Pengertian Startup dan Contoh Startup

Pengertian Startup dan Contoh Startup

Trend revolusi industri 4.0 turut mempopulerkan model bisnis baru. Orang-orang menyebutnya “startup”. Anda tentu juga sudah sering mendengar istilah “startup”, bukan? Tapi, sudahkah Anda paham apa pengertian startup? Dan seperti apa saja contoh startup?

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu startup serta penjelasan lain agar Anda memahami pengertian startup secara detail. Selain itu, juga akan disajikan contoh contoh startup sebagai gambaran agar Anda bisa lebih memahami konsep startup.

Pengertian Startup

Pengertian startup bisa merujuk pada kata ‘startup yang berasal dari bahasa Inggris, berarti ‘tindakan’ atau ‘proses memulai sebuah organisasi’. Startup digunakan sebagai istilah untuk menyebut rintisan perusahaan atau perusahaan yang belum lama beroperasi atau dalam proses pengembangan untuk menemukan sasaran pasar yang tepat.

Namun, dalam perkembangannya, istilah startup ini lebih banyak diartikan sebagai suatu usaha yang berhubungan dengan teknologi. Jadi, tidak setiap bisnis yang baru muncul bisa disebut startup, melainkan lebih sempit pada rintisan bisnis di bidang teknologi. Hal ini sangat berkaitan dengan sejarah populernya istilah startup.

Sejarah Startup

Untuk memahami, kenapa startup diidentikkan dengan perusahaan rintisan berbasis teknologi, kita perlu menengok ke tahun-tahun sebelumnya. Pengaitan startup dengan teknologi ini diawali dari maraknya ‘buble dot-com’.

Apa itu buble dot-com? Bubble dot-com merupakan istilah untuk menyebut fenomena ketika perusahaan –perusahaan bernuansa ‘dot-com’ mulai banyak didirikan. Fenomena ini terjadi sekitar
tahun 1998-2000. Penggunaan dot-com diartikan sebagai nuansa teknologi internet, lantaran alamat
–alamat situs internet, identik dengan nama belakang dot-com.

Fenomena ini ramai dengan begitu banyak orang yang tertarik dengan bisnis online atau berbasis internet. Bisnis jenis ini banyak dilirik karena berbagai keunggulannya, seperti kemudahan dan akses pasar yang luas. Bahkan, ‘benua is not a big deal as long as you have internet connection. Selanjutnya, bisnis-bisnis rintisan berbasis teknologi pun dikenal dengan sebutan startup.

Kriteria Startup business

Setelah fenomena buble dot-com, bermunculan startup di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Mereka berusaha untuk membangun bisnis dalam berbagai bentuk, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, khususnya internet.

Namun, untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat beberapa kriteria bisnis startup, untuk memudahkan kita melakukan identifikasi. Berikut adalah kriteria atau ciri ciri bisnis startup :

1# Baru Lahir

Startup adalah perusahaan rintisan. Artinya, perusahaan ini harus merupakan perusahaan yang baru lahir dan akan berkembang. Startup digunakan untuk menyebut bisnis yang tengah menunggu waktu untuk tumbuh besar dengan berbagai usahanya.

2# Sumber daya minimal

Karena startup adalah bisnis rintisan, bisnis ini umumnya hanya memiliki jumlah pegawai yang sedikit. Bahkan, perusahaan startup bisa saja hanya dibanagun oleh satu orang saja. Biasanya, perusahaan startup belum memiliki kegiatan operasional yang kompleks sehingga dapat ditangani sedikit orang.

3# Multitasking

Multitasking adalah kemampuan sesorang untuk mengerjakan lebih dari satu spesifikasi tugas. Para
pelaku startup umumnya dituntut memiliki kemampuan multitasking. Ini dilakukan demi penghematan biaya pengeluaran sumber daya manusia.

4# Pendapatan terbatas

Hal wajar jika perusahaan rintisan memiliki jumlah pendapatan yang terbatas, atau malah belum menghasilkan pemasukan. Startup biasanya dibangun untuk bisa bertahan dengan ide-idenya. Lalu, ia akan berupaya mencari investor dengan tawaran bisnisnya yang sudah mapan dan penuh daya tarik.

5# IT-based

Startup lebih sering dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi. Jadi, perusahaan disebut startup apabila menggunakan atau memanfaatkan teknologi untuk kegiatannya atau berdasarkan pada teknologi informasi.

6# Website untuk beroperasi

Perusahaan startup pasti mempunyai website atau situs. Situs ini dimanfaatkan untuk menjangkau pasar atau penggunanya. Entah barang atau jasa yang ditawarkan bersifat nyata, abstrak atau jasa, tapi untuk bisa meraih pasarnya, startup memanfaatkan jalur internet atau website.

Contoh Startup

Ada banyak perusahaan yang dikenal sebagai startup. Di awal, jelas perusahaan ini adalah startup karena masih merupakan perusahaan rintisan. Tapi, seiring berjalannya waktu, tentu perusahaan ini telah matang dan mapan, sehingga tidak lagi memenuhi kriteria bisnis startup.

Namun, karena dalam perkembangannya dulu populer disebut sebagai perusahaan startup, perusahaan-perusahaan berbasis teknologi ini pun tetap menyandang gelar startup, sekalipun ia sudah menjadi raksasa bisnis yang mapan.

Penyebutan ini mengingat ketika masa-masa awal rintisannya, perusahaan startup ini memang memenuhi kriteria untuk disebut startup bisnis. Apa saja contoh startup yang populer di seluruh dunia, dan di Indonesia?

1# Startup Facebook

Contoh pertama adalah Facebook. Popularitas facebook sudah tidak perlu diragukan lagi. Perusahaan karya Mark Zuckerberg ini tak pernah absen ketika kita menyebut contoh Startup yang sukses di dunia.
Facebook merupakan perusahaan yang memenuhi keseluruhan enam kriteria bisnis strartup yang telah disebutkan tadi.

Kita bisa melihat masa-masa awal pendirian facebook yang juga menggunakan sumber daya minimal, pelaku bisnis multitasking, pendapatan yang terbatas, berbasis teknologi informasi, menggunakan website untuk menjangkau pasarnya. Ya, seperti itulah contoh startup bisnis.

Sejarah facebook menyimpan kisah yang menarik. Perintisnya, Mark Zukenberg awalnya hanya ingin membuat sistem jejaring sosial untuk dimanfaatkan teman kelasnya. Ternyata, sistem yang ia bangun menarik banyak orang dan malah semakin berkembang. Hingga kini, facebook menjelma menjadi perusahaan raksasa kelas dunia.

2# Startup Gojek

Ini adalah startup yang sangat populer di Indonesia. Contoh startup asli Indonesia yang telah meraih kesuksesan. Gojek adalah rintisan bisnis di bidang transportasi, yang mengadopsi ide brilian dari
Uber asal Amerika.

Perintisnya adalah Nadiem Makarim, yang kini namanya semakin populer setelah mendapat kepercayaan sebagai menteri. Pemuda Indonesia lulusan Harvard ini terinspirasi mendirikan perusahaan startup Go-Jek dari pengalamannya sendiri, yang memang sering menggunakan ojek.

Ia bertekad memberikan kemudahan bagi para pengguna ojek. Ia sadar bahwa para pengguna ojek belum memiliki rasa aman dan nyaman dalam menggunakan ojek. Begitu pula, bagi tukang ojek, waktunya lebih banyak habis untuk menunggu penumpang dan menunggu giliran dengan tukang ojek yang lain.

Karenanya, ia membuat aplikasi untuk mempertemukan para pengguna ojek dan tukang ojek tersebut. Idenya sukses dan diterima khalayak ramai. Meski sempat terhambat, tapi Go-jek telah mendapat pendanaan dari beberapa investor besar, seperti Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures, Formation Group, hingga KKR & Co.

Bahkan, layanan Go-Jek berkembang tidak hanya dalam melayani pengantaran penumpang. Ada banyak layanan, mulai dari pengantaran barang, makanan, belanja, layanan pijat, pembelian tiket, dan beberapa layanan menarik lain.

3# Startup Tokopedia

Satu lagi startup buatan anak bangsa yang sukses. Tokopedia dibuat oleh William Tanuwijaya, anak Sumatera yang merantau di Jakarta. Sebagai lulusan Teknik Informatika, William berkemampuan untuk mengembangkan software dan situs berbasis teknologi informasi lain.

Suatu hari, William menjadi moderator dalam forum Kafegaul dan momen ini melahirkan ide untuk membuat startup-nya sendiri. Sebuah startup online jual-beli yang bisa dipercaya oleh pihak penjual dan pembeli, dengan fasilitasi transaksi yang aman.

Tokopedia dirintis pada 6 Februari 2009 dan resmi dirilis umum tanggal 17 Agustus 2009. Awal berdirinya, hanya ada 4 orang karyawan Tokopedia, termasuk William. Pada tahun kelima, Tokopedia telah berkembang pesar denagn lebih dari 100 karyawan yang memiliki spesifikasi tugas masing-masing.

Bahkan, kesuksesan Tokopedia sudah dikantongi sejak tahun pertama, ketika ia berhasil meraih investornya. Tokopedia bahkan dengan cepat mampu meraih penghargaan sebagai salah satu startup terbaik Indonesia.

4# Startup AirBnB

AirBnB adalah contoh startup dengan ide sederhana, tapi sukses luar biasa. Bermodal website, ia memberi layanan kemudahan bagi masyarakat seluruh dunia untuk bisa menyewa kamar ketika bepergian di manapun. Ia menawarkan kemudahan mencari tempat penginapan, seperti hotel, bungalow, hingga sharing-room.

Berawal dari Amerika, AirBnB kini telah beroperasi di lebih dari 192 negara di dunia. Perintisnya adalah Brian Chesky, seorang desainer New York dan temannya Joe Gebbia. Inspirasi pembuatan AirBnB berawal di tahun 2008, ketika Chesky dan Gebbia mengikuti pertemuan Industrial Design
di San Fransisco.

Saat itu, ia kesulitan menemukan hotel murah di San Fransisco karena seluruhnya sudah penuh. Momentum inilah yang mengispirasi mereka membangun startup AirBnB, dengan modal 3 buah kasur untuk ditinggali dan dipromokan lewat website. Startup itu dinamai nama AirBnB atau Air Bed and
Breakfast.

Referensi :

  • Arifin, H. & Admojo, T. (2016). Mendirikan Startup yang Diburu Angel Investor dan Big Fund. Yogyakarta: Media Pressindo.
  • Karo, Theresia. 2014. Kesuksesan Traveloka.com Berawal dari Pengalaman Pribadi. Diakses dari http://www.jawaban.com/read/article/id/2014/09/10/82/140910120444/Kesuksesan-Traveloka.com-Berawal-Dari-Pengalaman-Pribadi
  • Murdani, Andika Drajat & Dita Kartika S. 2019. The Guide Book of Startup. Yogyakarta: Penerbit Quadrant.
  • Panji, Aditya. 2016. Gojek Raih Investasi Baru Rp7,2 Triliun. Diakses dari http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160804220652-185-149329/gojek-raih-investasi-baru-rp72-triliun/
  • Plimbi. 2015. Mengenal Startup dan 7 Karakteristiknya. Diakses dari http://www.plimbi.com/article/160520/mengenal-startup-dan-7-karakteristiknya-
  • Rahardjo, B. (2016). Starting-Up. Bandung: PT Insan Indonesia.
*Penulis: Hasna Wijayati

Bacaan lain: