Multitrack Diplomacy: Konsep dan 9 Track Multitrack Diplomacy

Multitrack Diplomacy: Konsep dan 9 Track Multitrack Diplomacy

Pengertian diplomasi dapat dipahami sebagai aktivitas politik yang memungkinkan para aktor diplomasi untuk mengejar kepentingan serta mempertahankan kepentingan, melalui kegiatan negosiasi, dengan tanpa menggunakan paksaan, propaganda, maupun hukum. Sederhananya, kegiatan diplomasi ini di dalamnya mencakup kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk mencapai kepentingan lewat adanya itikat baik (Chambell, 2015 : 5).

Konsep diplomasi ini terus mengalami perkembangan, sehingga saat ini dikenal pula konsep diplomasi tradisional dan diplomasi modern. Diplomasi tradisional erat kaitannya dengan kegiatan kenegaraan dan aktor berupa aktor negara, yang mencakup perwakilannya.

Topik bahasan diplomasi tradisional secara umum hanya berfokus pada perdamaian, keamanan dan penyelesaian konflik. Begitu pula dengan proses diplomasinya, dilakukan dengan berdasarkan pada protokoler kenegaraan yang rigid.

Sedangkan pada diplomasi modern, terdapat perkembangan yang membuat cakupan diplomasi ini menjadi semakin luas. Aktor diplomasi tidak lagi hanya aktor negara, melainkan bisa mencakup organisasi, badan usaha, pebisnis, kelompok kepentingan juga individu.

Pokok bahasan dalam diplomasi meluas, hingga tidak lagi hanya mencakup tentang keamanan dan perdamaian, melainkan bisa ke berbagai ranah, seperti ekonomi, pendidikan, sosial, budaya dan lainnya. Begitu pun dengan proses diplomasi tidak harus melalui protokoler yang rigid.

Perkembangan diplomasi ini merupakan bentuk penyesuaian antara pola hubungan internasional dengan kepentingan dan situasi global. Kondisi yang muncul adalah berkurangnya dominasi negara terhadap aspek –aspek kegiatan diplomasi, sehingga memungkinkan aktor non negara terlibat dalam diplomasi.

Dominasi negara yang berkurang dalam aktivitas diplomasi ini memunculkan adanya konsep multitrack diplomacy. Hubungan masyarakat internasional yang baik, sekaligus sebagai kontrol terhadap pemerintah dianggap memerlukan campur tangan dari para aktor diplomasi non negara.

Konsep multitrack diplomacy berbicara mengenai penempatan aktor-aktor non-negara yang dianggap berpengaruh terhadap proses diplomasi. Masing-masing track, memiliki peran dan karakteristik tersendiri.

Tingkatan dalam diplomasi ini dibagi dalam 9 track (McDonald, 2012). Apa saja 9 track dalam multitrack diplomasi tersebut? Berikut adalah 9 track dalam multitrack diplomasi:

Track 1

Pemerintah tentunya sebagai aktor utama terletak pada track teratas. Meski aktor non-pemerintah terus bertambah dalam hubungan internasional, namun pemerintah tetap mengambil peran vital dalam relasi ini. Jadi, track 1 tetap diduduki oleh pemerintah.

Track 2

Pada track kedua, terdapat aktor non-pemerintah yang bersifat professional. Mereka bertindak dengan mengandalkan profesionalitasnya masing-masing. Dengan keahliannya, misal ahli bidang hukum, politik maupun sosial mereka dapat berpartisipasi memberikan masukan bagi perbaikan rezim internasional.

Mereka dapat mempromosikan pemikiran mereka melalui tulisan, seminar, juga terjun langsung dalam aksi kemanusiaan dan penyelesaian konflik. Dengan demikian, mereka dapat melengkapi hal-hal yang belum mampu digarap pemerintah.

Track 3

Dalam track ketiga dibahas mengenai aktivitas bisnis. Keberadaan kegiatan bisnis dapat mempengaruhi aktivitas lain dalam menejemen konflik. Perusahaan seringkali harus berurusan dengan pemerintahan lokal, organisasi non-pemerintah, masyarakat sipil, dunia pendidikan, bahkan termasuk rezim internasional.

Karenanya, mereka harus siap berhadapan dengan permasalahan rumit karena dituduh berorientasi laba terlalu tinggi dan bahkan sering dinilai merugikan. Karenanya, diplomasi yang baik diperlukan untuk menjaga aktivitas bisnis mereka.

Hal ini dilakukan melalui kegiatan non-komersial guna mendapat dukungan dari masyarakat juga pemerintah. Strateginya adalah dengan berpartisipasi diluar kegiatan bisnis, seperti kegiatan sosial, bantuan pendidikan, pelatihan, bantuan korban bencana, juga kesehatan.

Track 4

Pada track 4, warga Negara berperan dalam melaksanakan praktek diplomasi secara tidak resmi. Dalam artian, mereka tidak bekerja untuk atau mewakili Negara. Praktek diplomasi dilakukan masyarakat sipil dengan berbagai kegiatan.

Sebagai individu yang independen, mereka dapat ikut terlibat dalam kegiatan berbagai program pertukaran sipil, baik dalam kerangka pendidikan, budaya, kesehatan dan sebagainya. Karena tidak adanya ikatan resmi, mereka biasanya terjun berdasarkan idealism masing-masing.

Track 5

Pada track 5, peran diplomasi dilakukan oleh dunia pendidikan, termasuk komponen terkait seperti penelitian dan pelatihan. Mereka yang bergerak dalam dunia pendidikan umumnya akan lebih jeli dalam melihat fenomena dan menganalisisnya berdasarkan teori. Disini, mereka dapat bertindak sebagai kritikus serta pemberi masukan, melalui studi, penelitian, dan pelatihan yang telah mereka jalankan.

Track 6

Aktivis perdamaian, dibahas dengan gamblang di track 6. Para aktivis ini dianggap sebagai ujung tombak ekonomi, sosial, politik hingga lingkungan. Hal ini karena posisi mereka yang aktif dalam menunjukan dukungan dan menolak berbagai kebijakan yang dianggap bernilai negatif. Dalam hal ini, mereka bertindak sebagai kontrol terhadap pemerintah berkuasa.

Track 7

Track selanjutnya, terdapat aspek religion atau kelompok agama dan kepercayaan. Keagamaan membawa misi penting bagi perjuangan bagi perdamaian dan keadilan. Aspek ini berpengaruh dengan ajarannya dan penganutnya.

Pada masing-masing kepercayaan yakin bahwa mereka berperan penting dalam kegiatan damai ini. Sehingga agama berpengaruh memberikan pengajaran filosofi hidup para penganutnya.

Track 8

Pada track 8, terdapat funding atau pendanaan. Pendanaan merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memfasilitasi berbagai kegiatan utamanya dalam menjalankan multitrack diplomacy.

Hal ini tentunya berperan penting, karena dalam aktivitas perdamaian ataupun hubungan internasional juga memerlukan dana. Pendanaan diberikan baik kepada institusi, organisasi, maupun pada individu yang sesuai dengan visi para komunitas pemberi dana.

Track 9

Pada track terakhir adalah media massa yang berhubungan erat dengan komunikasi kepada masyarakat luas. Media massa memiliki peran yang penting, yakni untuk meyampaikan isu-isu seputar perdamaian, resolusi konflik dan kegiatan kerjasama hubungan internasional lain.

Dengan kekuatan persuasive yang dimiliki, media massa memiliki potensi besar untuk membentuk opini masyarakat sosial. Tak jarang pula media massa berperan dalam memunculkan isu-isu baru sehingga mendapat perhatian dari masyarakat dunia.

Demikianlah kesembilan track yang tercakup ke dalam multitrack diplomasi. Semoga informasi ini bermanfaat.

Referensi:

1. Barston, RP. 2014. Modern Diplomacy. New York : Routledge.
2. John W. McDonald. 2012. The Institute for Multi-Track Diplomacy. US: JOURNAL OF CONFLICTOLOGY, Volume 3, Issue 2 (2012) ISSN 2013-8857.
3. Foto: www.un.org/News/dh/photos/large/2013/May/539382-gageneric.jpg
*Penulis: Hasna Wijayati

Bacaan lain: