Pengertian dan Bentuk Ketimpangan Sosial

Pengertian ketimpangan sosial

Ketimpangan sosial merupakan suatu situasi ditengah masyarakat yang menunjukkan adanya ketidakmerataan atau ketidakseimbangan yang disebabkan oleh adanya perbedaan aspek-aspek yang ada di masyarakat meliputi aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek budaya.

Pengertian dan Bentuk Ketimpangan Sosial

Bentuk - bentuk ketimpangan sosial

1. Ketimpangan antara desa dan kota

Ketimpangan sosial yang terjadi antara desa dan kota ternyata disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi geografi dan tipologi desa yang kurang menguntungkan. Hal ini menyebabkan mata pencaharian masyarakat desa tidak memiliki banyak alternatif (pilihan) seperti di perkotaan. 

Contohnya masyarakat desa yang tinggal di daerah pegunungan maka akan bekerja sebagai petani atau pedagang. Hal ini dikarenakan hanya dari kebun atau sawah mereka bisa mendapatkan sesuatu untuk dimakan atau dijual. 

Sementara itu, program pembangunan masih terlalu fokus pada sektor industri di perkotaan, sehingga sektor pertanian menjadi terpuruk dan terabaikan. Para petani dan pedagang hanya memperoleh keuntungan yang kecil dari hasil panen/barang dagangannya. Keuntungan yang kecil ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Akibatnya, angka kemiskinan di desa jauh lebih tinggi daripada di kota.

2. Ketimpangan sumber daya manusia

Pendidikan memiliki peran dalam pembangunan masyarakat, terutama di bidang sumber daya manusia. Dengan pendidikan, seorang individu dapat meningkatkan status sosial dan kesejahteraan hidupnya. Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar akan lebih mudah mendapatkan akses pendidikan yang bagus. Sebaliknya, masyarakat yang tinggal di daerah dengan infrastruktur dan jaringan komunikasi yang masih sangat terbatas pasti akan sulit untuk mendapatkannya sehingga terjadi kesenjangan yang mempengaruhi kualitas diri mereka masing-masing.

3. Ketimpangan ekonomi antargolongan di masyarakat

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan ekonomi seperti tidak meratanya hasil pembangunan antardaerah dan menurunnya pendapatan perkapita akibat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi dengan peningkatan produktivitas.

Ketidakmerataan pembangunan antardaerah menyebabkan beberapa masyarakat masih sangat sulit untuk mendapatkan pelayanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan sanitasi.

4. Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta

Aset sebagai kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang berupa benda (bangunan, alat/mesin produksi, uang tunai, dsb) atau hak kuasa (hak paten, merek dagang, goodwill, dsb). Kepemilikan aset di antara badan-badan usaha di Indonesia masih sangat terpusat pada usaha skala besar. Padahal, sebagian besar tenaga kerja Indonesia bekerja di usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Tentunya, ketimpangan penyebaran aset ini akan menyebabkan usaha-usaha kecil dan menengah sulit untuk berkembang. Bahkan, tidak sedikit dari usaha-usaha tersebut yang harus bangkrut karena minimnya aset dan tidak adanya modal. 

5. Ketimpangan antarwilayah dan subwilayah dengan konsentrasi ekonomi yang berpusat pada wilayah perkotaan 

Contoh dari ketimpangan antar wilayah dan subwilayah sebagai akibat dari pembangunan ekonomi antar wilayah yang tidak merata dimana umumnya di daerah perkotaan pasti banyak dibangun gedung-gedung yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi wilayahnya.

Sebaliknya, di daerah terpencil, sekolah dan rumah sakit pun masih sangat jarang ditemui. contoh dari ketimpangan antar wilayah dan subwilayah sebagai akibat dari pembangunan ekonomi antar wilayah yang tidak merata.

Referensi 

  • https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-bentuk-ketimpangan-sosial
  • https://nasional.sindonews.com/read/691649/15/arti-dan-bentuk-ketimpangan-sosial-yang-sering-ditemukan-di-masyarakat-1645362164

*Penulis: Nabila Salsa Bila

Artikel terkait:

  1. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan dalam Kelompok Sosial
  2. Pengertian Modernisasi, Faktor Penyebab, Ciri dan Dampak Modernisasi
  3. Proses Integrasi Sosial dan Faktor Pendorong Terjadinya