sedangkan, musim hujan terjadi pada bulan Juni sampai Oktober, dengan curah hujan tinggi. Dari Juni hingga Agustus, curah hujan sedang dan di bulan September dan Oktober, hujan mulai berkurang.

Flora Fauna

Negara Myanmar terletak di zona transisi, yaitu transisi antara flora fauna India, Asia Tenggara dan Pegunungan Himalaya. Sehingga, tidak heran flora dan fauna yang ada di negara ini sangat beragam. Myanmar memiliki dua jenis dasar hutan tropis, yaitu hutan musim hujan dan hutan hujan. Lebih dari 1000 spesies tanaman endemik ditemukan di negara ini. 

Terdapat varietas pohon gugur, yang menggugurkan daunnya selama musim kemarau, dan kembali menghijau pada musim hujan. Di pegunungan Himalaya, flora Myanmar memiliki hutan hijau yang luas dengan iklim subtropis. Hutan hujan beriklim semi-gugur dan hutan salju subalpine dan scrub alpine. 

Di sepanjang pantai Rakhine dan Tanintharyi memiliki tanaman mangrove, kembang sepatu, kasuarinas dan varietas pohon lain. Flora paling terkenal di negara ini terdiri dari berbagai buah-buahan yang luar biasa, lebih dari 25.000 spesies berbunga ditemukan, berbagai kayu keras tropis, bambu, Cane dan rotan. 

Mamalia yang ditemukan di Negara Myanmar termasuk Macan Tutul, Kucing Nelayan, Luwak, Luwak India, Luwak Pemakan Kepiting, Gaur (Bison India), Beruang Himalaya, Beruang Hitam Asia, Beruang Matahari Malaya, Serow (Kambing Gunung Asia), Babi Hutan, Banteng (Ternak Liar), Rusa Sambar, Rusa Menggonggong, Rusa Tikus, Tapir, Pangolin, Gibbons Dan Macaques. Mamalia laut termasuk Lumba-lumba dan dugong juga ditemukan. 

Terdapat Reptil dan amfibi termasuk 28 spesies kura-kura, termasuk Ular Kobra, King Kobra, Krait Berpita, Viper Lubang Malaya, Ular Berbisa Hijau dan Ular Berbisa Russell. Ada sekitar 1067 spesies burung yang tercatat, dan lima di antaranya merupakan endemik. Dari sekitar 8233 spesies flora dan fauna di negara ini, dan 7000 merupakan tanaman, tedapat hewan yang terancam punah, termasuk tupai terbang, harimau, lumba-lumba Irrawaddy dan kura-kura kotak bergaris tiga, badak bertanduk satu (Jawa) maupun badak bertanduk dua (Sumatera), dan Panda merah. 

Kelompok Etnis

Dua pertiga dari populasi yang ada di Negara Myanmar berasal dari Etnis Bamar. Etnis Bamar merupakan kelompok etnis mayoritas yang berkuasa. Penduduk lainnya berasal dari kelompok etnis lain, sejumlah 135 kelompok etnis Shan, Karen, Karenni, Mon, Kachin, Chin dan Arakanais dan etnis-etnis lain ynga secara resmi terdaftar di pemerintahan. Etnis minoritas tidak pernah mendapatkan otonomi di Pemerintahan Myanmar. 

Etnis Shan merupakan kelompok yang terbesar setelah etnis Bamar/Bhurma. Total populasinya mencapai 4 juta. Shans berasal dari keturunan Thailand, mereka menetap di lembah-lembah tinggi Myanmar. 

Karen. Suku yang beragama Buddha, Kristen atau paduannya. Menempati daerah pegunungan sekitar perbatasan dengan Thailand.

Kayah. Etnis yang beragama Buddha yang berkerabat dengan etnis Thai. 

Arakan. atau disebut Rakhine, umumnya beragama Buddha dan tinggal di perbukitan di Myanmar barat. 

Mon. Etnis yang beragama Buddha yang menghuni kawasan selatan dekat perbatasan Thailand, dianggap sebagai salah satu kelompok etnis tertua di Myanmar.

Kachin. Mayoritas beragama Kristen. Mereka juga tersebar di Cina dan India. 

Chin. Kebanyakan beragama Kristen, menempati wilayah perbatasan India.

Rohingya. Etnis yang beragama Islam yang tinggal di utara Rakhine, banyak yang telah mengungsi ke Bangladesh atau Thailand.

Sejarah

Sejarah Negara Myanmar dimulai sejak tahun 849 Masehi melalui kota Bagan di tepi lembah Irrawaddy yang berjarak sekitar 310 mil di utara Yangon. Bagan adalah Kerajaan Burma pertama yang tercatat dalam sejarah. Sebelumnya, Negara Myanmar pernah berada di bawah kekuasaan Dinasti Taungu pada 1486 dan Dinasti Konbaug pada 1753. 

Myanmar memasuki masa kolonial pada tahun 1824. Pada 1886 terjadi konflik perdagangan yang menyebabkan konfrontasi militer antara Kerajaan Inggris dan sebagian wilayah Myanmar yang belum dikuasai oleh Inggris. Setelah perang Anglo-Burma, Inggris menguasai wilayah Burma utara dan ibukota Mandalay. Sehingga, seluruh wilayah Myanmar berada di bawah pemerintahan kolonial Inggris. 

Dimulai antara tahun 1930 dan 1942 oleh nasionalis Myanmar yang berusaha mengakhiri pemerintahan kolonial dan kembali ke kedaulatan Myanmar di bawah kepemimpinan Aung San dan U Nu. Pada 1936 Inggris memberikan Myanmar tingkat otonomi tertentu. Inggris mengizinkan Myanmar untuk menjalankan konstitusi dan parlemen sendiri. 

Pada tahun 1942 tentara Jepang menyerang Myanmar, pasukan Jepang dengan cepat menguasai wilayah Myanmar dan menyebabkan pasukan kolonial Inggris mundur ke India. Ketika Jepang menyerah pada Agustus 1945, Inggris kembali menguasai pemerintahan kolonial mereka. Pada Januari 1947 dalam konferensi di London, Pemerintah Inggris di bawah Perdana Menteri Atlee, menerima permintaan kemerdekaan Myanmar.

Ekonomi

Sejak Myanmar memulai transisi ke pemerintahan yang dipimpin oleh sipil pada tahun 2011, negara ini memulai reformasi ekonomi yang bertujuan untuk menarik investasi asing. Myanmar mulai memberikan kemerdekaan operasional Bank Sentral pada Juli 2013, dan memberlakukan undang-undang anti-korupsi pada September 2013, serta memberikan lisensi kepada 13 bank asing pada 2014. 

Pada Oktober 2016, Myanmar mengesahkan undang-undang investasi asing yang mengkonsolidasikan peraturan investasi dan meringankan aturan tentang kepemilikan asing atas bisnis. Sumber daya alam dan angkatan kerja muda Myanmar yang cukup banyak berpotensi menarik investasi asing di sektor energi, garmen, teknologi informasi, makanan dan minuman. Pada tahun 2016 dan 2018 pemerintah myanmar juga mengambil langkah untuk meningkatkan transparansi di sektor pertambangan dan minyak melalui publikasi laporan di bawah Extractive Industries Transparency Initiative (EITI.) 

Di sisi lain, dengan adanya perbaikan-perbaikan sistem tersebut, taraf hidup bagi sebagain penduduk Myanmar belum membaik khususnya bagi orang yang tinggal di daerah pedesaan. Myanmar masih menjadi salah satu negara termiskin di Asia, dengan sekitar 26% dari 51 juta penduduknya hidup dalam kemiskinan. Walaupun, tingkat pertumbuhan PDB riil di negara Myanmar tercatat naik sebesar 6.8 % pada 2019, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 6.4 %. GDP Myanmar pada tahun 2020 adalah sekitar USD 75,50 Milyar. 

Politik

Sistem politik di Negara Myanmar terdiri dari cabang Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Cabang eksekutif terdiri dari kepala negara sebagai Panglima Tertinggi dengan gelar Sr. Jenderal. Presiden atau keapala negara secara tidak langsung dipilih oleh suara mayoritas dari Majelis Penuh. 

Pencalonan terdiri dari 3 kandidat presiden yang dicalonkan oleh Sekolah Tinggi Pemilihan Presiden (terdiri dari anggota majelis rendah dan atas dan anggota militer); 2 kandidat lainnya menjadi wakil presiden (presiden terpilih untuk masa jabatan 5 tahun). Cabang legislatif yaitu Majelis Bicameral Persatuan atau Pyidaungsu, terdiri dari House of Nationalities atau Amyotha Hluttaw, berjumlah 224 kursi yang berasal dari 168 anggota dipilih yang langsung dalam konstituensi kursi tunggal dengan suara mayoritas absolut dan 56 ditunjuk oleh militer. 

Anggota memiliki masa jabatan selama 5 tahun. Selain itu, terdapat Dewan Perwakilan atau Pyithu Hluttaw, yang berjumlah 440 kursi, anggotanya dipilih langsung dalam konstituensi kursi tunggal dengan suara mayoritas sederhana dan 110 yang ditunjuk oleh militer dengan masa jabatan 5 tahun. 

Cabang yudisial merupakan pengadilan tertinggi yang terdiri dari Mahkamah Agung Persatuan (beranggotakan ketua mahkamah agung dan 7-11 hakim). Seleksi hakim dan masa jabatan dicalonkan oleh presiden dengan persetujuan Majelis dengan masa jabatan sampai pensiun pada usia 70 tahun.

Sosial dan Budaya

Myanmar memiliki sejarah dan tradisi budaya yang kaya, hal ini terlihat dalam festival (pwe), makanan, dan sisa-sisa peninggalan kerajaan serta kuil masa lalu. Mayoritas penduduk Myanmar berasal dari kelompok etnis Bamar. Kelompok ini secara mendominasi lingkup politik negara Myanmar, terutama sejak akhir era kolonial Inggris. 

Etnis lain atau etnis yang berbeda, umumnya dibedakan secara geografis. Misalnya, Bamar biasanya menempati dataran tinggi dan tengah, sementara itu, masing-masing dari tujuh etnis minoritas terbesar sebagian besar terletak di daerah pegunungan. 

Kelompok-kelompok ini terdiri dari orang-orang Chin, Kachin, Karen (atau Kayin), Karenni (atau Kayah), Mon, Rakhine dan Shan. Selain itu, ada juga kelompok etnis yang tidak diakui secara konstitusional,  seperti Cina Burma dan Panthays, Indian Burma, Rohingya, Gurkha dan Anglo-Burma. 

Orang-orang Myanmar cenderung memiliki pembawaan yang sederhana dan tenang. Hal ini karena adanya konsep wajah yang bisa menunjukkan reputasi, martabat, dan kehormatan seseorang. Dengan memuji, menunjukkan mereka menghormati atau melakukan sesuatu untuk meningkatkan harga diri mereka, yang artinya kita memberi mereka wajah. 

Demikian pula, orang juga dapat kehilangan konsep wajah ketika dikritik atau berperilaku dengan cara yang dianggap tidak pantas secara sosial. Oleh karena itu, orang Myanmar umumnya berkomunikasi secara tidak langsung dan mempertahankan sikap sederhana untuk melindungi nilai diri dan persepsi. Seseorang bahkan dapat menahan emosi negatif yang berlebihan, misalnya kemarahan, keegoisan, demi mempertahankan konsep wajah ini.

Di negara ini juga terdapat pembagian strata sosial yang cukup nyata antara elit perkotaan berpendidikan dan mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Sekitar 30% orang di Myanmar tinggal di daerah perkotaan, sementara mayoritas (70%) tinggal di daerah pedesaan. Hanya sebagian kecil dari mereka yang bepergian ke luar kota atau luar wilayah. 

Di sisi lain, Myanmar menekankan identitas nasional melalui pakaian. Pakaian yang paling terkenal adalah longyi. Pakaian ini diperkenalkan oleh keluarga imigran dari India selatan dan bentuknya mirip dengan sarung Malaysia, terdiri dari sepotong kain seperti kilt yang dikenakan dari pinggang ke pergelangan kaki. Di negara ini, identitas nasionalnya, pakaian Longyi masih lebih diutamakan daripada pakaian bergaya Barat.

Pertahanan dan Keamanan

Pasukan militer negara myanmar disebut sebagai Layanan Pertahanan Burma atau Tatmadaw, yang terdiri dari Angkatan Darat (Tatmadaw Kyi), Angkatan Laut (Tatmadaw Yay), dan Angkatan Udara (Tatmadaw Lay); Milisi Rakyat; Pasukan Penjaga Perbatasan; Kementerian Dalam Negeri: Catatan Kepolisian Rakyat. Angkatan militer Myanmar juga memegang kendali atas Milisi Rakyat, Pasukan Penjaga Perbatasan, dan Kementerian Dalam Negeri. 

Kekuatan personel militer negara myanmar pada tahun 2021 berjumlah 400.000 (pasukan aktif). Angkatan darat sekitar 360.000, Angkatan laut sekitar 20.000, dan Angkatan udara sekitar 20.000. Usia dan kewajiban dinas militer antara 18-35 tahun bagi pria dan 18-27 tahun bagi wanita. Dinas militer bersifat sukarela dan tidak ada wajib militer. 

Peristiwa Penting Negara Myanmar

Tahun 1057: 

  • Penemuan wilayah Myanmar bersatu pertama di Pagan dan mengadopsi Buddhisme Theravada oleh Raja Anawrahta.

Tahun 1531: 

  • Dinasti Toungoo menyatukan kembali negara Burma.

Tahun 1885-86: 

  • Burma berada di bawah kekuasaan Inggris.

Tahun 1962: 

  • Junta militer mengambil alih wilayah Myanmar

Tahun 1990: 

  • Oposisi National League for Democracy (NLD) memenangkan pemilu, tetapi militer tidak mengakui hasilnya.

Tahun 2015: 

  • Pemilu, Liga Nasional Oposisi untuk Demokrasi yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi memenangkan kursi di parlemen untuk membentuk pemerintahan.

Tahun 2018:

  • PBB memberikan pernyataan bahwa negara Myanmar melakukan genosida terhadap Muslim Rohingya.

Tahun 2021: 

  • Pemerintah digulingkan dalam kudeta militer.

Bibliography

  1. Atlas, C. (2021). Myanmar (Burmese) Culture. Retrieved Juli 2, 2021, from culturalatlas.sbs.com.au: https://culturalatlas.sbs.com.au/burmese-myanmar-culture/myanmar-burmese-culture-core-concepts
  2. BAMBOOTRAVEL. (2021). A brief history of Myanmar. Retrieved Juli 2, 2021, from bambootravel.co.uk: https://www.bambootravel.co.uk/holidays-to-myanmar/travel-tips/a-brief-history-of-myanmar
  3. CITY, E. S. (2013, Januari 27). Negara Tetangga Kita | MYANMAR. Retrieved Juli 2, 2021, from skyscrapercity.com: https://www.skyscrapercity.com/threads/negara-tetangga-kita-myanmar.1585938/
  4. FACTBOOK, T. W. (2021, Juni 29). Burma. Retrieved Juli 2, 2021, from cia.gov: https://www.cia.gov/the-world-factbook/countries/burma/
  5. Hays, J. (2014, Mei). EDUCATION IN MYANMAR. Retrieved Juli 2, 2021, from factsanddetails.com: http://factsanddetails.com/southeast-asia/Myanmar/sub5_5f/entry-3117.html
  6. Maizland, E. A. (2020, Januari 23). The Rohingya Crisis. Retrieved Juli 2, 2021, from cfr.org: https://www.cfr.org/backgrounder/rohingya-crisis
  7. News, B. (2021, Februari 1). Myanmar country profile. Retrieved Juli 2, 2021, from bbc.com: https://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-12990563
  8. online, O. W.-N. (2021). Administrative Map of Myanmar. Retrieved Juli 2, 2021, from nationsonline.org: https://www.nationsonline.org/oneworld/map/Myanmar-administrative-map.htm
  9. Peoples, W. D. (2020, November). Myanmar/Burma. Retrieved Juli 2, 2021, from minorityrights.org: https://minorityrights.org/country/myanmarburma/#:~:text=The%20main%20ethnic%20groups%20living,of%20Tibetan%2DBurmese%20language%20subgroups.
  10. planet, l. (2021). Environment & Wildlife. Retrieved Juli 2, 2021, from lonelyplanet.com: https://www.lonelyplanet.com/myanmar-burma/background/other-features/5415abc3-42d6-4e39-8609-c2be406a951e/a/nar/5415abc3-42d6-4e39-8609-c2be406a951e/357082
  11. PORTAL, M. N. (2019). National Symbols. Retrieved Juli 2, 2021, from myanmar.gov.mm: https://myanmar.gov.mm/en/national-symbols
  12. SHANTITRAVEL. (2021). Ethnic Groups in Myanmar. Retrieved Juli 2, 2021, from shantitravel.com: https://www.shantitravel.com/en/myanmar-travel-guide/ethnic-groups-in-myanmar
  13. WEBSITE, T. C. (2021). CLIMATE AND WEATHER. Retrieved Juli 2, 2021, from go-myanmar.com: https://www.go-myanmar.com/climate-and-weather#:~:text=Most%20of%20Myanmar%20has%20a,unlikely%20to%20experience%20any%20rain.

*Penulis: Atik Lestari