Sejarah Lengkap Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha tertua di Jawa. Kerajaan ini berdiri dari tahun 4 Masehi hingga 7 Masehi. Kerajaan Tarumanegara mendapat pengaruh kuat dari Hindu India, dilihat dari beberapa prasasti yang ditulis dengan Huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta. 

Walaupun menjadi kerajaan tertua, Kerjaan Tarumanegara banyak meninggalkan bukti berupa peninggalan arkeologis. Ini memudahkan para ahli mengetahui kehidupan masyarakat dan pengaruh-pengaruh dari Kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara juga terkenal di berita Cina, sehingga menandakan terjalinnya hubungan yang baik antar keduanya. Untuk mengetahui lebih detail mengenai Kerajaan Tarumanegara dapat dilihat dalam artikel dibawah ini.

A. Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara bediri pada abad ke-4. Pendiri Kerajaan Tarumanegara adalah Maharesa Jayasingawarman. Ia bukan keturunan asli pribumi melainkan berasal dari Salankayana, India. Ia mulai memerintah dari tahun 358 Masehi hingga 382 Masehi. Alasan kedatangan Maharesi Jayasingawarman ke Nusantara karena pada masa itu terjadi kekacauan dan penjajahan oleh pasukan Maharaja Samudragupta dari Kerajaan Magada.

Kedatangannya disambut oleh Raja Dewawarman VIII di Kerajaan Salakanagara. Ia lalu dinikahkan dengan salah satu putrinya. Jayasingawarman kemudian membuka wilayah (sekarang diperkirakan berada di Bekasi) dan mendirikan Kerajaan Taruma pada 358 Masehi.

Penamaan Tarumanegara berasal dari banyaknya pohon tarum yang tumbuh di daerah tersebut. Sehingga Raja Jayasingawarman memutuskan untuk memberi nama Kerajaan Tarumanegara. 

B. Letak Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara berada di bagian barat Pulau Jawa. Dalam prasasti Tugu dijelaskan bahwa wiayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara membentang dari Banten, Jakarta, Bogor, Karawang, dan Cirebon. 

Letaknya berada di sekitar Sungai Citarum, Jawa Barat. Pusat kekuasaan Kerajaan Tarumanegara berada di antara sungai Candrabagna, Citarum, Ciliwung, dan Cisadane. Lokasi ini juga diduga menjadi lokasi utama tumbuhnya peradaban.

C. Nama-Nama Raja Tarumanegara

Berikut merupakan nama-nama Raja Tarumanegara menurut Naskah Wangsakerta yaitu:

  1. Rajadirajaguru Jayasingawarman (358-382)
  2. Dharmayawarman 9382-395)
  3. Purnawarman (395-434)
  4. Wisnuwarman (434-455)
  5. Indrawarman (455-515)
  6. Candrawarman (515-535)
  7. Suryawarman (535-561)
  8. Kertawarman (561-628)
  9. Sudhawarman (628-639)
  10. Hariwangsawarman (639-640)
  11. Nagajayawarman (640-666)
  12. Linggawarman (666-669)

D. Masa Kejayaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin Raja Purnawarman. Purnawarman sendiri merupakan penganut agama Hindu aliran Vaisnawa. Ia dikenal sebagai raja yang gagah berani, bijaksana, dan sangat memperhatikan kehidupan rakyatnya. 

Pada 397 Masehi, Purnawarman membangun ibukota kerajaan di dekat pantai. Kota tersebut diberi nama “Sundapura”. Hal ini kemudian menjadi cikal bakal kata “Sunda” saat ini. Berikut merupakan kebijakan-kebijakan Kerajaan Tarumanegara selama kepempinan Purnawarman yang meliputi:

1. Aspek Politik

Kerajaan Tarumanegara menggunakan sistem monarki absolute. Kerajaan ini juga memiliki ibukota yang jelas yaitu bernama Sundapura. Sundapura berada di tepi sungai Candrabagha antara Tugu dan Batujaya (Bekasi).

Sebagai raja, Purnawarman diperlakukan seperti titisan dewa dan banyak melakukan persembahan kepada para Brahmana. Kekuasaan Tarumanegara bersentuhan dengan Kerajaan Kalingga (Ho-Ling) yang berpusat di Jawa Tengah. Selain itu, juga bersentuhan dengan Kerajaan Sriwijaya di Sulawesi Selatan.

Selain menjalin hubungan dengan kerajaan lokal, Kerajaan Tarumanegara juga menjalin hubungan dipomatik dengan Cina. Hubungan tersebut berupa hubungan perdagangan dan pelayaran antara Tarumanegara dan Cina. 

Kerajaan Tarumanegara selama kepemimpinan Purnawarman juga memiliki sekitar 48 kerajaan daerah. Kerajaan tersebut meliputi wilayah seluruh Jawa Barat mulai dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon.

2. Aspek Ekonomi

Aspek perekonomian Kerajaan Tarumanegara tidak terlepas dari wilayahnya yang berpusat di sekitar sungai. Dengan begitu memudahkan dalam melakukan hubungan perdagangan. Salah satu hubungan perdagangan yang dilakukan yaitu dengan kerajaan Kalingga.

Dalam bidang pertanian, terdapat penggalian Sungai Candrabagha dan Gomati sepanjang 12 km yang berada di sisi timur dan barat ibukota Sundapura. Penggalian ini bertujuan unuk mengairi ladang, dan menghindari potensi terjadinya banjir, dan mencegah kekeringan di wilayah ibukota. 

Purnawarman juga memberikan persembahan berupa 1000 ekor sapi kepada Brahmana sebagai bentuk rasa syukur atas penggalian sungai. Selain itu, juga untuk pengelolaan binatang ternak yang cukup baik.

3. Aspek Sosial

Dalam aspek sosial, masyarakat Kerajaan Tarumanegara dibagi menjadi dua agama. Agama tersebut yaitu agama Hindu-Budha, dan agama asli. Di agama Hindu, sangat kental akan adanya sistem kasta serta pengaruh dari India. oleh sebab itu, agama Hindu hanya terbatas pada golongan keraton yang masuk dalam kasta Brahmana dan Ksatria.

Dalam berbagai prasasti yang ditinggalkan oleh Kerajaan Tarumanegara menegaskan bahwa Keraton Tarumanegara penganut Hindu yang taat. Hal ini ditandai dengan adanya upacara-upacara persembahan dan penggunaan atribut yang merujuk pada kebudayaan Hindu di India.

Sementara, agama asli yaitu agama asli yang telah dianut oleh nenek moyangnya pada masa dulu.

E. Keruntuhan Tarumanegara

Runtuhnya Kerajaan Tarumunegara terjadi pada abd ke-7. Keruntuhannya disebabkan oleh dua faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut yaitu:

1. Serangan Sriwijaya tahun 650

Dalam prasasti Kota Kapur (686 Masehi) disebutkan bahwa Dapunta Hyang Sri Jayanasa melakukan serangan ke Bhumi Jawa. Alasan penyerangan tersebut karena menganggap bahwa Bhumi Jawa tidak mau tunduk kepada Sriwijaya.

Kemudian pada 669 Masehi, Raja Linggawarman wafat sehingga digantikan oleh menantunya yaitu Tarusbawa. Akibatnya Tarumanegara dan Ho-ling runtuh karena Tarusbawa menginginkan untuk kembali ke kerajaannya sendiri yaitu Sunda. 

2. Pecahnya Tarumanegara menjadi dua

Dalam naskah Wangsakerta disebutkan bahwa Linggwarman mendelegasikan kepemimpinannya kepada raja-raja kecil di daerah. Dengan begitu kekuasaan masing-masing menjadi meningkat.

Galuh berada di dekat wilayah Cirebon memilih untuk memisahkan diri dari Tarumanegara. Serta Linggawarman mengubah kerajaan dengan nama Sunda. Sehingga mengakibatkan runtuhnya Kerajaan Tarumanegara karena munculnya dua kerajaan baru di Jawa Barat. Kerajaan tersebut yaitu Sunda dan Galuh.

F. Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

  1. Prasasti Ciaruteun berisi tapak kaki Purnawarman dan pernyataan kekuasaan di wilayah Sungai Cisadane dan Ciaruteun
  2. Prasasti Tugu berisi cerita mengenai penggalian Sungai Candrabagha dan Gomati
  3. Prasasti Jambu berisi pujian terhadap Purnawarman yang disamakan dengan Dewa Indra
  4. Prasasti Telapak Gajah berisi kaki gajah yang digunakan untuk perang oleh Raja Purnawarman. Gajah tersebut diberi nama Airawata
  5. Prasasti Cidanghiyang atau Munjul berisi pujian kepada Purnawarman
  6. Prasasti Kebon Kopi
  7. Prasasti Pasir Muara
  8. Prasasti Pasir Awi
  9. Prasasti Muara Cianten
  10. Situs Batujaya merupakan kompleks percandian yang berada di tepi muara sungai Citarum, Karawang. Kompleks ini berisi sekitar tiga belas artefak candi. Adapun artefak tersebut terdiri dari Segaran I-VI dan Talagajaya I-VII
  11. Situs Cibuaya merupakan dua artefak candi yaitu Candi Lemah Duwur Wadon dan Lemah Duwur Lanang. Situs ini berada di Karawang arah timur dari Batujaya dan mendekati pantai Utara Jawa.
  12. Arca Wisnu, Arca Siwa, dan Arca Durga yang berada di Situs Cibuaya
  13. Arca Gajah berada di Ciampea
  14. Arca Brahma, Arca Singa, Arca Dwarapala berada di Gunung Cibodas
  15. Karya sastra yaitu Naskah Wangsakerta.

Referensi

  • https://www.studiobelajar.com/kerajaan-tarumanagara/
  • https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/20/161458179/kerajaan-tarumanegara-raja-raja-puncak-kejayaan-dan-peninggalan?page=all
  • https://regional.kompas.com/read/2022/01/03/204255578/sejarah-berdirinya-kerajaan-tarumanegara-raja-raja-masa-kejayaan-dan?page=all
  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5681734/kerajaan-tarumanegara-lokasi-raja-raja-dan-peninggalan

*Penulis: Nabila Salsa Bila

Bacaan lain: