Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno hingga Keruntuhannya

Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa. Dalam kegiatan agamanya, kerajaan ini memiliki dua tipe yaitu Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu dan Wangsa Syailendra yang beragama Buddha Mahayana.

Untuk lebih jelasnya mengenai Kerajaan Mataram Kuno dapat disimak dalam artikel berikut ini.

A. Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno memiliki nama lain Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Medang. Kerajaan ini berdiri pada 732-760 Masehi, sebagai penerus langsung Kerajaan Kalingga.

Sejak berdiri di abad-8, Kerajaan Matram Kuno berada di Jawa Tengah bagian Selatan, kemudian dipindahkan ke Jawa Timur pada abad ke-10. Kerajaan Mataram Kuno memiliki dua dinasti yang memerintah. Dinasti-dinasti tersebut meliputi Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra di Jawa Tengah, dan Dinasti Isyana di Jawa Timur.

Awalnya, Kerajaan Mataram Kuno dipegang oleh Raja Sanjaya yang memiliki gelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Raja Sanjaya dikenal sebagai raja yang bijaksana, cakap, adil, dan taat beribadah.

Selama masa pemerintahannya, ia dapat memperluas wilayah kekuasaan Matraam Kuno. Selain itu, Kerajaan Mataram Kuno juga menjadi pusat pembelajaran agama Hindu. Hal ini terlihat dari banyaknya pendeta yang berkunjung dan kemudian menetap di Mataram.

Pada abad ke-8, Raja Sanjaya wafat kemudian digantikan anaknya yaitu Rakai Panangkaran. Sesaat setelah Raka Panangkaran wafat, Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua. Pembagian wilayah tersebut yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Dinasti Sanjaya memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu di Jawa Tengah bagian utara. Sementara, Dinasti Syailendra memerintah Kerajaan Mataram Kuno bercorak Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.  

B. Letak Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno memiliki dua periode berdasarkan lokasi atau ibukota pemerintahannya. Periode pertama dipegang oleh Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra (732-929 Masehi). Sementara periode kedua dipegang oleh Wangsa Isyana saat pindah ke Jawa Timur (929-1016 Masehi).

Tahun 929 Masehi, Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Perpindahan ini disebabkan oleh empat faktor yaitu:

  1. Sering terjaidnya perebutan kekuasaan yang berakibat terhadap terancamnya kesatuan wilayah kerajaan 
  2. Terjadinya letusan Gunung Merapi
  3. Adanya potensi ancaman dari luar seperti serangan dari Kerajaan Sriwijaya
  4. Kerajaan Mataram Kuno tidak memiliki pelabuhan yang mengakibatkan sulit untuk menjalin kerjasama dengan kerajaan lain

Sementara itu, untuk lokasi tepatnya pusat pemerintahan Kerajaan Matram Kuno di Jawa Tengah diperkirakan berada di Bhumi Mataram atau Yogyakarta. Kemudian, mengalami perpindahan seperti ke Mamrati pada masa Rakai Pikatan, Poh Pitu pada masa Rakai Watukura, dan kembali lagi ke Bhumi Matram pada masa Rakai Sumba.

Kemudian setelah dipindahkan ke Jawa Timur, pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno berada di Tamwlang. Saat di Jawa Timur, juga terjadi perpindahan pusat pemerintahan ke Watugaluh. 

C. Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno

Raja-raja Kerajaan Mataram Kuno terbagi atas dua periode yaitu periode Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berikut adalah nama-nama raja tersebut.

1. Periode Jawa Tengah

  1. Sri Sanjaya (732-760)
  2. Rakai Panangkaran (760-780)
  3. Rakai Panunggalan (780-800)
  4. Rakai Warak atau Samaragrawira (800-819)
  5. Rakai Garung atau Samaratungga (819-838)
  6. Rakai Pikatan (838-850)
  7. Rakai Kayuwangi (856-880)
  8. Sri Jayakirtivardhana (880-885)
  9. Rake Panumwangan (885-887)
  10. Rake Gurungwangi (887-890)
  11. Rakai Watuhumalang (890-898)
  12. Rakai Galuh (898-910)
  13. Rakyryan Mahapatih Daksottama (910-919)
  14. Rakai Layang (919-924)
  15. Rakai Sumba (924-929)

2. Periode Jawa Timur

  1. Mpu Sindok atau Sri Maharaja Isana Vikramadharmottunggadeva (924-947)
  2. Sri Isana Tunggavijaya (947-985)
  3. Sri Makutamsa Vardhana (985-990)
  4. Sri Maharaja Isana Dharmawangsa Teguh (990-1016)

D. Masa Kejayaan Kerajaan  Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno tidak memiliki masa tertentu sebagai masa kejayaannya. Hal ini disebabkan karena kerajaan ini jarang memiliki konflik dengan kerajaan lain selain Kerajaan Sriwijaya. Oleh sebab itu, kerajaan Mataram Kuno terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Berikut merupakan keberhasilan yang berhasil diraih oleh beberapa raja, seperti:

1. Raja Sanjaya

Raja Sanjaya sebagai pemimpin pertama Kerajaan Mataram Kuno dapat membangun pondasi kerajaan yang kuat. Hal ini dikarenakan pada masa kepemimpinannya ia menerima berbagai kalangan agama. Buktinya dengan keberadaan Syailendra yang beragama Buddha sementara Sanjaya beragama Hindu.

2. Rakai Panangkaran

Pada masa kepemimpinannya, Rakai Panangkaran dapat menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya. Selain itu, ia juga dapat meneruskan toleransi antar umat beragama seperti yang dilakukan pendahulunya sehingga membuat masyarakatnya hidup aman dan damai tanpa konflik. Ia juga membangun komplek besar Candi Borobudur dan Candi Sewu yang bercorak Buddha.

3. Rakai Pikatan

Pada masa kepemimpinannya, Rakai Pikatan mulai melakukan pembangunan kompleks percandian Hindu yaitu Candi Prambanan.

4. Dyah Balitung

Pada masa kepemimpinannya, Dyah Balitung dianggap sebagai raja yang berhasil melakukan ekspansi kekuasaan. Hal ini dibuktikan dengan ia dapat menguasai banyak wilayah di timur dan jalur perdagangan melalui Sungai Brantas dan Bengawan Solo.

E. Masa Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno mengalami keruntuhan saat pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh (985-1017 Masehi). Peristiwa ini diawali ketika Raja Dharmawangsa teguh berniat untuk menikahkan putrinya dengan Airlangga. Airlangga sendiri merupakan pangeran keturunan Bali dan masih menjadi keponakan sang raja.

Keputusan tersebut membuat Raja Wurawari, penguasa kerajaan kecil yang menajdi bawahan Kerajaan Matram Kuno merasa kecewa. Hal ini dikarenakan pada awalnya ia berambisi untuk menikahi putri Raja Dharmawangsa Teguh supaya dapat mewarisi tahta kerajaan. 

Untuk melampiaskan kekecewaannya kemudian ia memutuskan untuk bersekutu dengan Kerajaan Sriwijaya. Kemudian keduanya melancarkan serangan setelah dilangsungkannya pernikahan antara putrid Raja Dharmawangsa Teguh dengan Airlangga.

Serangan tersebut dilakukan di ibukota kerajaan dengan cara dibakar. Tentunya serangan ini tidak diperkirakan oleh Raja Dharmawangsa Teguh, karena sejatinya Raja Wurawari merupakan bawahannya sendiri.

Akibat dari peristiwa tersebut, Kerajaan Mataram Kuno hancur menjadi abu dan hampir seluruh keluarga Raja Dharmawangsa Teguh tewas. Setelah itu, Raja Wurawari kembali lagi ke kerajaannya.

Peristiwa ini dinamakan dengan Pralaya Medang yang berarti kehancuran dunia. Hal ini dikarenakan dari peristiwa tersebut mengakibatkan banyak pembesar kerajaan tewas dan membuat Pulau Jawa bagaikan lautan daerah. 

F. Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini menjadi candi bercorak Buddha terbesar di dunia. Candi Borobudur dibangun saat kepemimpinan Wangsa Syailendara pada abad ke-7 Masehi. Candi ini mengisahkan tentang praktik-praktik keagamaan Buddha. 

2. Candi Prambanan

Candi Prambanan berada di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini bercorak Hindu terbesar di Indonesia. Candi ini dibangun saat kepemimpinan Rakai Pikatan dan Dyah Balitung pada abad ke-8 Masehi. Candi Borobudur dan Candi Prambanan ditetapkan sebagai warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO.  

3. Candi Kalasan

Candi Kalasan berada di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini merupakan candi yang bercorak Buddha. Candi ini dibangun saat pemerintahan Rakai Panangkaran pada 778 Masehi. Candi Kalasan dibangun sebagai bentuk penghormatan atas Boddhisatva, Tarabhawana, dan vihara untuk para pendeta.

4. Candi Plaosan

Candi Plaosan berada di Klaten, Jawa Tengah. Candi ini bercorak Buddha dan dibangun oleh Rakai Pikatan pada abad ke-9. Letaknya berdekatan dengan Candi Sewu dan Candi Prambanan.

5. Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo berada di Klaten, Jawa Tengah. Candi ini bercorak Hindu dan dibangun oleh Rakai Pikatan pada abad ke-9. Candi ini berada di 1200 meter diatas permukaan laut dan terdiri atas sembilan buah candi.

6. Prasasti Canggal

Prasasti Canggal dibuat tahun 732 Masehi dan peninggalan Dinasti Sanjaya. Tulisan dalam prasasti ini menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini berisi mengenai Raja Sanjaya yag memerintahkan untuk didirikannya lingga Siwa di atas Bukit Kuntjarakunja.

Selain itu, atas perintah Raja Sannaha dan anak Raja Sanjaya untuk menuliskan bahwa Pulau Jawa kaya akan hasil bumi. Kemudian wilayah Kerajaan Mataram Kuno diperluas hingga Bali. 

7. Prasasti Kalasan

Prasasti Kalasan dibuat pada 778 Masehi. Tulisan dalan prasasti ini ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini berisikan mengenai Maharaja Tejapurnapana yang berhasil dibujuk untuk mendirikan bangunan suci. Bangunan suci pertama dibuat khusus untuk Dewi Tara sebagai seorang Dewi Hindu. Sementara bangunan suci kedua berupa biara untuk para Biksu.

8. Prasasti Mantyasih

Prasasti Mantyasih dibuat pada 907 Masehi oleh Raja Dyah Balitung. Prasasti ini terbuat dari tembaga dan berisikan nama-nama raja yang memerintah saat Dinasti Sanjaya hingga Dyah Balitung. Nama-nama tersebut yaituaa:

  1. Sang Ratu Sanjaya 
  2. Sri Maharaja Rakai Pamunggalan 
  3. Sri Maharaja Rakai Panangkaran 
  4. Sri Maharaja Rakai Garung 
  5. Sri Maharaja Rakai Pikatan 
  6. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi 
  7. Sri Maharaja Rakai Watuhmalang 
  8. Sri Maharaja Rakai Watukura 
  9. Dyah Balitung Dharmodaya Maha Sabu

9. Prasasti Klurak

Prasasti Klurak dibuat pada 782 Masehi. Prasasti ini berisikan mengenai Kerajaan Mataram pada masa Dinasti Syailendra yang dipimpin raja bernama Indra.

10. Prasasti Ratu Boko

Prasasti Ratu Boko dibuat pada 856 Masehi dan berada di Kompleks Candi Prambanan. Prasasti ini berisikan mengenai kekalahan Raja Balaputradewa saat melawan kakaknya, Pramowardhani.

Referensi 

  • https://www.studiobelajar.com/kerajaan-mataram-kuno/
  • https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/20/161719179/kerajaan-mataram-kuno-letak-masa-kejayaan-dan-peninggalan?page=all
  • https://tirto.id/sejarah-kerajaan-mataram-kuno-lokasi-nama-raja-raja-di-jawa-f8lK
  • https://www.zenius.net/blog/kerajaan-mataram-kuno
  • https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/10/080000279/pralaya-medang-serangan-yang-meruntuhkan-kerajaan-mataram-kuno?page=all
  • https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/02/192953969/prasasti-peninggalan-sejarah-kerajaan-mataram-kuno?page=all

*Penulis: Nabila Salsa Bila

Bacaan lain: