Profil Negara Haiti

Haiti merupakan negara yang terletak di kawasan Karibia. Negara ini menjadi negara kedua di benua Amerika yang merdeka setelah Amerika Serikat. Menurut sejarah, Haiti menjadi negara pertama yang merdeka di kawasan Karibia setelah berhasil mengusir koloni Perancis dan menghentikan praktek perbudakan.

Ibu kota Haiti Bernama Port au Prince atau yang terkenal dengan kota yang memiliki populasi tertinggi di Haiti. Nama Port au Prince berasal dari kata Port of the Prince yang artinya Pelabuhan Pangeran. 

Akan tetapi, hingga saat ini masih belum diketahui secara jelas siapa pangeran yang dimaksud. Terdapat teori yang menjelaskan bahwa dinamai Le Prince yaitu sebuah kapal yang dipimpin oleh kapten yang Bernama de Saint Andre pada tahun 1706.

Berikut adalah penjelasan lebih menjauh mengenai karakteristik, sejarah, luas dan batas wilayah, pembagian wilayah administratif, kondisi geografis, kondisi iklim, kondisi ekonomi, agama, bahasa, fakta menarik, dan hubungan luar negeri dengan Indonesia.

Profil Negara Haiti

A. Karakteristik Negara Haiti

Nama Lengkap: Republik Haiti (Republic of Haiti)
Nama Lokal: Republique d’Haiti atau Repiblik d Ayiti
Bentuk Pemerintahan: Semi Republik Presidensil
Sistem Pemerintahan: Semi Presidensial
Semboyan: Liberte, Egalite, Fraternite (Kebebasab, Keadilan, Persatuan)

Ibu Kotta: Port au Prince
Kepala Negara: Presiden
Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri
Badan Legislatif: Parlemen (Senat + Chambre des Deputes
Jumlah Penduduk: 10.788.440 jiwa (estimasi 2018)

Hari Kemerdekaan: 1 Januari 1804 (dari Perancis)
Hari Nasional: 1 Januari 1004 (Hari Kemerdekaan)
Lagu Kebangsaan: La Dessalinienne
Mata Uang: Gourde (HTG)
Kode Telepon: +509

Bendera Negara Haiti

B. Sejarah Berdirinya Haiti

Awalnya Haiti berasal dari penyerahan sepertiga barat Pulau Hispaniola dari tangan Spanyol kepada Perancis pada 1679. Saat ini, pihak koloni mempergunakan budak dari Afrika untuk bekerja di sektor pertanian gula. Hal inilah yang membuat wilayah koloni menjadi kaya di Laut Karibia.

Pada akhir abad ke-18, hampir setengah juta budak Haiti melakukan pemberontakan untuk melawan Perancis di bawah pimpinan Toussaint L’OUVERTURE.

Hasil pemberontakan tersebut berhasil membawa Haiti menjadi negara kulit hitam pertama yang merdeka di tahun 1804. Akan tetapi, hingga saat ini Haiti menjadi negara trmiskin di kawasan Laut Karibia. Hal ini dikarenakan terjadi ketidakstabilan politik yang berkepanjangan.

C. Luas dan Batas Wilayah Haiti

Letak astronomis negara Haiti adalah di antara 18° LU hingga 20° LU dan 71° BB hingga 75° BB. Luas wilayah Haiti adalah 27.750 km persegi. Luas wilayah ini membuat Haiti menjadi negara ketiga terbesar di kawasan Karibia. Negara ini terletak di Kepulauan Antilles Besar Laut Karibia tepatnya di Pulau Hispaniola.

Batas-batas wilayah Haiti adalah sebagai berikut:

  • Sebelah timur berbatasan dengan Dominika, Kuba, dan Jamaika.
  • sebelah utara berbatasan dengan Samudera Atlantik
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Karibia, Kepulauan Bahama, Kepulauan Turks, dan Caicos.
  • Sebelah barat daya berbatasan dengan Pulau Navassa.

D. Pembagian Wilayah Administratif Haiti

Secara administratif, Haiti terpecah menjadi sepuluh departemen. Departemen tersebut kemudian dipecah menjadi 42 arrondissement, 145 komune, dan 571 bagian komunal.

Berikut adalah pembagian 10 departemen yaitu Nord-Ouest, Nord, Nord-Est, Artibonite, Centre, Ouest, Grand’Anse, Nippes, Sud, dan Sud-Est.

E. Kondisi Geografis Haiti

Haiti merupakan negara yang membentuk sekitar tiga per delapan di bagian barat dari Hispaniola yang merupakan pulau terbesar kedua di Antilles Besar. Jika dilihat dari atas, maka negara ini sekilas berbentuk seperti tapal kuda yang kasar.

Haiti termasuk negara yang memiliki daratan paling bergunung-gunung di kawasan Karibia. Kendati demikian, negara ini masih memiliki dataran rendah berupa pantai kecil dan lembah sungai.

Titik tertinggi Haiti terletak di Piv La Selle dengan ketinggian 2.680 meter di atas permukaan laut. Haiti juga memiliki beberapa pulau lepas pantai seperti Pulau Tortuga yang berada di lepas pantai utara. 

Pulau-pulau kecil yang dimiliki Haiti seperto Arondisemen La Gonave, Ile a Vache (Pulau Sapi), Cayemites (terletak di Teluk Gonave di Pestel), dan La Navasse (pulau yang masih menjadi sengketa dengan Amerika Serikat.

F. Kondisi Iklim Haiti

Haiti termasuk negara yang memiliki iklim tropus dengan beberapa variasi tergantung dari ketinggian tempat. Di wilayah Ibu Kota, suhu udara di bulan Januari hingga Juli sekitar 23o hingga 31o celcius.

Curah hujan di Haiti juga bervariasi dengan curah hujan lebih deras terjadi di beberapa dataran rendah dan lereng pegunungan di bagain utara dan timur. Sedangkan untuk musim kemarau terjadi di bulan November hingga Januari.

Jika terjadi curah hujan yang tinggi, maka beberapa wilayah mengalami banjir akibat adanya erosi tanah yang dilepaskan dari daerah tangkapan air di abgian atas dan penggundulan hutan. Hal inilah yang menjadi faktor pernah adanya 3.000 jiwa melayang akibat banjir yang terjadi di perbatasan selatan Haiti dengan Republik Dominika.

G. Kondisi Ekonomi Haiti

Menurut data dari Bank Duni pada tahun 2017, Haiti digolongkan sebagai negara dengan pendapatan rendah di dunia. Produk Domestik Bruto yang dihasilkan Haiti sebesar USD $8,408 miliar atau sekitar Rp. 112,58 triliun.

Sekitar 80% penduduk Haiti hidup di bawah garis kemiskinan dan 54% berada dalam kemiskinan. Oleh sebab itu, di Haiti banyak dijumpai pengemis hingga maraknya prostitusi untuk menyambung hidup.

Industri terbesar di Haiti berasal dari sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan Haiti memiliki banyak pantai indah dan banyak dibangun resort di sekitar pantai. Salah satu pantai yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah Pantai Labadee di bagian utara Haiti.

Sistem ekonomi yang dianut Haiti adalah sistem ekonomi pasar bebas dengan biaya tenaga kerja yang rendah. Sekitar 2/5 dari penduduk Haiti masih bergantung dari sektor pertanian yang rentan akibat bencana alam. 

H. Agama Masyarakat Haiti

Berdasarkan CIA Factbook disebutkan bahwa sebanyak 54,7% populasi penduduk Haiti beragama Katolik. Sedangkan agama Protestan sekitar 28,5% populasi (Baptist 15,4%, Pantekosta 7,9%, SDA 3%, Mehodist 1,5%, dan denominasi lain 0,7%.

Selain itu, agama lokal yaitu Voduo, agama Afrika Barat mirip dengan Kuba dan Brasil masih dipraktikkan beberapa orang Haiti hingga saat ini. Terdapat pula agama minoritas seperti Islam, Baha’i, Yahudi, dan Buddha. 

I. Bahasa Masyarakat Haiti

Bahasa resmi Haiti adalah Perancis dan kreol Haiti. Bahasa Perancis dituturkan sekitar 42% populasi. Kreol Haiti digunakan oleh hampir semua penduduk Haiti. 90% kosa kata kreol Haiti merupakan bahasa Perancis yang tata bahasanya mirip dengan beberapa bahasa di Afrika Barat.

Selain itu, kreol Haiti juga dipengaruhi oleh bahasa Taino, Spanyol, dan Portugis. Kreol ini juga terkait dengan kreol Perancis lainnya yang dekat dengan kreol Antillean dan varian kreol Louisiana.

J. Fakta Menarik Haiti

  1. Penduduk Haiti banyak yang melakukan perjudian dan percaya kepada Voodoo. Penduduknya masih sering menggelar acara Voodoo untuk memenangkan undian atau judi. Selain itu, sabung ayam juga menjadi arena judi yang paling banyak diminati.
  2. Sanitasi Haiti buruk dan keterbatasan ketersediaan air bersih menjadi tantangan bafi Haiti. Maka, tidak mengherankan jika banyak sungai di Haiti yang tercemar limbah dengan jumlah kasus penyakit tipus dan cacing tambang tinggi.
  3. Mata uang Goude berasal dari nama tanaman labu.
  4. Pelaut terkenal Christopher Columbus dimakamkan di Haiti tepatnya di Katedral Santa Maria.
  5. Pulau Ile a Vache (pulau sapi) yang terletak di selatan Haiti dinamai demikian karena pernah dikuasai oleh sapi liar yang dilepaskan dan ditinggalkan bangsa Spanyol. 

K. Hubungan Diplomatik Haiti dengan Indonesia

  1. Duta Besar RI Nana Yuliana yang didampingi Fungsi Politik KBRI Havana, Mohammad Rizki S.Malia dan Konsul Kehormatan RI untuk Haiti, Kathleen Zuraik pada 24 Februari 2021 menyerahkan copy surat kepercayaan presiden RI kepada Presiden Republik Haiti, Jovenel Moise melalui Menteri Luar Negeri Haiti, Dr. Calude Joseph di Gedung Kementerian Luar Negeri Haiti.
  2. Dubes RI menyampaikan apresiasi terhadap Menlu Haiti atas dukungan pemerintah Haiti dengan terpilihnya Menlu RI sebagai Co-Chair Covax AMC di awal Januari 2021.
  3. Pemerintah Haiti juga mendukung pencalonan Indonesia di organisasi internasional sebagai anggota tidak tetap DK PBB dan juga anggota ECOSOC.
  4. Dubes RI menyampaikan permintaan dukungan kepada Pemerintah Haiti untuk diselenggarakannya dialog antara Indonesia dengan Cariicom mengenai perjanjian perdagangan.
  5. Program kerja sama dalam bidang people to people connectivity dengan pendirian Indonesian digital corner di beberapa Universitas di Haiti.
  6. Adanya pemberian pelatihan diplomat bagi pejabat senior di Kementerian Luar Negeri Haiti dan tawaran beasiswa untuk program Darmawisata dan beasiswa KNB.

REFERENSI

  • Kemlu. (2021). “Haiti Sebagai Salah Satu Mitra Strategis Indonesia”. https://kemlu.go.id/havana/en/news/11328/haitisebagai-salah-satu-mitra-strategis-indonesia
  • Dickson. (2018). “Profil Negara Haiti”. https://www.ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-haiti/
  • Yosua Herbi. (2020). “Profil & Informasi Negara Haiti”. https://semutaspal.com/haiti/
  • Ika Lestari. (2021). Negara Haiti: Karakteristik, Penduduk, dan Kondisi Ekonomi”. https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/negara-haiti
  • Rizki Baiquni. (2018). “Segala Hal yang Patut Diketahui tentang Haiti”. https://kumparan.com/kumparannews/segala-hal-yang-patut-diketahui-tentang-haiti-1545901609524990188/full

*Penulis: Nabila Salsa Bila